Bab 19

1.3K 57 0
                                        


"Rin.. selesai siap-siap kita cari makan di luar yuk.." ajak Yuda saat aku menerima telponnya dipagi hari

"Oke.. gue siap-siap dulu yaw.." ucapku dan memutuskan sambungan telpon dan langsung bersiap untuk bekerja.

Pagi ini aku sedikit terlambat bangun karena kemalaman tadi malam. Namun untung saja Yuda dan Qori terus menghubungi hp ku hingga aku terbangun dari tidur nyenyakku. Selesai mandi aku langsung memakain baju kerja yang sudah kusiapkan sebelumnya dan memasang make up senatural mungkin dan memakai sepatuku. Sebelum itu tidak lupa membawa hp dan perlengkapan yang mungkin membantu dan memasukkannya kedalam tas ranselku. Setelah rapi aku langsung keluar dari kamar dan menguncinya. Setelah itu aku turun ke lobi dan menemukan Yuda serta Qori sedang meminum kopi pagi mereka.

"Yuk pergi.." ajakku setelah mendekat

"Ayo.." ucap Qori dan kami menuju mobil dan melaju menuju tempat sarapan.

Selesai sarapan kami langsung menuju lokasi proyek. Sesampainya disana kami langsung mengadakan meeting pagi dan bersiap untuk pekerjaan selama 1 hari ini. selesai rapat kami kembali ke meja yang telah disiapkan untuk kami dan berdiskusi tentang kerjaan kami. Tak terasa istirahat siang pun telah tiba. Kami memutuskan untuk makan siang bersama staff yang lainnya di kantin proyek. Pekerjaan ini membantuku dalam bersosialisasi dengan orang baru lebih cepat dari kemampuanku dulu dan juga pekerjaan ini membantuku untuk menerima makanan dari mana saja.

Saat makan inilah aku dapat mendengar beberapa keluhan dari pekerja yang bekerja langsung di lapangan. Dengan begitu aku dan timku tahu apa yang harus kami lakukan untuk menanggulangi dan mengurangi resiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Selesai makan siang kami kembali ke meja kami dan melanjutkan pekerjaan kami yang tertunda.

Tak terasa waktu untuk pulang pun tiba. Selesai briefing sore kami memutuskan untuk pulang kehotel dan makan malam di hotel saja. Selama perjalanan pulang aku tak bisa menahan kantukku. Ini semua akibat begadang tadi malam yang sangat menguras tenaga. Untung saja pekerjaan hari ini tidak terlalu banyak di meja. Sesampainya di hotel aku langsung pamit untuk balik kekamar dan setibanya dikamar aku langsung membaringkan badanku keatas tempat tidur. Sebelum sempat mataku tertutup getaran hp itu kembali menggangguku. Dengan setengah sadar aku mengambil hp yang ada didalam saku jaket yang kukenakan.

"Rin... kamu udah selesai kerjanya??" tanya si penelpon tanpa menyapa lebih dulu

"Udah..." jawabku setengah sadar

"Kamu ngantuk?? Yaudah deh tidur dulu aja.. nanti malam mas telpon lagi.." ucapnya sebelum sambungan terputus dan mataku langsung tertutup.

# # #

Deringan itu membuatku membuka mataku sejenak sebelum akhirnya aku menyadari kalau hpku sedang berdering dengan kencangnya. Lagi-lagi aku terbangun di tengah malam oleh deringan hp yang sepertinya ingin sekali aku bunuh. Dengan malas aku duduk dari posisi tidurku dan menyadari bahwa aku masih mengenakan pakaian kerjaku. Dengan perasaan yang sama aku melihat jam dinding di kamar ini dan kaget begitu tahu jam berapa sekarang. Jam 3 pagi. Dan aku masih mengenakan pakaian kerjaku yang tandanya aku belum bangun sejak tidur sore tadi.

Kembali hp itu berdering, dengan kesal aku menyambarnya dan melihat siapa yang menelponku dan muak begitu tahu itu telpon dari nomer yang tidak diketahui. Dengan mengabaikan panggilan tersebut aku beranjak menuju kamar mandi untuk menghapus make up yang kugunakan dan mengganti bajuku dengan baju yang lebih santai. Keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang lebih fresh aku langsung membuka ranselku dan mengeluarkan roti yang sengaja aku bawa kalau-kalau aku lapar. Karena aku tidak biasa makan dalam sepi aku mencoba menghidupkan tv di hotel dan mencari siaran yang dapat menemaniku makan dini hari ini.

