"Airin... bangun sayang..." panggilan bunda yang sudah seperti alarm itu berdenging ditelingaku yang membuat mataku membuka secara perlahan. Walaupun mata ini masih berat namun aku harus bangun.
Selesai sholat subuh akulangsung mandi dan membersihkan diri serta mengeluarkan baju kotor dari tasranselku. Baju kotor tersebut kutaruh di keranjang baju kotor yang ada di dekat mesin cuci. Selesai mandi dan bersiap-siap, aku menuju meja makan dan sarapan bersama. Sudah menjadi tugasku untuk mengantar Dina ke kampusnya jika dia ada jadwal pagi seperti hari ini.
"Din.. ayoo buruan.. nanti kamu telat.."seruku dari balik kaca mobil
"Iyaa.. bentar kak.. ini lagi pake sepatu.." balasnya dari depan pintu
Setelah selesai dia langsung masuk dan duduk di sampingku. Selama perjalanan menuju kampusnya yang berada di Depok, kami membicarakan tentang perkuliahannya sampai masalah dengan pacarnya yang kini hampir wisuda.
"Oke deh kak.. makasih yaa.. hati-hati dijalan..." ucapnya sambil menutup pintu dan aku pun langsung melaju menuju kantorku yang berada di pusat kota.
Sesampainya di parkiran kantor, aku segera memarkirkan mobilku dan berjalan cepat menuju departemenku. Berusaha secepat mungkin untuk tiba disana, aku sedikit tersandung dan hampir saja jatuh jika saja aku tidak cepat menyeimbangkan badanku
"Hati-hati kali.." tegur sebuah suara yang sangat familiar ditelingaku
"Ohh.. pagi pak Alex.." sapaku ketika aku menghadap kearahnya
"Pagi Airin.. tumben gak telat.." sindirnya
"Saya mah emang gak pernah telat pak.. cuman karena peraturan baru aja makanya jadi sering telat.." ucapku dengan nada pelan
"Barusan kamu ngomong apa??" tanyanya dengan menundukkan kepalanya tanda bahwa dia sedang mengintimidasiku
"Bukan apa-apa kok Pak.. nahh kita udah sampai nih.. saya kembali ke meja saya dulu.." permisiku sambil segera berjalan cepat menuju mejaku
Sesampainya di mejaku, aku melihat banyak berkas bertumpuk diatasnya. Dengan napas berat aku duduk di kursi dan menyortir dokumen-dokumen tersebut. Aku bekerja sebagai seorang ahli K3 di suatu perusahaan yang lumayan besar dan aku tergabung di dalam organisasi K3. Selama ini pekerjaanku adalah memberikan arahan untuk keselamatan dan kenyamanan dalam bekerja di perusahaan ini. Namun semenjak Pak Alex menjabat sebagai direktur perusahaan dia selalu membuatku bekerja melampaui kesepakatan kerjaku dulu. Dia berdalih dengan alasan bahwa aku adalah SKM dan aku harus bisa melakukan apapun yang menyangkut dengan kesmas. Jadilah selain mengurusi masalah K3 aku juga terkadang mengurusi tentang manajemen yang ada di perusahaan ini.
Selain itu dia juga membuat peraturan baru, yaitu karyawan khususnya yang berada di organisasi K3 untuk selalu datang lebih dulu dari dia, dan hal itulah yang selalu membuatku telat. Bagaimana tidak, dia selalu datang pukul 8 pagi, lebih cepat 1 jam dari waktu awalnya. Jadilah aku yang selalu mengantar Dina ke Depok selalu telat.
"Airin ada??" panggil sebuah suara dari pintu depan
"Yaa??" sahutku dari balik tumpukan berkas
"Dipanggil Pak Alex noh.." katanya dari balik mejaku
"Hah?? Untuk apa??" tanyaku balik
"Entah.. tadi katanya kalau ke sini panggilin Airin sekalian.." jawabnya dan dia langsung keluar dari ruangan.
Selain membuat peraturan baru yang menyebalkan dia juga sering memanggilku untuk keperluan yang seharusnya dikerjakan oleh sekretaris pribadinya. Pokoknya dia adalah bos paling menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding Blues (END)
Romance"apakah dia akan menjadi cinta sejati sekaligus suamiku?" adalah apa yang aku pikirkan setelah menerima lamaran dadakannya malam itu, tapi semakin ku pikirkan semakin aku menjadi takut akan pernikahan. sanggupkah aku menjalani perjalanan menuju kes...