21 Maret 2015
Pemuda tersebut mengusap wajahnya dengan kasar. Ia benar-benar merasa pening yang teramat sangat saat ini, dia berada di posisi tersulit dalam hidupnya.
Mendapati anak didiknya yang ternyata berusia di bawahnya tiga tahun itu tidak jadi masalah, terlebih Jimin itu ternyata pintar. Ia tidak perlu menghabiskan banyak tenaga secara sia-sia untuk mengajari Jimin.
Yang jadi masalah adalah kenyataan di balik kepintarannya. Di usianya yang masih muda, Jimin ternyata gay. Penyimpangan seksual.
Penyuka sesama jenis, dan membayangkannya saja membuat Taehyung mual. Ia tidak habis pikir mengapa lelaki yang terlahir dengan sendok emas seperti Jimin memiliki penyimpangan seksual seperti itu.
Tapi sepertinya benar apa kata orang, tidak ada yang sempurna di dunia. Pasangan Jimin adalah lelaki berambut hitam, berkulit pucat yang memang terlihat cantik untuk ukuran seorang priaㅡMin Yoongi.
Ia awalnya ingin mengadukan hal tersebut pada Tuan Park, tapi mengingat Jimin sangat baik padanya membuat ia mengurungkan niatnya. Ia menahan hati selama ini dalam hal mengajar anak didiknya, Jimin.
Taehyung pikir ia sudah gila ketika dirinya memutuskan membiarkan pasangan tidak normal tersebut untuk tetap terus seperti itu.
Seringkali Taehyung menenangkan dirinya sendiri dengan mendengarkan musik keras-keras dan menghilangkan segala pikiran negatifnya tentang Jimin dan Yoongi, biarkan saja mereka selagi mereka tidak merugikan dirinya.
Itulah yang awalnya ia pikirkan selama sebulan belakangan, namun akhir-akhir ini ia sudah kehilangan akal sehatnya. Ia mendengar kabar bahwa dua minggu yang lalu Jimin melakukan percobaan bunuh diri.
Tuan Park dan seluruh penghuni rumahㅡtermasuk Ayahnya mengira bahwa Jimin mengalami depresi karena terlalu banyak belajar. Bodoh, Taehyung tahu benar alasan sebenarnya Jimin mengalami depresi.
Jimin putus dengan Yoongi.
Hal sepele namun ternyata efeknya sangat mengerikan bagi Jimin, ia seperti kehilangan segala-galanya. Taehyung sempat menjenguk Jimin ke rumah sakit dan melihat Jimin tersenyum paksa sembari mengatakan bahwa ia baik-baik saja membuat ia merasa bersalah.
Memang bukan dirinya yang menjadi penyebab mereka putus, entah apa yang menjadi penyebab mereka putus. Taehyung hanya merasa bersalah karena ia sempat tidak menyukai hubungan sesama jenis mereka berdua.
Bila ia tahu dampaknya akan seperti ini, ia mungkin akan sering berdoa agar Jimin dan Yoongi terus berpasangan selamanya.
"Taehyung?"
Taehyung mengerjabkan matanya berkali-kali sebelum mengedarkan pandangannya ke sekitar, seolah-olah ia baru saja kembali sadar dari mimpi buruknya. Ia mendapati Minhee berada di depannya, dan saat itulah ia kembali sadar ke realita bahwa ia tengah berada di sebuah kafe, berkencan dengan Minhee.
Gadis berambut panjang yang dikuncir satu tersebut merengut sebal melihat Taehyung yang tampak tak menikmati kencan mereka. Padahal hari ini sudah sangat ia nantikan, namun seharian ini yang Taehyung lakukan hanyalah melamun.
"Tae, kau terpaksa, ya?"
Taehyung mengernyit, "apanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Apart
Fanfiction| TELAH DITERBITKAN | Keinginan Hyesun untuk hidup normal di sekolah harus ia telan bulat-bulat saat ketiga pemuda dengan masalah mereka masing-masing mulai masuk ke dalam kehidupannya dan mengacaukan alur hidupnya. Ia benar-benar terjebak bersama...