Sebenarnya dari tadi hp tersebut berbunyi terus menerus yang membuatku berpikir untuk ganti kartu saja namun tidak kulakukan dan hanya mengabaikan telpon tersebut. Dalam hati kecilku aku takut kalau itu adalah telpon dari penelpon yang sempat membuat keributan di Sawahlunto kemaren. Tapi aku selalu mencoba untuk berpikir secara logika untuk tetap berpikir positif. Selesai memakan roti sobek itu aku kembali berbaring dan kembali tertidur.

# # #

Selama 5 hari kami bekerja di proyek ini dengan aman sentosa. Tidak ada kecelakaan yang terjadi seperti dalam bayanganku. Sejak mendapatkan telpon teror tersebut setiap dini hari mau tidak mau aku berpikir akan ada kejadian aneh yang akan terjadi, namun sepertinya itu semua hanyalah pikiranku saja. Selama bekerja di proyek aku selalu memfokuskan diriku lebih dari biasanya yang menyebabkanku lebih lelah dari biasanya. Dan itu sepertinya terlihat oleh rekan setimku. Mereka berinisiatif untuk membawaku jalan-jalan di hari ke 6 kami disini yang kebetulan adalah hari terakhir kami bekerja dan besok kami akan kembali pulang ke ibukota.

Selesai jam kerja yang lebih cepat dari biasanya dikarenakan akhir pekan, kami memutuskan untuk makan siang di tempat makan yang menurut kami enak dan selesai dari sana kami memutuskan untuk jalan-jalan sekalian mencari oleh-oleh. Selama mencari oleh-oleh mereka tak henti-henti melontarkan lelucon yang sangat lucu sehingga membuatku rileks. Selain mencari oleh-oleh, kami juga mencari spot-spot yang bagus untuk foto. Sebenarnya dari kemaren aku selalu upload kegiatanku di instagram dan path, sehingga kini kami sedang hunting foto untuk terakhir kalinya.

Selesai bersenang-senang kami segera kembali kehotel untuk merapikan barang-barang untuk keberangkatan besok pagi. Sesampainya di hotel kami langsung membawa belanjaan masing-masing menuju kamar masing-masing. Sesampainya dikamar, aku baru menyadari kalau hpku sudah lowbat. Segera aku menchargenya dan mulai merapikan koper. Selama merapikan koper aku mendengarkan musik dari hp kecilku. Ketika aku melihat kearah hp androidku yang sedang dicharge aku baru menyadari kalau hp tersebut sedang menerima telpon. Dengan cepat aku meraih hp tersebut dan menerima panggilan tersebut.

"Assalamualaikum.." sapaku sambil melipat baju

"Waalaikumsalam.. udah selesai kerjanya??" tanyanya setelah membalas sapaanku

"Sudah mas.. ini lagi packing buat balik besok.." jawabku santai

"Owh.. enak ya yang jalan-jalan.. sampe di post gitu di instag.." sindirnya dan aku hanya cengengesan

"Hehehe.. mas bisa aja.. baru hari ini kok kami jalan-jalan.. itu juga sekalian nyari oleh-oleh kok.." jawabku masih melipat baju.

"Owhh.. ampe senyum lebar gitu.." ucapnya dengan nada sarkastik

"Maaf... udah lama gak jalan soalnya.. " akhirnya aku mengucapkan kata itu walaupun sedikit gak rela.

"Hmmm.. oke deh.. besok balik jam berapa??"

"Kalau gak delay nyampe Jakarta sekitar jam 10-an.. soalnya pesawat jam 9-an..." jawabku ngambang

"Owh.. langsung balik kan?? Gak kekantor dulu??"

"Gak kok.. soalnya besok kan minggu.. jadi bisa istirahat sehari dirumah..."

"Oke deh.. jangan lupa makan malam ya... dan jangan deket banget sama cowok lain.." ingatnya sebelum memutuskan sambungan. Aku hanya bisa tersenyum lebar dengan peringatannya. Seakan-akan aku merasakan apa yang selama ini aku baca di komik dan novel.

Masih dengan senyuman di wajah aku menyelesaikan packing-an koperku dan bersiap menuju lobi hotel untuk makan malam. Untuk makan malam terakhir kami disini, Yuda mempunyai 1 tempat rekomended dan akhirnya kami memutuskan untuk makan malam disana. Selesai makan malam kami kembali ke hotel dan berjanji untuk bertemu di lobi jam 7 pagi. Sesampainya di hotel kami kembali ke kamar masing-masing setelah mengucapkan selamat malam dan aku langsung berbaring diatas tempat tidur. Sebelum akhirnya lelah mengambil alih tubuh ini, aku mengucapkan selamat malam kepada Rio.

つづく

My Wedding Blues (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang