12. FIRE

577 101 19
                                    

Rona mengerutkan keningnya ketika sebuah pesan Line dari Bara masuk di ponselnya. Sejumput pikiran negatif pun mekar di kepalanya, Bara pasti hilang kewarasan atau Bara pasti lagi sakit. Intinya, semua pemikiran Rona tentang Bara hanya satu, lelaki itu pasti sudah gila.

Mengirimkan pesan singkat yang terkesan perhatian seperti 'udah makan?', benar-benar bukan gaya Bara. Apa lagi di tengah malam begini. Maka dari itu Rona dibuat bingung, apa sahabatnya itu sungguh jadi gila semenjak ditinggal liburan? Ayolah, itu berlebihan.

Baskara Bara: udah makan?

Rona Moon: waras lo?

Baskara Bara: waras lah bego

Rona Moon: bagus

Baskara Bara: jawab pertanyaan gue

Rona Moon: yg mana?

Baskara Bara: yang tadi

Rona Moon: yg mana?

Baskara Bara: yang 'udah makan?'

Rona Moon: oh yg itu

Baskara Bara: ya dijawab lah curut

Rona Moon: udah sore tadi

Baskara Bara: makan lagi sana

Rona Moon: oke.

Rona sendiri tidak tahu kenapa dia bisa membalas pesan Bara senurut itu. Mungkin karna perut gadis itu mendadak keroncongan. Padahal sore tadi dia bersama yang lainnya sudah makan pempek yang dibawa Arka. Arka bilang itu buatan kakaknya, pempek itu enak dan Rona pun memakannya dengan lahap.

Mungkin karna perutnya tidak terisi nasi hari ini, maka dari itu dia lapar lagi. Gadis itu melirik Lena yang sudah terlelap di sampingnya, kemudian bergerak menuruni kasur dengan perlahan. Dia harus ke dapur dan mengisi perutnya.

Tengah malam begini pasti tidak ada makanan, meski begitu, Rona punya stok susu stroberi di kulkas. Minuman yang selalu menjadi favoritnya dan dibawa ke manapun dia pergi, juga minuman pengganjal lapar ketika kehabisan stok makanan di rumahnya. Susu stroberi memang selalu bisa diandalkan.

🚧ALPHABET🚧

Sudah menjadi kebiasaan bagi Elvin, memasak di setiap malam sebelum tidur. Tapi malam ini jelas berbeda dari biasanya, tidak ada sosok Kioki yang setia menemaninya memasak dan makan di tengah malam seperti ini. Karna insiden voli berdarah tadi sore, suhu badan Kioki mendadak naik. Lelaki itu demam.

Tapi tetap saja, itu tidak membuat Elvin berhenti melakukan kebiasaannya memasak tengah malam. Mau ada Kioki atau tidak, Elvin pasti akan tetap memasak dan menyajikan dua porsi makanan.

Menu Elvin malam ini adalah dendeng balado, lelaki itu menambahkan ekstra cabai karna dia menyukai pedas. Di kesunyian seperti ini, lelaki itu seperti menyatu dengan peralatan dapur. Kedua tangan kekarnya terlihat kontras ketika berdampingan dengan pisau dapur. Bahu lebar serta badan atletis itu terlihat manis mengenakan clemek bermotif kelinci.

Sunyi, satu-satunya yang terdengar hanya suara tumisan dendeng. Hingga akhirnya Elvin menyadari kedatangan seseorang dari suara langkah kaki yang turun dari lantai atas dan semakin mendekat ke arahnya.

"Lo belum tidur, Kio?" Elvin mematikan kompornya, suara langkah kaki itu lenyap. Elvin bisa merasakan seseorang sedang berdiri di depan kulkas, dia yakin sekali itu adalah Kioki, karna sahabatnya itu selalu bangun tengah malam akibat lapar.

ALPHABET [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang