13. HER

570 95 8
                                        

Niana Lalindra.

Adalah sepupu Lena yang sekaligus menjadi rivalnya. Sejak kecil mereka tak pernah akur, selalu saja terjadi perselisihan di setiap pertemuan mereka. Niana memiliki sikap yang sangat bertolak belakang dengan Lena, gadis itu penurut dan selalu bersikap manis di depan keluarga besarnya, tak heran dia menjadi cucu kesayangan Eyangti dan favorit semua orang. Berbeda dengan Lena yang selalu bertingkah sesukanya dan bersikap apa adanya. Lena jelas bukan sosok yang disukai di keluarga besar, gadis itu suka menentang perkataan oranglain yang menurutnya bersebrangan dengan pola pikirnya.

Pernah suatu hari ketika mereka ditanyai tentang cita-cita, Niana menjawab dia ingin menjadi seorang pengusaha sukses seperti Ibunya. Kontan saja cita-cita gadis itu didukung seratus persen. Sedangkan Lena, dengan beraninya menjawab ingin menjadi seorang dokter. Dan cita-citanya itu ditolak mentah-mentah oleh eyangti, karna beliau menuntut seluruh keluarganya untuk menjadi seseorang yang aktif di dunia bisnis.

Tapi Lena sama sekali tidak peduli dengan itu, buktinya sekarang dia berhasil menyelesaikan kuliahnya di fakultas kedokteran dan tinggal menunggu diwisuda saja. Karna, meski eyangti, Papi, Mami dan yang lainnya tidak menyetujui mimpinya menjadi dokter, Lena punya Eyangkung yang senantiasa berada di sisinya. Eyangkung menyukai sikap Lena yang berani dalam segala hal, termasuk berani dalam bermimpi.

Mungkin, di keluarga besar ini hanya eyangkung lah satu-satunya yang bisa menerima Lena. Setelah kabar tentang Alpharel yang pergi dari rumah dan memilih untuk menjadi musisi, keluarga Dimilo mulai dipandang sebelah mata oleh seluruh keluarga besar. Namun, lambat laun keluarga itu kembali bangkit berkat Chrisdy yang aktif di perusahaan.

Keluarga Dimilo memang kembali diterima, namun tidak dengan Lena. Mereka masih meremehkan gadis itu karna nekat memilih profesi lain yang jelas menyimpang dari sejarah keluarga. Lena menjadi satu-satunya orang yang tidak dianggap di keluarga besar itu.

Itulah alasan mengapa Lena benci dengan acara keluarga. Selain karna Niana, alasan utamanya adalah dia merasa bukan bagian dari keluarga itu. Seharusnya dia memang tidak menuruti Papinya tadi, seharusnya dia tidak datang ke acara keluarga hari ini dan menikmati liburannya di Pulau bidadari bersama Kioki dan yang lainnya.

Tapi memang sudah menjadi kodratnya, titah seorang Zidan Dimilo tidak akan pernah bisa ditentang. Jadi mau tidak mau Lena harus kembali ke Jakarta satu hari lebih awal dari yang sudah dijadwalkan, dia terpaksa meninggalkan Kioki yang sedang sakit. Rona juga ikut pulang bersamanya, karna tidak mungkin untuk tinggal sendirian bersama 6 lelaki dewasa yang masih labil.

Acara keluarga selalu diadakan di rumah Eyang yang besarnya seperti hotel dan mewahnya hampir menyetarai Titanic. Suasananya selalu meriah dan ramai, tapi Lena selalu merasa kesepian. Bukan karna dia datang sedikit terlambat, tapi memang karna tidak ada yang menyambutnya. Di tengah keramaian dan hangatnya kekeluargaan, Lena merasa seperti orang asing yang kesepian. Jadi dia memutuskan untuk keluar, duduk sendirian di taman belakang.

"Hoho, kamu datang rupanya, cucuku." Suara berat khas lelaki tua itu menyambut Lena dengan hangat. Lena hanya tersenyum mendapati Eyangkung yang berjalan mendekatinya menggunakan tongkat kokoh berwarna hitam mengkilap.

"Kenapa kamu sendirian di sini? Abangmu mencari dirimu di dalam." Dengan susah payah sambil memegangi punggungnya, lelaki tua itu duduk di sebelah Lena.

"Aku kangen taman belakang, Eyang. Udah lama aku nggak ke sini, terakhir kali waktu aku umur 5 tahun."

"Hoho. Iya, Eyang ingat, itu waktu kamu masih sering-seringnya berantem sama si Nina, ya."

"Maksud Eyang, Niana?"

"Iya maksudnya itu, si anaknya Joni."

"Niana anaknya tante Lalindra, Eyang."

ALPHABET [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang