21 menit lagi ..
aku terus menaikan kecepatan motor ku, aku tahu ini berbahaya namun aku terpaksa agar aku bisa cepat sampai tujuan, namun ditengah perjalanan tiba-tiba motor ku mati, aishhhh rasanya aku ingin mengutuk motor ku sendiri, motor ku mogok di tengah jalan, rasanya tidak mungkin bila aku membawa motor ku dulu ke bengkel, aku pun hanya memarkirkan motor ku di depan sebuah rumah yang berada di pinggir jalan, aku langsung berlari mencari kendaraan umum, namun rasanya akan membutuhkan waktu yang lebih lama bila aku menaiki bus atau mobil, bagaimana ini, namun akan lebih lama bila aku terus berfikir seperti ini, aku pun memutuskan akan memberhentikan taxi saja, daripada waktuku habis untuk berfikir, namun saat aku hendak memberhentikan taxi, ada seorang pria menghampiri ku dengan motornya."Aku lihat kau sepertinya sedang panik dan terburu-buru, dan tadi aku melihat saat kau memarkirkan motor mu itu didepan sana, apa motor mu mogok ? " Ucapnya didepan ku
"Ah.. emmm iya, aku sangat terburu-buru, karena aku harus secepatnya ke bandara " Jawabku
"Kalau begitu kau naik saja, aku akan mengantarkanmu, jangan takut .. aku rasa kau bisa melawan ku bila aku macam-macam padamu, benarkan ? Cepat naik sebelum kau terlambat " Ucap nya yang seolah bisa membaca fikiran ku karena aku akan sedikit mencurigainya
Namun ada benarnya, bilapun dia macam-macam padaku, aku pasti bisa melawannya, bahkan tubuhnya lebih kecil di banding ku, aku pun segera menaiki motornya lalu tak berlama-lama dia menjalankan motornya.
"Berapa waktu yang tersisa ? " Tanya nya sedikit berteriak karena bising jalanan
"Hanya 17 menit lagi " Jawabku saat melihat jam di ponsel ku
"Kalau begitu tutup matamu, aku akan membawa motornya lebih cepat " Ucapnya
"Eh ?? " Aku sedikit heran dengan perkataannya
"Hanya tutup matamu, jangan membuka matamu bila aku belum mengatakan sudah sampai, percayalah padaku " Ucapnya
Aku pun menuruti saja ucapannya, yang terpenting aku bisa cepat sampai ke bandara, aku harus bisa menahan Eunha, atau setidaknya aku harus memberitahu semuanya sebelum dia pergi.
"Sudah sampai, bukalah matamu lalu cepat berlari "
Aku mendengar pria didepan ku berbicara itu, aku pun membuka mataku dan benar saja, aku sudah berada didekat bandara, cepat juga dia menjalankan motornya, atau memang jaraknya memang sudah dekat dari tempat tadi ya ?
"Baiklah aku akan segera masuk ke dalam, dan kau.. aku minta jangan dulu pergi, aku belum berhutang budi padamu, tunggu disini sebentar saja" Ucapku
Setelah aku berbicara itu padanya, aku sempat bertanya pada salah satu petugas bandara yang melewati kami, aku menanyakan dimana tempat keberangkatan internasional, setelah di tunjukan kemana arah aku harus pergi, aku pun segera berlari ke dalam bandara, bukan tempat yang kecil disini, aku melihat waktupun hanya tinggal beberapa menit lagi, aku berlari ke pemberangkatan internasional, aku menelfon Jin disini lalu dia memberitahu dimana dia berada, dan saat aku mencarinya sambil tetap tersambung telefon dengannya, aku akhirnya menemukan Jin, namun tidak dengan bersama Eunha, aku langsung saja menanyakan dimana Eunha, lalu Jin menunjukan dengan jari telunjuknya, aku mengikuti arah jarinya, dan ternyata Eunha sedang bersama Ayahnya, aku pun langsung saja berlari ke arah mereka, dengan nafas yang tidak teratur aku pun berusaha berbicara kepada mereka, mereka pun nampak sangat terkejut melihat kedatangan ku disini.
"Hahhh ma-maaf pak, hahhh aku ingin berbicara " Ucapku yang masih mengatur nafasku
"Nengapa kau datang kemari ? Apa yang ingin kau bicarakan sampai kau kemari ? " Tanya Pak kepala sekolah
"Eunha .. kakak mu .. " Ucapku yang membuat Eunha dan Ayahnya mengerutkan dahinya
"Kakak mu memang masih ada, dia masih tertahan di dunia ini karena janji dia sendiri padamu, selama ini dia memang selalu menjagamu seperti apa yang dia janjikan, dan kau harus percaya Pak, anak mu memang belum tenang, apa yang Eunha rasakan selama ini memang benar, dia memang masih ada, dua hari lalu aku melihat ... melihat masa lalu kalian sebelum dia meninggal, bahkan aku melihat saat dia sudah menjadi arwah, kejadian di arena itu, yang membuat kau menutup arena itu, itu memang benar perbuatan nya, dan mungkin masih banyak lagi yang tidak sempat aku lihat, namun aku yakin Eunha .. kau bisa lebih tahu tentang semua itu, tentang segala hal yang membuat mu merasa bahwa kakak mu masih ada, maksud ku kemari bukan untuk mengganggu rencana keberangkatan anak mu Pak kepala, aku hanya ingin menyampaikan itu semua, bahwa anak mu masih ada " Ucapku pada Eunha dan Pak kepala secara bergantian
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...