Gadis Jendela (3)

81.2K 5.3K 145
                                    

Aku buru-buru meninggalkan sekolah lalu segera pulang kerumah, sesampainya dirumah, aku langsung berbaring di atas tempat tidur ku, dan tak hentinya aku memikirkan tentang apa yang menimpaku disekolah tadi.

Jujur aku tak mau peduli, tapi semua itu terus menerus berputar di otak ku, apa aku harus melakukan sesuatu ? Aku hanya bisa mengacak-ngacak rambutku karena memikirkannya.

"Arrggghh aku tak peduli !!" Ucap ku berteriak

Aku pun memejamkan mataku untuk mengistirahatkan fikiranku.

"Tolong aku ..."

Namun saat aku baru saja memutuskan untuk tak memperdulikan semua itu dan lebih memilih untuk beristirahat, tiba-tiba saja aku mendengar suara yang sangat lirih penuh kesedihan, entah darimana asalnya suara itu.

Aku melihat-lihat keseluruh penjuru kamarku, namun tak ada orang atau apapun disini.

Aku kembali berbaring dengan tetap menatap sekelilingku, aku mencoba memejamkan mataku kembali, namun sungguh ... semakin aku mencoba memejamkan mata, semakin tampak jelas teringat segala apa yang aku lihat didalam mimpi itu, dan sosok itu selalu muncul di fikiran ku saat aku memejamkan mata.

Sampai pagi, aku belum juga bisa tertidur, sungguh ini sangat menyiksa ku, aku fikir aku tak bisa seperti ini terus menerus, terlebih suara orang yang meminta tolong itu masih saja terngiang di telinga ku, bila aku terus seperti ini, aku yakin sebentar lagi rumah sakit jiwa akan aku datangi.

"Baiklah, aku akan melakukan sesuatu, aku tidak ingin gila" Batin ku berbicara

Walau dengan wajah yang kusut, kantung mata yang cukup besar, aku tetap pergi ke sekolah, bukan hanya untuk belajar niat ku kali ini, tapi juga untuk melakukan sesuatu yang aku fikir bisa menyelamatkanku agar terhindar dari kegilaan.

Sengaja aku berangkat lebih pagi, agar saat aku masuk kelas, belum ada satupun orang di dalam, dan benar saja, kelasku nampak masih sepi dan sunyi, perlahan aku membuka pintu kela ku.

Kreeetttt ...

Suara pintu terdengar saat aku membukanya.

Dan kini aku berdiri tepat didepan jendela yang masih saja terbuka saat jendela lain tertutup, aku menatap lekat kearah jendela.

"Sudah ada beberapa kejadian menimpa ku, sampai saat aku sudah dirumah pun, masih saja ada hal aneh yang datang kepadaku, bila ini ada hubungannya denganmu, tolong beritahu aku, apa yang harus aku lakukan" Ucapku didepan jendela walau sebenarnya kaki ku bergetar mengucapkan itu karena takut

Tak ada hal apapun setelah itu, namun aku masih menunggu apa yang akan terjadi.

"Tolonglah, bila benar semua yang aku alami ada hubungannya denganmu, tolong tunjukanlah apa yang kau inginkan" Sambung ku

Dan benar saja .. di balik jendela itu tiba-tiba muncul perlahan sebuah tangan yang mulai masuk kedalam, ya .. tangan itu muncul dari arah luar jendela, aku tersentak sampai tubuhku menabrak salah satu meja belajar yang ada di samping ku, rasanya aku ingin berlari saat ini, namun aku berusaha bertahan karena memang niat ku saat ini adalah untuk mengetahui apa yang harus aku lakukan.

Sampai kembali lagi aku merasa badanku kaku dan pandangan ku mulai gelap, tak lupa semenjak tadi .. hidung ku sudah mengeluarkan darah.

Lalu pandanganku mulai terang, dan aku mendengar suara teriakan disini, dan ternyata aku masih berada di kelas ini, namun dengan orang-orang yang asing untukku, aku terkejut saat melihat banyak orang berkumpul disini, aku mencoba melihatnya, dan yang aku lihat, ada seorang murid perempuan yang sedang berteriak dengan dipegangi beberapa murid pria, sepertinya dia sedang kerasukan.

Dan pandangan ku beralih saat melihat sosok itu berada di dekat murid perempuan itu, namun tunggu .. aku bisa melihat matanya mengeluarkan air mata, apa dia yang menyebabkan murid itu kerasukan ? Namun mengapa dia malah menangis ?

Dan saat aku memperhatikan sosok gadis itu, dia perlahan menatap ku, sebentar .. di dalam mimpi ini dia bisa melihat ku ? Sial .. saat ini dia bukan hanya menatap, dia pun bahkan sangat cepat melayang kearah ku dan berdiri tepat didepan ku dengan menunjukan wajahnya yang mengerikan.

"Tolong aku !!! " Sosok itu berteriak tepat di depan ku dengan suara yang menyeramkan

Namun sesaat setelah itu pandangan ku mulai gelap kembali sepersekian detik, seakan tersentak karena teriakan itu, aku terbangun dari kegelapan itu.

Saat ini aku terbangun tanpa ada yang membangunkan ku, aku dengan cepat melihat kearah jendela itu kembali, dan sudah tak ada tangan itu lagi di jendela.

Aku berdiri dengan merapikan baju ku dan berfikir kembali tentang apa yang aku lihat barusan, jujur aku masih tak mengerti tentang semua ini, namun satu yang aku yakini, sosok itu memang sedang meminta bantuan ku.

Aku keluar kelas menuju toilet untuk sekedar membasuh wajahku yang sudah seperti pakaian kusut ini, aku bercermin melihat wajahku yang sudah seperti orang stres.

"Argghh jadi sebenarnya apa yang harus aku lakukan ?? Aku mengetahui dan melihat kejadian itu didalam mimpi, lalu aku mendengar bahwa beredar rumor yang nyatanya salah dengan kenyataannya, dan setelah aku mengetahui itu semua aku dimintai tolong oleh makhluk itu, namun apa yang harus aku lakukan untuk membantunya ?? Aisshh bisa gila aku ini" Ucapku berbicara sendiri dicermin dengan mengelap kasar muka ku

"Luruskan rumor itu, cari orang yang membuat rumor itu, begitu saja tidak tahu, IQ mu berapa ? Bisa-bisanya kau masuk kesekolah ini yang rata-rata muridnya mempunyai IQ tinggi "

Tiba-tiba ada orang di samping ku dan berbicara kepada ku tanpa melihat ku, dia hanya mencuci tangannya lalu pergi tanpa sekalipun menatapku "

"Yak !! Siapa kau ??!! Apa kau mengatakan aku bodoh ?? Yak tunggu !! IQ ku tinggi !! Kau memang punya berapa hah sampai beraninya menanyakan IQ ku ?? "

Aku hendak mengejarnya namun aku merasakan perut ku sakit, jadi terpaksa aku lebih memilih terlebih dahulu masuk toilet daripada mengejar orang yang .. aish dia orang atau apa ? Bicaranya sangat sembarangan mengataiku, awas saja kau bila bertemu lagi dengan ku nanti ...

















TBC

dikit" aja ya ,
soalnya apdet nya kan tiap hari 😂

School Ghost [DINOVELKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang