Cuaca saat ini sangat dingin, kau bahkan tidak akan bisa bertahan untuk berada di luar untuk sepuluh menit saja, dinginnya bisa membuatmu mimisan.
Mungkin kalian akan berpikir bahwa tidak ada satu pun orang yang akan berada di luar ketika cuaca sedingin ini, namun tidak bagi seorang Kim Taehyung.
Ia sudah lama berdiri tak jauh dari rumah Hyesun yang kosong tanpa ada satu pun orang di dalamnya, karena ia tahu bahwa saat ini Hyesun menginap di rumah Hara.
Ia menyandarkan dirinya pada badan mobilnya yang ia parkir beberapa meter dari rumah Hyesun. Ia memakai mobil pinjaman karena sepertinya hal seperti ini dibutuhkan saat melakukan penyamaran, bukan?
Taehyung menghela napasnya, ia bisa merasakan tubuhnya hampir mati membeku bila ia tidak segera bertindak. Bahkan dirinya sudah hampir lebih dari tiga jam berdiri di sana layaknya patung.
Hanya menatap rumah Hyesun dan tidak lebih dari itu, ia tidak memiliki handphone untuk menelpon Hyesun dan mengatakan bahwa ia berada di depan rumah gadis itu sekarang.
Namun Taehyung sudah sering melakukan hal ini, jadi ia tidak melakukan sesuatu yang berarti.
Mengamati dan tidak melakukan apapun menjadi sesuatu yang ia nikmati. Ia mengingat-ingat beberapa waktu lalu, saat Jimin memberinya peringatan bahwa Hyesun bisa ia rebut kapan pun. Sejak saat itu ia mencoba menjauh dari Hyesun walau sulit. Itu adalah cara teraman agar Jimin mundur dan tidak berpikir untuk menganggu Hyesun.Tidak peduli apabila si gadis berpikir bahwa Taehyung tidak memperdulikannya sama sekali, ia tidak peduli apapun tanggapan gadis itu, Taehyung hanya akan melakukan yang ingin ia lakukan, sekali pun ia akan dicap brengsek seumur hidup.
Siapa sangka bahwa ia tidak bisa menahan dirinya sendiri untuk Hyesun? Ia bahkan selalu berada di sini tiap malam, memperhatikan Hyesun dari kejauhan, dan mengamati segala sesuatu tentang gadis itu. Ia pernah hampir pingsan karena berdiri selama tujuh jam penuh di tempat yang sama pada cuaca hujan deras hanya karena ia merindukan Hyesun.
Melihat jendela kamarnya saja sudah cukup puas bagi Taehyung, ia bahkan tahu kapan waktu yang tepat untuk Hyesun mematikan lampu kamarnya, lalu terkadang terbangun pada malam hari untuk sekadar ke lantai bawah ataupun ke kamar mandi.
Hanya mengamati dan tidak melakukan apapun. Walau kadang-kadang Taehyung tidak tahan dan masuk ke dalam mobil karena cuaca yang begitu buruk.
Inilah alasan mengapa Taehyung jarang berada di apartemennya sendiri. Ia terlalu sibuk untuk mengamati gadisnya, ia tidak berniat mengirimi pesan ataupun menelepon pada saat ia berada di depan rumah Hyesun karena ia pikir hal tersebut hanya akan menganggu gadisnya.
Ia tidak ingin menganggu gadisnya.
Taehyung mengangkat tangannya, menyingkap sedikit lengan kemejanya untuk melihat jam berapakah sekarang. Sudah hampir larut malam, dan Hyesun sepertinya benar-benar menginap di rumah Hara. Ia memainkan jemarinya, mengetuk-ngetuk atap mobil dengan perlahan sembari menimang-nimang atas apa yang akan ia lakukan.
Pada akhirnya, Taehyung memilih untuk menyelundup masuk ke dalam rumah, sama seperti apa yang ia lakukan saat ia tidak berada di sekolah karena menghindari Hyesun beberapa hari yang lalu. Ingat?
Taehyung tidak masuk ke sekolah saat itu, menghindar dari Hyesun dan akhirnya ia berakhir dengan tidur siang di kamar Hyesun. Tentu saja Taehyung nekat hingga sejauh ini karena ia tahu ia tidak akan pernah ketahuan. Ia tahu jadwal Ibu dan adiknya Hyesun meninggalkan rumah dan kapan mereka akan pulang.
Ketika Taehyung menemukan sebuah sticky note yang tertempel di pintu kulkas, ia mengulas senyumnya ketika menyadari bahwa ia akan mempunyai lebih banyak waktu berada di rumah gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart
Fanfiction| TELAH DITERBITKAN | Keinginan Hyesun untuk hidup normal di sekolah harus ia telan bulat-bulat saat ketiga pemuda dengan masalah mereka masing-masing mulai masuk ke dalam kehidupannya dan mengacaukan alur hidupnya. Ia benar-benar terjebak bersama...