7 : CHARLOTTA & KARRY

626 64 18
                                    

MANHATTAN BRIDGE HIGH SCHOOL
CHARLOTTA SMITH DAN KARRY WANG

Di tengah gemerisik suara daun-daun yang bergoyang terkena semilir angin, mata Charlotta melebar cepat ketika mendengar kalimat itu meluncur dari bibir Karry Wang yang berdiri dengan tenang di depannya.

Menjadi pacar bohongan?

"Apa?" tanya Charlotta mengernyit dalam berbalik memandang pemuda itu dengan penuh tanda tanya. Ada yang salah dengan Karry sepertinya.

Setelah bel sekolah berdentang, murid-murid berhamburan keluar kelas dan berbondong-bondong keluar dari lorong sementara dirinya masih sibuk mencatatat rumus fisika hasil pembahasan soal ujian tadi. Ketika itu, ia tidak sadar kalau Josh dan Albert yang berdiri di sampingnya hendak menculiknya ke halaman belakang sekolah yang berisi hamparan taman dan kebun labirin yang berliku-liku dengan satu patung Yunani berdiri di tengah labirin yang luas.

Lalu ketika tahu kedua cowok itu menyeretnya untuk mendengar Karry mengatakan hal barusan, ia seperti mendadak tuli dan idiot. Ia tidak salah dengar, kan? Menjadi pacar bohongan? Untuk apa?

Seorang Karry Wang, orang yang membencinya bahkan seseorang yang ingin ia menghilang dari hadapannya kini meminta bantuan untuk menjadi pacar bohongan? Permintaan konyol macam apa itu?

"Kau masih memiliki pendengaran yang baik, bukan? Aku tidak akan mengulangnya," kata Karry sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Charlotta kembali mengerut.

"Apa maksudmu?"

Josh dan Albert yang berdiri di sampingnya berdiri bersedekap. "Sudahlah, terima saja. Bukankah ini pekerjaan yang mudah untukmu?" sahut Josh dengan nada ringan namun lebih pada mengejek.

Charlotta menoleh ke arahnya dengan cepat. "Pekerjaan? Kau bilang ini pekerjaan?" ia tertawa remeh sekilas, "lebih baik aku menghitung uang di McD dari pada harus menjadi pacar bohonganmu," tepisnya sambil berbalik hendak pergi.

"Kau yakin akan pergi tanpa melihat ini?" suara Karry Wang yang menahan langkahnya mendadak membuat separuh dari rasa penasarannya meningkat. Ia menoleh kembali perlahan-lahan berharap pemuda itu tidak sedang mengerjainya. Kemudian ketika selembar kertas putih yang digenggam oleh Karry melambai di udara, urat di sekitar mata Charlotta seketika menegang ketika melihat itu. Bahkan tanpa sadar ia melebarkan matanya dengan berlebihan.

Cek? Itu Cek Dollar Amerika? Sungguh?

"Hanya dua bulan. Setelah itu kau bebas meminta berapapun dengan tanda tanganku," sahut Karry membuatnya melepaskan perhatian pada kertas yang membuat matanya mendadak berubah hijau.

CS menenelan ludah, mendadak gugup. Uang. Kertas itu adalah yang ia butuhkan. Kertas itu adalah jawaban akan semua kerisauannya selama ini. Orangtua dan Universitas. Dalam dua bulan ia bisa mendapat itu dengan sekali tulis dan semua mimpinya akan terwujud. Dengan itu semua hal yang ia inginkan akan mudah tergapai tanpa harus susah-susah bekerja dua kali di satu hari yang sesungguhnya sangat melelahkan.

Dari cek itu, perlahan-lahan Charlotta memandang wajah Karry yang sama sekali tidak berubah sedari tadi. Memandangnya intens namun tenang. Seakan ingin memberi sela untuknya berpikir pada jawaban penuh liku ini.

"Kau tidak sedang bercanda, bukan?" tanyanya lagi kali ini lebih tajam penuh interogasi.

Karry memasukkan benda itu kembali ke dalam sakunya lalu beralih memandangnya lagi dengan sorot mata lemah tenangnya.

"Kau tahu tentang keluargaku, bukan?"

"Kau ingin aku mengatakannya?" balas Charlotta dengan nada rendah yang jengah.

The Prince's Girlfriend (Re-Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang