Aku sekarang dibuat bingung oleh nya, bisa-bisanya ada orang yang berani bersikap begitu kepadaku, dan kenapa pula aku bersikap tidak cool seperti tadi aissshh, pembunuhan karakter saja.
Aku kembali memasuki kelas ku dan belum ada guru yang mengisi kelas, dan sekarang aku kembali melihat tatapan-tapapan aneh dari teman sekelas ku, apa ada yang salah dari diriku ?
"Sudah ku bilang kan, dia terlihat menakutkan m, ternyata dia bisa melihat hantu "
"Pantas dia dingin sekali, mungkin dia berteman dengan hantu ckkk "
"Aku tak peduli, dia tetap terlihat cantik, namun juga tampan sih hehe "
Ah sekarang aku bisa mengerti alasan mereka melihat ku seperti itu, itu karena mereka sekarang sudah tahu bahwa aku bisa melihat hantu.
Aku duduk di bangku ku lalu mengambil handfree dari tas ku agar aku tak mendengar ocehan-ocehan mereka yang tak penting itu.
Lalu saat aku hendak memasang handfree pada telinga ku, aku mendengar kembali ocehan-ocehan mereka, namun sepertinya ocehan itu bukan ditujukan kepadaku.
"Jadi dia adik seorang pembunuh "
"Apa dia juga orang jahat ? Aku jadi takut "
" Aku jadi enggan berteman dengan nya "
Aku semakin yakin kalau itu bukan di tujukan kepadaku saat aku melihat Yeri sudah memasuki kelas, dia tampak menunduk saat murid-murid disini berbicara yang tidak mengenakan kepadanya dan Joy.
Dia pun melewatiku yang posisi bangkunya memang berada tepat di belakang ku.
Setelah itu akhirnya ada guru yang masuk yang membuat kelas menjadi hening dan kami menerima pelajaran dengan serius.
Sampai waktu istirahat tiba, murid-murid berhamburan keluar kelas, namun tidak dengan ku, aku memilih tinggal saja di kelas, tujuan ku agar aku tidak mendengar para murid bergosip tentang kejadian hari ini, karena sudah di pastikan, kantin saat ini penuh dengan gosip sebagai menu utama mereka.
Aku menidurkan kepalaku di atas bangkuku, dengan posisi aku bisa melihat kearah luar kelas, aku menyipitkan mataku saat melihat Yeri seperti sedang menangis di depan teman-temannya yang biasa menemaninya, lalu tak lama teman-temannya itu meninggalkan Yeri sendirian, dan sepertinya Yeri sedang memasang wajah kecewa dan sedih, ada apa dengan nya ? Awal nya aku tidak mau peduli, namun entah kenapa rasanya aku ingin bertanya apa yang terjadi kepadanya, aku pun menghampiri dia yang saat ini sedang duduk di kursi panjang depan kelas.
" Kenapa kau tidak ke kantin " Tanya ku namun tidak melihat wajah nya
Yeri pun tampak memandangku, itu bisa terlihat dari ujung mataku.
"Mengapa kau bisa melihat itu semua ? Bila kau tak melihat itu semua mungkin aku sekarang tidak seperti ini, kakak ku pasti masih bersamaku, dan teman-teman ku tak akan menjauhi ku seperti sekarang " Ucap nya yang membuat aku sekarang menatap dirinya
" Jadi, teman-teman mu itu menjauhi mu ? Karena kasus kakak mu itu ? Lalu kau menyalahkan ku ? " Tanya ku dengan nada yang sedikit meninggi
"A-aku tak punya siapa-siapa lagi " Ucap nya lalu menangis
" Yak yak kenapa kau menangis di depan ku " Ucap ku menggaruk kepala ku
" Siapa suruh kau berada di depan ku ? hikss hikss " Jawabnya yang masih menangis
" Hmm sebelumnya, aku minta maaf .. aku tak bermaksud buruk, aku hanya ingin meluruskan apa yang seharusnya diluruskan, asal kau tahu, bila aku tidak meluruskan ini, aku bisa menjadi gila kerena terus di ganggu oleh Wendy, beberapa hari aku tak bisa tidur, terlebih memang rumor gadis jendela itu harus di akhiri untuk mencegah suatu hal yang lebih buruk yang bisa terjadi di depan nanti " Ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...