Sowon POV
Saat aku mencari Eunha dan Hayoung, di rumah sakit ini tidak ada siapapun yang aku lihat, entah karena sudah malam atau memang aku belum menemukan manusia saat ini, aku mencari kesana kemari, mereka belum juga aku temukan, aku sangat khawatir .. terlebih terhadap Eunha, aku sudah membayangkan hal yang buruk saat ini, apa ada orang jahat atau makhluk jahat yang menyerang mereka ? Mengingat keadaan kamar Hayoung hancur berantakan, aku takut terjadi apa-apa kepada Eunha, bagaimana pertanggung jawaban ku bila ada sesuatu buruk menimpa Eunha.
"Hamster bodoh, kau kemana ? " Ucap ku sambil terus berlari mencarinya
Rasa khawatir ku sepertinya lebih besar daripada saat dulu dia menghilang di perkemahan, sekarang aku pun merasa takut yang amat sangat saat dia menghilang seperti ini, mengapa aku selalu lengah, mengapa dia selalu mengalami hal buruk semenjak dia kenal dengan ku, apakah aku pembawa sial untuknya ? Manusia macam apa aku ini, padahal .. aku sangat sadar, selama ini walau dia tidak pernah menunjukan, walau dia selalu menyebalkan di depan ku, aku sangat tahu selama ini dia selalu berusaha untuk selalu menolong ku, bahkan setiap aku di tarik ke masa lalu, selalu dia lah yang ada di samping ku dan membawa ku kembali ke masa ku, dan dia bahkan tak tahu, aku selalu ingin membalas semuanya, apapun pasti akan ku lakukan untuk bisa menjaganya, walau dia tak harus tahu tentang itu semua.
"Eunha kemana kau, aku mohon kau harus baik-baik saja " Ucap ku tanpa sadar menitikan air mata
Saat aku melihat salah satu lorong di rumah sakit ini, entah mengapa hatiku sangat kuat untuk melangkahkan kaki kesana, aku berlari ke arah sana berharap aku bisa menemukan Eunha, lalu aku mendengar suara orang yang sedang berlari disana, tanpa ragu aku semakin cepat menghampiri sumber suara, dan tiba-tiba ada seseorang yang menabrakan tubuhnya cukup keras, dan aku sangat tahu itu adalah Eunha saat aku mendengar dia meneriakan nama ku.
Aku melihatnya sangat ketakutan, aku spontan memeluknya sambil menenangkannya, saat memeluknya entah mengapa aku menangis, ada rasa haru dan lega saat aku bisa menemukannya, dan ada rasa lain yang tidak bisa aku mengerti, saat ini aku seperti merasa, aku tidak bisa memeluknya lagi setelah ini.
Saat dia melepaskan pelukan ku, dia terlihat memperhatikan sekitar lalu menatap ku, dia tampak heran melihat ku, mungkin .. dia melihat wajah ku yang baru saja menangis ?? Aishh memalukan sekali, semoga saja dia tidak bertanya apa-apa.
Sejenak kita membicarakan Hayoung, lalu kita memutuskan untuk kembali ke kamar Hayoung untuk mencari dan memberitahu pihak rumah sakit dan orangtuanya, Eunha masih terlihat ketakutan saat ini, dan aku hanya bisa menenangkannya dengan tetap memegang tangannya, sampai saat kami telah sampai di kamar Hayoung, benar tidak ada dia disini, lalu kami hendak memanggil petugas rumah sakit, namun sialnya .. tiba-tiba saja pintunya terkunci, aku menyuruh Eunha untuk menelfon saja petugas rumah sakit, namun tiba-tiba Eunha melemparkan telefonnya ketakutan, dia bilang ada suara aneh disana, dia menyuruh ku untuk menelfon orangtua Hayoung dari ponselku sedangkan dia akan menelfon ayahnya, namun lagi-lagi setiap apa yang akan kami lakukan selalu saja di ikuti hal-hal yang aneh, dan kali ini sinyal tidak bisa kita tangkap sehingga kita tidak bisa menghubungi siapapun.
Setelah itu, lampu kamar ini mati .. Eunha ketakutan saat ini, aku mencoba menenangkannya, dan saat aku menenangkan Eunha, kami mendengar suara di balik jendela, dan kami berdua sangat terkejut saat melihat sosok Hayoung sedang berada disana, dia merentangkan tangannya lalu jendela besar kamar ini terbuka, dia masuk kedalam dengan kedua tangannya yang terlebih dahulu masuk lalu merangkak menghampiri kami, aku berusaha menghindarinya dan membiarkan Eunha bersembunyi di balik tubuhku, namun sosok itu tetap saja mengikuti kami, dan entah mengapa ini bisa terjadi, tubuh ku tiba-tiba melayang lalu beberapa saat kemudian aku terjatuh, sakit .. itu yang aku rasakan saat ini, tulang ku serasa patah, namun aku bisa mendengar saat Eunha berteriak memanggil namaku, sepertinya dia mencoba menolongku, namun belum sempat dia sampai kepadaku, tiba-tiba tubuh mungilnya itu melayang dan aku melihat dengan jelas saat tubuhnya terhempas ke tembok kamar ini, dia terjatuh ke atas lantai setelahnya, sungguh .. rasa sakit yang di rasa tubuh ku tidak ada apa-apanya di banding saat aku melihat dia seperti itu, aku sangat terpukul saat dia harus merintih kesakitan, aku berteriak memanggilnya, dengan sisa tenaga ku, aku merangkak menghampirinya ... namun belum sempat tangan ku meraih tangannya, kembali tubuh ku melayang, dan kali ini aku merasa tubuh ku di tarik ke luar jendela yang sudah terbuka, beruntung aku masih bisa menahan tubuhku agar tidak terjatuh dengan berpegangan ke tepi jendela, namun semakin lama aku merasa beban berat ku semakin bertambah, perlahan aku melihat sekejap ke ujung kaki ku, dan ternyata di bawah kaki ku ada Hayoung yang sedang bergelantung disana, rasanya tangan ku sudah tidak kuat menahannya, lalu aku melihat gadis itu, aku melihat Eunha di atas sana langsung memegang tangan ku, ada rasa lega saat tahu dia masih sadar, gadis itu memang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...