Bab 39

1.3K 64 3
                                    

"Selamat pagiii.." sapaku pada setiap pekerja yang kutemui di area proyek.

Hari ini adalah hari pertamaku di proyek ini dan aku sangat bersemangat. Sebenarnya aku selalu bersemangat setiap ada proyek lapangan, karena aku tidak akan duduk di depan computer seharian. Untuk itu aku sangat menantikan setiap proyek lapangan yang dijadwalkan.

"Pagiii Dion.. Roy.." sapaku saat memasuki ruangan yang tersedia di proyek.

"Pagii Rin.. langsung cari tempat duduk aja Rin.. 10 menit lagi kita ada meeting pagi.." ucap Dion dan aku langsung mengambil tempat duduk disamping Roy.

Selama menunggu pekerja lainnya masuk, aku mengobrolkan beberapa hal penting terkait pengerjaan proyek ini dengan Roy dan Dion. Tepat 10 menit kemudian ruangan sudah terisi penuh dengan pekerja dan rapat pagi pun dimulai. Rapat pagi biasanya dimulai dari pengarahan dari kepala proyek terkait system kerja dan proses kerjanya, lalu pemberitahuan mengenai masalah yang terjadi selama pengerjaan di minggu lalu beserta penyelesaiannya, dan yang terakhir ada pengarahan mengenai keselamatan dan kesehatan pekerja yang diwakili oleh Dion. Selesai rapat masing-masing pekerja kembali ke posnya masing-masing untuk memulai kerja.

"Rin.. sebelum inspeksi kita diskusi dulu yuk.. bagian mana yang mau diinspeksi dulu.. ngomong-ngomong lu udah baca laporan grup sebelumnya kan??" ucap Roy saat aku masih merapihkan berkas sisa rapat pagi.

"Ohh okeey.. udah kokk kemarin seharian gue bedah laporan mereka.." balasku

"Kalau gitu lu tahu dong mana yang urgent untuk di periksa dan diperbaiki??"

"Tahu.. kita kesana dulu??"

"Iyaa.. dan.." diskusi untuk pekerjaan seharian ini berlanjut hingga 2 jam berikutnya.

Selesai diskusi dan menentukan target-target yang akan dilakukan hari ini, kami mulai bergerak menuju area proyek dan melakukan tugasnya masing-masing. Aku kebagian mencatat apa-apa saja temuan keselamatan kerja yang tidak sesuai dengan undang-undang dan peraturan perusahaan sedangkan dua rekanku yang lainnya kebagian untuk menginspeksi lebih dalam.

Kegiatan terhenti sementara untuk istirahat siang dan semua pekerja berkumpul di barak yang disiapkan sebagai area makan dan istirahat. Untuk proyek kali ini perusahaan utama menyediakan catering makanan sehingga gizi pekerja terjaga. Kami pun kebagian untuk makan siang disini, yang tentunya sudah kami inspeksi terlebih dahulu. Selama makan memang banyak gangguan yang hadir untukku, karena aku adalah segelintir wanita yang ada di area proyek ini dan itu sudah menjadi kebiasaan yang tidak pernah menggangguku. Sudah menjadi tradisi bagi laki-laki di proyek untuk menggoda wanita manapun yang terlihat bekerja di area proyek. Hal tersebut mereka lakukan hanya sebatas hiburan saja dan tidak pernah melebihi batasan norma yang berlaku di masyarakat.

"Gue tahu ini baru hari pertama, tapi gue rasa kita bisa mulai menyiapkan berkas laporan kita.. jadi pas presentasi akhir minggu nanti kita gak kelabakan.. gimana??" saran Roy saat kami selesai melakukan inspeksi di siang menjelang sore ini.

"Bolehh jugaa.. berarti abis ini kita makan malam dulu gitu??" Tanya Dion

"Hmm.. boleh sihh tapi gue nebeng yaa.. soalnya tadi pagi dianter sama abang gue sihh.." balasku sambil kembali memeriksa berkas yang ada ditanganku

"Lahh lu gak dijemput sama calon lu emangnya??" Tanya Roy saat kami sudah berada di dalam ruangan rapat

"Kayaknya sih gakk..soalnya dia belum ada balas pesan gue.." jawabku sambil lalu.

"Ohh yaudahh.. kalau gitu suruh dia jemput lu aja di mall nanti.. gak enak juga gue kalau nganterin lu pulang.. bisa dicincang istri gue nanti..." ucap Dion setengah bercanda

My Wedding Blues (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang