39 : CHARLOTTA & NIC

426 40 5
                                    

HALFEARTH, CROWN GARDEN
CHARLOTTA DAN NIC

Kalau menuruti hati, mungkin Charlotta akan lebih memilih tinggal di kamar Karry sambil merawat bayi satu itu. Dari pada susah-susah menghapal susunan keluarga Wang dari kakek dan nenek, atau menghapal asal usul kekuatan keluarga Wang yang amat tidak penting, lebih baik ia mencari tahu posisi keluarganya.

Berjalan di selasar yang sebelah sisinya kaca semua, pemandangan menuju perpustakaan di jantung taman Crown Garden sedikit sejuk. Angin melambaikan dahan yang bergelimpang. Berdiri di bawah Crown Garden, tidak pernah nampak seperti ada di New York yang padat dan ramai. Taman rumput yang membentang di sekeliling bangunan selalu membuatnya merasa jauh dari mana-mana. Terlebih, Crown Garden sudah menjadi tempat singgahnya hampir seminggu. Ia seperti sudah tenggelam di dunia yang berbeda. Bahkan tak sempat mengunjungi Jess di Central Park atau Tania sekalipun.

Charlotta membuka pintu kaca itu sambil berkata dalam hati, mungkin setelah menyelesaikan ujian ia bisa datang ke sana.

Langkah Charlotta memecah keheningan. Ia berjalan ke meja tempat biasa dirinya dan Karry belajar. Ia mengedarkan pandangan, mencari tahu apakah nona Fang---Kepala Pengurus Pendidikan Tahta Warisan---sudah datang. Tapi, yang ia dapati malah orang lain. Charlotta nyaris terpekik ketika menyadari ada Nic di sudut kegelapan sedang duduk membaca dengan satu lampu teduh.

"Hai," seru Nic bangkit dari kursi dan menghampirinya.

"Astaga, kenapa kau selalu mengejutkanku?" Charlotta mengambil kursi, duduk dengan wajah menuduh ke arah Nic. Pemuda itu ikut duduk di sebrangnya, menahan senyum kecilnya.

Kalau diperhatikan, Nicholas Wang sama sekali tidak terlihat chinese. Tidak bermata sipit atau kubil dan kecil seperti Karry. Matanya besar, berbingkai alis tebal ala James Bond. Wajahnya oval, dilengkapi dengan hidung yang mencuat elok. Tatapan matanya ceria, seperti bisa ditebak kalau Nic seseorang yang berbeda dari adik tirinya. Bibirnya merekah tebal, senyumnya manis dan teduh. Charlotta harus waspada. Senyum itu bisa memabukkan jika dilihat terlalu lama.

"Kupikir, Karry akan memilih gadis yang lebih tinggi. Ternyata kau---benar-benar biasa," celetuknya seketika. Charlotta menyambar protes. "Apa-apaan kau ini. Apakah semua orang di sini selalu bersikap pedas seperti itu pada orang baru?"

Nic mengulas senyum lagi sambil mengguncang meja belajar. "Hanya bercanda. Kau ini sama sekali tidak asik."

"Bercandaanmu sama sekali tidak lucu," ketusnya kembali fokus ke buku.

"Eh, kudengar, kau sekelas dengan Karry?"

Charlotta menjawab malas. "Ya, benar. Kenapa? Kau mau bergurau lagi...?"

"Bukan. Hei, santai sedikit. Kita ini kan sama-sama orang luar, seharusnya akrab, dong."

Nicholas Wang baru diangkat menjadi salah satu anggota keluarga empat tahun yang lalu. Dia adalah orang asing atau disebutnya bukan keturunan keluarga bertahta. Kakeknya dan kakek Wang hanya bersahabat dan sering membanggakan nama keluarga Nic dulu---Jo---sebagai keluarga campuran yang terkenal kejujurannya.

Iris cokelat Nic terpancar cerah, "kau lahir di mana?" Nic tidak terlihat ingin tahu, tapi pertanyaan yang terlontar walau sedikit privasi, ia tetap sopan. Pengolahan frekuensi suara Nic sejuk dan empuk. Enak didengar.

"Aku dari Chilton. Dan.. karena ada masalah aku pindah ke NY (New York)," ceritanya mulai mengabaikan pelajaran. Lagipula, Nona Fang belum datang juga.

"Ah, Chilton. Lembah di San Fernando, ya."

"Kau pernah ke sana?" tanya Charlotta sedikit takjub.

The Prince's Girlfriend (Re-Work)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang