31 : MARCUS & CHARLOTTA

372 45 9
                                    

MANHATTAN BRIDGE HIGH SCHOOL
MARCUS DAN CHARLOTTA

"Jadi, kau sudah menemukan petunjuk?"

Marcus yang duduk di belakang komputernya menggeleng lemah. Seketika Charlotta menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi di ruang guru. Jam istirahat sudah berlangsung, kali ini bukan karena dipanggil, namun karena inisiatif Charlotta akan keingintahuan sampai mana Marcus mendapatkan informasi.

Sambil menekan tombol enter tanpa semangat, pria bermata hazel dan berkumis tipis itu menopang dagu. "Sepertinya harus menggunakan semacam jasa intel dalam negri. Susah sekali."

Charlotta semakin murung. Seakan kata-kata tidak mungkin mulai menyelinap masuk dalam ambisi yang mengalir di darahnya selama ini. Kalau sudah begitu, ia hanya harus bergantung pada harapan-harapan.

"Tapi tenang saja. Aku sudah menghubungi temanku untuk mencarikan pihak intel yang tepat."

"Intel itu kan pasti membutuhkan biaya, Marcus. Sudahlah, aku tidak ingin kau membantuku sampai sejauh itu."

Marcus diam saja. Pria itu tidak menggubris perkataannya.

"Sebenarnya.." Charlotta menatap lantai dengan ragu, ingin sekali ia memberitahu kejadian cek dan perjanjian yang dibuat antara dirinya dan Karry Wang kepada Marcus. Selain karena guru ini adalah guru yang paling tulus terhadapnya, ia ingin Marcus tahu kalau ia sangat bersungguh-sungguh berterima kasih padanya.

"Mengenai hubunganku dan Karry Wang, kami..."

"Kau ini mau bicara apa, CS? Jangan sepotong-potong.." tukas Marcus dengan nada tak peduli. Tangannya masih sibuk mengetik sesuatu sambil sesekali menguap.

Charlotta melirik ke kanan dan ke kiri sejenak sebelum melantangkan kalimatnya serupa bisikan parau. "Aku dan Karry hanya pacaran bohongan. Semua ini kulakukan karena ia membayarku dengan sebuah cek."

Tangan Marcus yang tadinya sangat berisik seketika terhenti. Ia menoleh dengan tatapan tajam yang penuh kejutan.

"Kau... bergurau---"

"Tidak sama sekali, Marcus."

Marcus mencondongkan tubuhnya hingga melewati meja di depannya. "Kau pikir kau sedang apa, CS? Karry Wang bukan orang yang tepat untuk kau ajak bekerja sama dalam hal ini!" bisik Marcus dengan kening bertekuk-tekuk tak setuju. Alisnya saling mencuat, mengecilkan akan keyakinan dan kepercayaan dirinya terhadap Karry Wang.

"Apa maksudmu? Memangnya kau sudah tahu perjanjian kami? Dengar dulu penjelasanku. Aku dan Karry terlibat dalam perjanjian bernama Perjanjian Simbiosis Mutualisme. Di dalamnya terdapat hanya dua poin. Yang pertama, menjadi pacar bohongannya. Yang kedua, mencegah seorang Karry Wang supaya tidak menikah dengan Cindy Young," jelas Charlotta sedikit menggebu. Namun Marcus nampak makin tak setuju. Ia menggeleng keras.

"Kau sudah terlalu jauh, CS," katanya kembali ke posisinya.

"Terlalu jauh kenapa?"

Kali ini Marcus menghempaskan napasnya, putus asa.

"Seharusnya, tugasku untuk mencari orangtuamu adalah aku. Kau, hanya perlu belajar bersama Karry."

Charlotta menyipitkan matanya. "Kenapa begitu?"

"Kau mencari uang untuk kuliah dan ongkos keliling dunia mencari orangtuamu, bukan?"

"Dari mana kau tahu?"

"Charlotta, kau tidak bisa mengatakan itu dengan mudahnya. Mencari orangtuamu ke seluruh dunia... Jangan naif, CS. Tapi itu tidak mungkin."

Charlotta tercekat. Ia tidak percaya, seseorang yang tulus padanya berkata demikian. Menghancurkan impian kecilnya.

"K-Kenapa tidak mungkin?"

"Karena kau hanya membuang waktumu. Kau akan mencari mereka sampai kapan, hah? Sampai kau mati? Lalu, bagaimana kalau kau sebenarnya bisa merasa bahagia tanpa ada mereka?"

"Jadi kau menyuruhku menyerah?"

"Bukan itu maksudku---"

"Jadi kau merasa bahwa impianku itu hanya semacam hal tolol yang selama ini kuperdebatkan dengan hidupku?!" Mata Charlotta mulai berkaca-kaca, suara pelannya lambat laun pecah. Setengah penghuni ruang guru sedikit berpusat pada mereka.

"Tidak! Bukan begitu maksudku, CS. Tapi---"

"Kalau begitu, jangan berkata tidak mungkin! Karena itu sama saja mengatakan kalau orangtuaku tidak akan pernah ditemukan sama sekali!"

***

Nah loh, sekarang kenapa Marcus jadi ragu sama Karry terhadap perjanjian itu yah? Hm, Marcus lagi nyembunyiin apa sih sebenarnya? Padahal kemarin dia setuju aja CS sekelas sama Karry, bahkan tujuannya ya memang untuk membiarkan Karry membantu Cs. Hm, kalian penasaran nggak? Kalau penasaran ditunggu besok yaw!

Thank you!^^

The Prince's Girlfriend (Re-Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang