Bab 13

1.6K 65 1
                                    


Deringan hp itu membuatku membuka mata dan melihat jam sekilas. Sekarang masih jam 4 pagi, belum waktunya subuh dan sudah ada yang menelponku? Benar-benar merepotkan. Dengan sekali gerakan hp ku sudah berada di tanganku dan ketika melihat ID CALL nya aku sama sekali tidak tahu siapa dia, dia menelponku menggunakan nomer yang dirahasiakan. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengangkat telpon tersebut. Selain karena aku masih mengantuk telpon tersebut pasti telpon iseng.

Tapi sepertinya si penelpon tidak akan menyerah sampai aku mengangkat telpon tersebut. Dengan kesal akhirnya aku mengangkat telpon tersebut tetapi sama sekali tidak menyapanya. Aku mau lihat apa yang akan dilakukannya ketika telpon tersebut tersambung. Namun karena aku membisu si penelpon pun juga sama-sama membisu. Menyebalkan. Akhirnya aku memutuskan sambungan dan mematikan hp ku sebelum akhirnya aku menchargenya. Setelah memastikan bahwa hp tersebut telah mati, aku pun kembali melanjutkan tidurku.

"Rin bangun.. sholat dulu..." seru Deby membangunkanku. Dengan malas aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi dan melaksanakan kewajibanku.

Selesai menjalankan kewajibanku, aku pun bersiap untuk kembali tidur. Namun panggilan Deby menggagalkan niatku tersebut. Deby memanggilku dari arah kamar mandi, yang bisa kuduga dia akan meminta sesuatu. Dan benar dugaanku, dia kembali lupa membawa perlengkapan mandinya atau lebih tepat perlengkapan mandiku. Dia selalu meminjam apa yang bisa ia pinjam dariku. Dengan malas aku berjalan mengambil perlengkapan mandiku dan menyerahkannya ke Deby.

Berhubung kantukku sudah menghilang, yang mana jarang bahkan sangat jarang terjadi, aku memutuskan untuk menghidupkan tv dan mencari channel yang menyenangkan. Setelah mengutak atik tv dan tidak menemukan acara yang menyenangkan, karena channel di tv ini hanya menyiarkan berita pagi yang membosankan atau berita gosip murahan yang keliatan banget settingannya, aku memutuskan untuk mematikan tv dan mengaktifkan kembali hp yang dini hari tadi kumatikan. Setelah hp tersebut menyala aku langsung membuka web browser dan mengetikkan url website baca komik favoritku. Atau itu adalah niatku. Tapi sepertinya pagi ini aku tidak akan bisa membaca chapter terbaru dari manga favoritku karena Rio sedang memanggilku.

"Ya assalamualaikum.." sapaku bosan

"Walaikumsalam.. kok lesu gitu.." tanyanya setelah membalas sapaanku

"Gapapa cuman lagi bosen aja.." jawabku setengah bohong. Karena sejujurnya aku bosan dengan sikapnya yang lebih cerewet dibanding cewek

"Owh.. hari ini kegiatannya apa aja nih?" tanyanya seperti pagi kemarin. Dia tidak pernah lupa untuk menanyakan kabar dan kegiatanku untuk satu hari penuh. Walaupun sebelumnya tidak terlihat, sebenarnya hp ku tidak pernah berhenti berdering dan itu sedikit membuatku kesal.

"Hari ini kalau gak ada halangan mau fitting baju sama jalan-jalan bareng Retno yang bakalan nyampe hari ini.." jawabku akhirnya setelah meringkas kegiatan hari ini. Yah.. semenyebalkan apapun dia, perasaan suka dan sayangku padanya lah yang membuatku bertahan terhadap kecerewetan dan ke over-an dia.

"Hmmm... kalau besok gimana?" tanyanya lagi

"Besok rencananya sih mau ngajak Leo dan Rendy berenang.. cuman gak tahu pastinya gimana.." jawabku bertepatan dengan Deby yang sudah keluar dari kamar mandi

'Siapa??' tanya Deby tanpa mengeluarkan suara

'Rio' jawabku tanpa mengeluarkan suara juga.

'Owhh...' bisiknya dan langsung menuju tempat tidurnya untuk kembali memainkan game di hpnya.

"Owh.. kalau gitu kamu semangat dong.. kan mau jalan-jalan..." ucapnya sebelum memutuskan hubungan telpon

My Wedding Blues (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang