Lena sama sekali tidak mengenal gadis yang memanggil namanya dengan ekspresi terkejut ketika melihatnya itu. Saat Lena bertanya Siapa ya? Gadis itu hanya tersenyum dan menghela napas dengan lega. Lena tak mengerti, namun Bona terlihat begitu bahagia melihatnya.
"Lo kenal Lena?" Tanya Audio dan Elvin hampir bersamaan. Bona mengangguk, senyuman enggan mangkir dari bibirnya.
Bona menolehkan kepalanya menatap kedua lelaki itu dan juga Arka. "Farel belum cerita, ya?"
"Cerita apa?"
"Maaf, tapi kamu siapa ya? Kenapa kamu kenal aku, tapi aku nggak kenal kamu?" Lena langsung menyela dengan cepat ketika empat pasang mata langsung menatap Bona penasaran.
"Kita sebenarnya nggak saling kenal," Ucap Bona dengan santai dan sukses membuat semua orang menatapnya aneh. Arka bahkan sampai merinding, jangan-jangan jululan Little Voldemort memang bukan candaan. "Tapi kita sering nggak sengaja ketemu, mungkin lo nggak pernah sadar. Gue sering ngeliat lo di kampus tiap kali gue memgunjungi Ayah, kebetulan beliau dosen di sana. Dan kita pernah beberapa kali ketemu di SD, waktu itu lo nganter Tobi ke sekolah yang kebetulan teman sekelas keponakan gue."
Lena tampak berpikir, dia berusaha mengingat momen-momen yang disebut Bona. Otak Lena memutar memori ketika dia sedang konsultasi dengan dosennya--Dr. Ibra--saat itu Lena berpapasan dengan seorang gadis, Lena masuk ke dalam ruangan sedangkan sang gadis ke luar. Lena sama sekali tak mengenal gadis itu, tapi sang gadis langsung tersenyum ketika melihatnya dan Lena membalas senyumnya dengan ramah. Kalau diingat-ingat, Lena selalu bertemu dengan gadis itu setiap kali konsultasi dengan Dr. Ibra. Selalu. Namun Lena sama sekali tak ambil pusing.
Selanjutnya Lena berusaha mengingat hari-hati ketika dia mengantarkan Tobi ke sekolah. Oh, dia ingat!
"Oh! Tantenya Qila, ya?"
Bona langsung mengangguk sambil tersenyum, ternyata Lena mengenalinya, meski pada kenyataannya gadis itu lebih mengenal keponakannya. "Lo kenal Qila ternyata."
"Iya, Qila teman sekelas Tobi. Dia imut banget, aku sering cubit-cubit pipinya kalo ketemu, dia gemasin." Lena menjelaskan dengan semangat. "Tapi kita cuma ketemu sekali di SD, kita bahkan nggak sempat kenalan karna kamu buru-buru pergi. Aku cuma tau kalo kamu Tantenya Qila dari Qila."
"Tapi gimana kamu bisa kenal sama aku?" Tanya Lena masih dalam kebingungan.
"Eh, sorry nih kalo gue potong bentar," Semua kepala langsung tertoleh menghadap Elvin yang tampak sedang buru-buru ingin bangkit dari duduknya. "Gue ada janji Breakfast di luar, mau prepare dulu. Gue tinggal ya!"
Elvin segera bangkit dengan senyum yang mengembang di bibirnya seperti bunga, ketika matanya bertemu dengan Lena, lelaki itu berkedip dengan genit, kemudian melongos menuju ke kamarnya sambil melompat-lompat kecil. Lena yang mengerti akan hal itu hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, Elvin jatuh cinta dengan sahabatnya dan Lena baru mengetahuinya malam tadi.
"Dasar genit!" Lena langsung memutar kepalanya menatap Kioki yang tiba-tiba saja menjadi kesal, lelaki itu menaikkan lengan sweaternya dan bersiap-siap mengejar Elvin. "Berani-beraninya ngedipin mata ke Lena! Sini matanya, gue tusuk pake jari!"
Lena langsung tertawa sambil memegang lengan kiri Kioki dan membuat lelaki itu terpaksa mengurung niatnya untuk menusuk mata Elvin. Kioki menolehkan kepalanya menatap Lena, dan detik selanjutnya dia langsung terserang diabetes karna melihat Lena tertawa dengan manis. Amboy, kalau seperti ini, Kioki bisa sakit setiap hari.
🚧ALPHABET🚧
Bara hanya duduk diam di atas motornya setelah melepas helm dan menggantungnya di spion, senyum lelaki itu terbit tatkala memperhatikan Rona yang berdiri di hadapannya. Gadis itu tengah susah payah melepaskan helm dari kepalanya dengan kata-kata makian yang selalu keluar dari mulutnya. "Sial, klip helmnya macet!" Bara hanya terkekeh dan enggan membantu, dia masih ingin melihat Rona berusaha, yang entah kenapa terlihat lucu di mata Bara.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHABET [TAHAP REVISI]
Novela JuvenilSepasang saudara yang terpisah karena sifat mereka yang bertolak belakang. Alpharel Dimilo atau yang biasa disapa Farel adalah anak sulung keras kepala dan pembangkang, sedangkan adiknya Bethalena Dimilo adalah seorang anak yang penurut. Namun ked...