"Mengapa kau mengajak ku kemari ? Rumah siapa ini ? "Tanya Eunha saat aku memberhentikan motor ku di depan sebuah rumah.
Setelah keluar dari sekolah, aku memang langsung mengajak Eunha pergi kesini, ke tempat pertama kali aku melihat Moonbin dan Eunwoo, walau mungkin saat itu .. yang aku lihat adalah arwah Eunwoo, pantas saja dulu dia cepat sekali menghilang.
Aku turun dari motor ku, begitu juga Eunha yang terlebih dahulu turun, lalu aku berjalan mendekati pagar rumah ini, aku melihat pagar nya tidak terkunci, akupun masuk saja ke dalam membuka pagar nya, tujuan ku kemari adalah untuk menemui Moonbin, karena dia adalah kunci dari semua misteri itu, perlahan aku masuk di ikuti Eunha yang mengikuti ku dari belakang," yak pohon kelapa !! kau belum menjawab pertanyaan ku, untuk apa kita kemari " Tanya eunha mengejutkan ku
" aishh bawel sekali kau ini, rumah ini adalah rumah yang dulu sempat aku lihat sebelum aku melihat masa lalu orang-orang itu, aku dulu melihat orang-orang itu disini, mungkin ini adalah rumah salah satu dari mereka, kau diam saja " Jawab ku
Saat sudah di depan pintu, aku mencoba mengetuk pintu rumah nya, namun tidak ada respon, beberapa kali aku mengetuk namun tidak ada orang yang menjawab atau keluar dari rumah ini, memang sangat terasa sunyi dan sepi disini, aku dan Eunha pun sesekali mengintip lewat jendela, dan saat kita sedang mengintip lewat jendela ...
" Siapa kalian ??? "
Tiba-tiba saja ada orang di belakang kami membuat kami terkejut, seorang wanita paruh baya menghampiri kami disini.
" ah anu hmmm ka-kami sedang mencari seseorang " Ucap ku
" siapa yang kalian cari ?? " Tanya nya
" ya aku mencari pemilik rumah ini " jawab ku
" Setahu ku rumah ini hanya di tempati oleh satu orang pria saja, dia bernama Moonbin " Ucap nya
" Ah iya, itu maksud ku.. aku mencari Moonbin " Ucap ku
" Dia sudah tidak ada disini, beberapa hari lalu dia menyerahkan dirinya ke polisi " Ucap nya yang membuat ku terkejut
" Di-dia menyerahkan dirinya ke polisi ? " Tanya ku masih tak percaya
" Dia sering datang kepadaku, dia selalu mengadu bahwa dia selalu di ganggu oleh makhluk halus, aku adalah seorang ahli supranatural, awal nya dia tidak menceritakan apapun kecuali hanya menceritakan bahwa setiap hari dia selalu di ikuti makhluk halus, sampai akhirnya dia mengaku sambil menangis di depan ku, dia mengakui bahwa yang selalu menghantuinya merupakan arwah dari seseorang yang telah ia bunuh, sahabat nya sendiri ... aku sempat berkomunikasi dengan arwah nya, sampai aku yang menyuruh Moonbin untuk mempertanggung jawabkan perbuatan nya " Ucap wanita itu
" Artinya dia sudah mendapatkan hukuman ? dia sudah mempertanggung jawabkan perbuatan nya ? hmm baiklah kalau begitu, terimakasih untuk info nya , kalau begitu kami pulang dulu " Ucap ku lalu berjalan keluar bersama Eunha, namun ..
" tugas mu belum selesai anak muda, arwah nya masih akan selalu bergentanyangan sebelum semua urusan nya selesai, dan kau pasti tahu masih banyak hal yang belum terselesaikan " Ucap wanita itu tiba-tiba membuat aku dan Eunha menghentikan langkah
Aku pun membalikan kembali tubuh ku dan menatap nya.
" Kekuatan mu sangat besar, kau hanya perlu lebih pintar untuk mengendalikan kekuatan mu itu, setelah kau bisa membuat arwah itu tenang, masih banyak lagi arwah-arwah yang akan kau temui, dan mungkin saja kau akan menemui arwah-arwah yang mempunyai energi yang negatif, namun kau tenang saja, ada kekuatan yang selama ini selalu menolong mu, dan gadis di samping mu itu, dia adalah perantara dari kekuatan itu, kalian akan menjadi sebuah kekuatan yang besar , kekuatan yang akan saling menjaga, tak usah bertanya apa maksud ku, karena kalian sendiri yang akan mengerti tanpa harus aku jelaskan , namun hati-hati .. di depan nanti mungkin kalian akan banyak menemukan hal yang bisa menghancurkan kalian " sambung wanita itu yang membuat aku dan Eunha saling menatap bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...