Eunha POV
Sebenarnya daritadi aku sudah lapar, namun aku sangat malas bila harus membeli makanan keluar, ingin meminta tolong pada Sowon rasanya gengsi sekali, lagi pula apa dia tidak lapar ya ? Daritadi seperti nya dia belum makan, apa aku beli makan saja ya ?
Namun seperti mempunyai kontak batin, tiba-tiba saja Sowon mengajak ku untuk membeli makan, tadi nya aku ingin ikut, namun aku berfikir siapa yang akan menjaga Hayoung, akhirnya dia memutuskan untuk membeli makan sendiri, dan sebelum keluar dia masih sempat saja membuat ku kesal dengan berkata bahwa dia akan membelikan ku makanan yang banyak agar aku tambah gendut, aisshh kalau aku tidak ingat ini adalah rumah sakit, sudah ku kejar dan aku habisi dia.
Saat menunggu Sowon, aku hanya menonton televisi sambil menjaga Hayoung, tidak seperti tadi siang yang matanya selalu terbuka tanpa berkedip, mata dia daritadi petang sudah tertutup, mungkin memang dia sudah tertidur lelap, syukurlah .. agar dia bisa istirahat dan tidak membuat ku takut karena melihat matanya saja aku sudah sangat merinding.
Aku menahan tawa ku saat menonton acara yang lucu, aku bahkan sesekali tak bisa menahan tawa ku sampai aku harus menutup mulut ku karena suara tawaku yang berisik, aku takut Hayoung terbangun karena ku, namun saat aku sedang asyik menonton, tiba-tiba channel televisi nya berubah, bukan berubah ke acara yang lain .. namun televisinya berubah menunjukan isi kamar ini, lebih tepatnya lagi .. televisi ini menyorot dimana Hayoung sedang tertidur.
"Mengapa televisinya menjadi layar CCTV ?? " Gumam ku heran
Namun tanpa mencurigai apapun, aku hanya mengabaikannya, dan bersandar pada sofa, namun mata ku terus memperhatikan Hayoung dari layar TV, dia cantik .. sayang sekali dia harus seperti ini, namun .. saat aku sedang melihat wajahnya dari layar, tiba-tiba saja matanya terbuka, matanya melotot tajam ka atas, aku langsung bangkit dari sofa dan menghampiri Hayoung ke ranjang nya, namun saat aku melihat langsung, ternyata Hayoung masih tertidur lelap dan matanya masih tertutup.
"Apa tadi hanya imajinasi ku saja ? " Gumam ku yang sedang berada di depan ranjang Hayoung
Lalu aku kembali melihat layar TV yang terletak di depan ranjang, kembali aku tersentak saat melihat layar, karena kini aku melihat .. aku melihat Hayoung sedang duduk sambil menatap tajam dengan warna matanya yang merah, tubuh ku bergetar hebat saat ini, namun aku berusaha sekuat tenaga untuk menoleh kebelakang, namun saat aku menoleh ke belakang ..
"Kemana Hayoung ??? "
Tiba-tiba saja Hayoung tidak ada di tempat tidurnya, namun saat aku hendak keluar ruangan untuk mencarinya, saat aku membalikan badan ku kembali, aku melihat sesuatu yang tidak bisa aku percayai, aku kini melihat Hayoung sedang melayang di sudut tembok kamar ini, rambutnya terurai panjang menutupi wajahnya, wajahnya menunduk, dia benar-benar melayang di sudut tembok sana.
"Ha- Hayoung ??? Apa itu kau ? " Ucap ku sangat berat
Dan saat aku memanggil namanya, wajahnya perlahan terangkat, perlahan wajahnya bisa terlihat, dan ini benar-benar tidak bisa aku percaya, itu benar-benar wajah Hayoung, namun tidak seperti wajah Hayoung yang sebelumnya aku lihat, wajah nya kini sangat menyeramkan, matanya terbuka lebar berwarna merah menatap ku, mulutnya menyeringai mengeluarkan darah, mungkin sekarang tubuh ku akan terjatuh karena kehilangan kesadaran, namun aku menguatkan diriku untuk pergi dari tempat ini, aku berusaha mengangkat kaki ku untuk berlari, namun sialnya saat aku membuka pintu, pintunya sulit terbuka, dan Hayoung .. Hayoung mulai melayang ke arah ku, mataku tetap terfokus kepadanya, namun tangan ku terus mencoba membuka pintunya, saat dia semakin mendekat ke arah ku, aku mencoba menghindarinya, aku berlari ke arah tempat tidur, namun dia tetap melayang mengikuti ku, aku menggapai semua barang yang bisa aku gapai lalu melemparkan ke arahnya namun itu semua tidak bisa menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...