32 : CHARLOTTA SMITH

365 41 1
                                    

CROWN GARDEN
CHARLOTTA

Sesampainya di Crown Garden, ia masih tidak bisa menyingkirkan kalimat-kalimat Marcus tadi siang yang cukup memusingkannya.

Kenapa Marcus tiba-tiba berkata demikian? Bukankah dari awal hanya pria itu yang percaya kalau ia bisa menggapai mimpinya walau dengan cara apapun? Atau apakah Marcus tidak menyangka kalau cara seperti inilah yang ia tebus? Charlotta mengusap wajahnya ketika langkahnya beriringan di antar oleh satu pengawal pria dari dalam mobil hingga ke selasar sepi Crown Garden.

Kalau bukan begini, bagaimana bisa ia mencari orangtuanya? Cuma nekat yang ia punya.

Makin lama, makin pusing. Ia semakin merasa perdebatan dirinya sendiri dengan kenyataan yang dijalaninya masih belum rukun. Menyadari kehidupan baru di Crown Garden masih banyak menimbulkan lubang keraguan besar hingga ia lupa melangkah dan mencari tahu dulu mana jalan yang benar. Tapi sekali lagi, Charlotta harus mengurung egonya untuk beralih mencapai tujuannya.

Ketika salah satu pengawal memanggil orang untuk membukakan pintu, terbukalah pintu besar yang mengarah ke ruang tamu nan megah. Ia menaiki anak tangga kecil di bagian depan, lalu setengah terkejut ketika melihat seorang pria sedang merebahkan diri di puncak tangga belokan ke lorong kamarnya.

Tadinya ia pikir itu Karry, tapi ternyata bukan.

Kaki jenjang pria itu terbungkus jins hitam dengan sepatu kets putih diujungnya. Wajahnya sedang menghadap ke atas, sebagian tubuhnya ada di tangga, sebagian ada di permukaan lantai dua. Sesekali ia bersenandung sesuatu, sebelah tangannya terayun-ayun. Ia memakai sweater merah dengan separuh hidung tingginya mencuat dari antara wajah asianya.

"S-siapa kau?" tanya Charlotta terkejut sekaligus bingung.

Pria yang tadi sedang menatap langit-langit seperti orang kurang kerjaan itu mendadak menghentikan senandungnya lalu mengangkat wajah dari lantai, melirik tertunduk melihatnya.

Ia hanya memberikan senyuman sebelum Charlotta dikuasai tanda tanya besar ketika melihat pemuda itu menegakkan punggung dan menatap sepenuhnya dengan wajah setengah mengantuk.

"S-siapa kau?" tanya Charlotta lagi, mulai merasa aneh.

Pemuda itu menyeringai kecil. Charlotta merinding. Bukan karena seram. Tapi khawatir kalau jantungnya tidak bisa dikendalikan ketika melihat senyum itu begitu bergairah.

"Kau pasti Charlotta Smith? Pacar baru adikku?"

Seketika mata Charlotta membeliak.

Adik..? Dia... Nicholas Wang?

Charlotta menenggak ludahnya sendiri sembari mengusir semua bayangan penuh pesona tadi. Nicholas Wang berdiri dari tempatnya, lalu dengab gagah tersenyum yakin ke arahnya.

"Kenalkan, aku Nicholas Wang, kakak Karry Wang sekaligus, calon kakak iparmu."

***

Taraaaa. Ini dia kemunculan Nicholas Wang, a.k.a kakak tiri Karry Wang. Wah wah, ngomong-ngomong, ngapain sih dia tiduran begitu di lantai, udah kayak orang kurang kerjaan aja. Wkwk. Anyway, partnya dikit yah, hehe tapi tenang aja, kalau nggak ada halangan aku akan apdet dua part hari ini! Yeay ada yang seneng nggak?

*Krik krik krik*

Udah biasa sepi jadi ga masalah lah saya mau update berapa kali wkwkw. Bersyukur aja udah ada yang mau mampir tiap hari dan bahkan ngikutin cerita ini. Thankyou buat yang masih setia setiaaaaa sama cerita ini. Moga part ini menghibur yhaaa!

See you!^^

The Prince's Girlfriend (Re-Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang