33 : SIDE STORY

403 33 9
                                    

MANHATTAN BRIDGE HIGH SCHOOL
SATU TAHUN YANG LALU

"Kau tahu, di sekolah kita kedatangan murid baru!" pekik Anna dari sebrang kursi meja makannya. Kantin siang itu riuh rendah. Beberapa kios dari pantry sibuk mengisi ulang beberapa menu yang kosong dari dalam etalase. Murid berjajar masuk ke dalam barisan untuk mengambil sepiring roti atau salad dari penjaga kantin. Kantin di ujung sekolah yang berbentuk U itu lumayan luas. Dengan sebagian dinding dibiarkan tanpa pintu yang menghadap taman dan lapangan baseball, juga beberapa jendela panjang mengundang cahaya masuk ke dalam kantin.

Marie mendengkus sambil mengunyah gummy yang biasa dibeli di dekat supermarket rumahnya.

"Siapa? Karry Wang? Si wajah mulus dan sempurna itu? Gee, kenapa kau kelihatannya senang sekali, Ann?" Marie mendesis sinis. Gadis dengan rambut blonde itu menaikan alis tak peduli. Sebelah tangannya mengetik sesuatu lewat ponsel sambil sesekali mengibaskan rambutnya. Tubuh Marie tidak begitu tinggi, tapi keberaniannya melampaui apapun.

"Tentu aku senang! Dia akan menjadi salah satu incaran orang tampan yang akan kita jahili! Betul tidak?"

Marie dan Charlotta tergelak bersamaan. Anna gila. Memang. Tapi karena anak itu, misi Marie dan Charlotta jadi terpenuhi. Anna lah yang suka mengeluarkan nama-nama orang dengan seenaknya. Tak peduli apakah tampan atau tidak, tetapi baginya, semakin tampan atau cantik, akan semakin seru. Karena semakin tinggi pencitraan mereka, semakin seru untuk dijatuhkan.

"Jadi, selanjutnya dia?" tanya Charlotta sambil mengunyah sandwichnya dengan gaya orang kelaparan.

Anna mengangguk semangat. "Ya! Aku ingin tahu bagaimana reaksi seluruh sekolah kalau kita, mengerjai seorang Pangeran dari Asia itu."

Charlotta mengangkat wajah, menatap Anna bingung. "Pangeran?" Ia hampir menyemburkan sandwich dari dalam mulutnya. Pangeran apa pula? Konyol.

"Kau pernah mendengar Orang Asia dari Tujuh Turunan Terkaya? Itu benar adanya!"

Marie menggeleng, berceletuk, "kalau pun ada, aku tidak peduli, Ann."

"Omong kosong. Sampai sekaya itukah mereka?" tanya Charlotta.

"Benar! Kalau kau tidak percaya, baca saja berita baru-baru ini mengenai orang-orang sukses di Asia. Karry Wang adalah salah satu putra dari Bernard Wang, yakni seorang pebisnis properti terkaya dari Singapura!"

Charlotta lagi-lagi tergelak setengah tak percaya setengah tak peduli. "Baiklah. Kalau begitu, pasti sangat seru untuk dikerjai, bukan?"

Marie dan Anna menoleh ke arahnya bersamaan.

"Seru. Pasti sangat seru," sambar Marie berselera tiba-tiba.

"Aku juga sempat melihatnya tadi pagi. Seluruh siswi di sekolah menyambutnya dari depan gerbang dengan sorak-sorai berlebihannya. Gee, aku heran apakah dia setampan itu---"

"Dia memang tampan, Marie---dia hanya bukan tipemu. Wajah asia itu sama sekali bukan tipemu," sela Anna mengangguk yakin sambil menyeruput milkshake strawberrynya. Marie memandang jengah mendengar kesok-tahuan Anna yang terakui.

"Baiklah. Aku---" Charlotta menunjuk dirinya sendiri, "sama sekali tidak peduli dia tampan atau tidak. Karena yang terpenting, bagaimana kita kelihatan keren sampai bisa menyentuh Pangeran tersebut sampai dipermalukan, bukan begitu?" Charlotta mengangkat-angkat alisnya dengan senyum menyudut.

Marie dan Anna terkikik kecil lalu mulai merekatkan duduk mereka, memperbincangkan rencana apa yang bisa menjadi hal paling seru untuk ditunjukkan pada Pangeran itu.

***

Kalau kalian baca ini, mungkin rasanya kayak balik ke bab satu. Tapi, inilah sebab muasal kenapa Karry dan Charlotta bertemu dan saling benci.

Penasaran kelanjutannya? Tunggu besok ya^^

Terima kasih untuk yang sudah mampir dan memberi votes. Semoga bab ini menghibur ya!^^

The Prince's Girlfriend (Re-Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang