ENDING 85 : JACKSON HAN

491 44 11
                                    

THE DAY
BALLROOM CROWN GARDEN
JACKSON HAN

Jackson sedang mengancing jas hitam berkerah datarnya sebelum ponsel dari atas meja rias berbunyi. Ia segera meraih benda itu. Begitu melihat penelepon, ia langsung mengumbar senyum dan segera mengangkatnya.

Video call dari The Boyz. Alias teman-teman grup idolnya.

Jackson sempat merapikan poni rambutnya terlebih dahulu, lalu mengangkat tangannya tinggi-tinggi seraya menunjukkan seluruh wajahnya yang tampil di layar ponsel. Jarinya menyapu tombol hijau, lalu dalam sekejap, kehebohan suara dua pemuda dari sebrang dunia itu merebak.

"Jack! Wah, lama sekali angkatnya!" seru pemuda bermata kucing yang kotak layar wajahnya ada di full screen layar ponselnya, sedangkan video Jackson sendiri mengempil di pojok layar. Jackson melambai singkat melihat kedua temannya itu.

"Maaf, keluarga Wang sedang mengadakan pesta besar. Dan sebentar lagi aku harus turun karena pestanya sebentar lagi akan di mulai," tuturnya memakai bahasa Mandarin sambil merapikan dasi. Satu pengawal di belakangnya membawakan sepatu permintaannya lalu dengan cekatan memakaikannya ke kaki Jackson. Kedua temannya dari balik layar itu hanya terkekeh pelan melihat seluruh kemewahan di sekitar kamarnya.

"Eh, tebak, siapa yang baru dapat kejutan?" kata seorang pemuda yang memiliki suara sedikit sengau.

Jackson menoleh ke arah ponsel, menatap keduanya sambil berpikir cepat. Ia multitasking. Sambil menelepon, Jackson melangkah keluar kamar dan berjalan menyusuri lorong menuju kamar Charlotta.

"Kejutan? Kejutan apa? Untuk apa ada kejutan?" Jackson tidak memperhatikan kedua temannya yang sedang gontok-gontokkan berhenti membuat gunyolan. Tapi Jackson bisa mendengar kedua temannya itu seperti tertawa-tawa tertahan. Yang paling terdengar paling didesak adalah Eric. Pemuda bersuara sengau itu kini lehernya sedang dijepit oleh Brandon karena ia berusaha menghindar dari gunyolan itu.

"Eric mendapat kejutan dari Nana katanya si gendut yang biasa mengikutinya menunggu di depan ruang tunggu asrama. Dan kau tahu, dia baik hati sekali dan menghampiri si gendut!" cerita Brandon terdengar seru. Jackson hanya tertawa ketika melewati pertigaan demi pertigaan.

Samar-samar suara musik yang berdegung dari Ballroom yang berada di tengah ruangan terdengar. Banyak pelayan-pelayan yang sibuk mondar-mandir. Terlebih menyiapkan beberapa perlengkapan darurat di tiap lokasi. Pemandangan kota New York dari sampingnya masih sama. Menakjubkan. Tapi sepertinya, hari ini akan lebih menakjubkan. Karena cerita tentang sepupunya akan di akhiri hari ini juga. Dan Jackson tidak sabar melihat keduanya melakukan itu.

"Eh, bagaimana bisa si gendut bertemu Nana? Wah, hebat sekali dia. Eric, kau jangan mengejeknya, seharusnya kau bersyukur punya fans sepertinya."

Jackson melihat ke layar ponsel, tangan Brandon masih mengait di leher Eric yang terlihat tersiksa, lalu ia tertawa.

"Ei! Siapa pula yang mengejek! Justru aku pergi menemuinya karena ingin berterima kasih! Tapi dasar Nana mengerjaiku, dia malah menjebakku dengan balon air karena hari ini April Mob!" Eric berseru kesal tapi justru tawa Brandon meledak.

Masih dengan sisa tawanya, Brandon berujar, "kau harus lihat. Dia seperti tikus got! Basah dan kuyup. Haha lucu sekali!" Entah kenapa Jackson refleks ikut tertawa ketika membayangi sahabatnya itu tiap kali bergunyol. Bukan karena ceritanya yang lucu, tapi karena suara tawa Brandon mengundangnya untuk tertawa juga. Ia melihat Eric yang pura-pura mencekik Brandon, kemudian hingga pemuda iseng itu melepas tangannya.

"Jackson, asal kau tahu, Brandon sangat tidak berguna. Tahu kalau kau sedang sibuk, dia malah memaksaku untuk meneleponmu demi memberitahu kebodohannya. Lihat? Kau tahu sekarang kakak mana yang patut kau bela nantinya!" seru Eric yang dibalas tawa Brandon.

The Prince's Girlfriend (Re-Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang