Saat pisau itu dia tarik, aku langsung menutup mataku, berpasrah untuk takdir konyol yang akan menimpa ku, mati di tangan orang yang menculik Eunha, yang bahkan alasannya pun belum aku ketahui, mungkin setelah aku mati, aku akan menjadi arwah penasaran karena masih banyak hal yang belum aku selesaikan, jadi .. hidup ku selanjutnya akan seperti itu ??
Sekarang .. aku merasa di sekeliling ku hening, sepertinya aku sudah berada di dunia lain, aku perlahan membuka mataku untuk melihat seperti apa dunia baru ku, dan pada saat aku membuka mata, memang benar aku sudah tidak berada di gedung kosong itu, aku sudah berada di tempat asing, dan aku melihat di depan ku ada sosok pria yang sedang membelakangi ku, apakah dia salah satu makhluk di dunia lain ? Atau apakah dia malaikat maut yang menjemput ku ? Namun nampak nya dia memakai penutup wajah, dan kini dia perlahan membuka penutup wajah itu sambil tetap membelakangi ku.
"Andai saja salah satu di antara kalian tidak ada yang mengirimkan surat hinaan itu, mungkin aku tidak akan menjadi seorang pembunuh seperti ini"
Tiba-tiba aku mendengar dia berbicara, apa dia berbicara kepadaku ??? Tapi sepertinya suara nya tidak asing, dan apa yang dia katakan tadi ? Pembunuh ? Dia membunuh siapa ??
Lalu perlahan dia terlihat membalikan badannya ke arah ku, dan betapa terkejut nya aku saat aku melihat wajahnya, dia .. si penculik itu, tunggu .. apa yang terjadi sebenarnya ?? Aku berada dimana sebenarnya ?? Dan aku memperhatikan wajahnya, wajahnya jauh lebih muda saat ini.Dan aku tersadar sesuatu, apa mungkin sebenarnya aku sedang berada di masa lalu ??
"Ibu .. ayah .. maafkan aku, aku telah menjadi seorang pembunuh, aku baru saja membunuh seseorang di sekolah nya sendiri, aku membunuh nya di UKS sekolahnya, bahkan sebenarnya aku tidak tahu apa dia orang yang bersalah atau tidak, maafkan aku ibu, ayah "
Dia tiba-tiba menangis di depan satu bingkai foto, foto itu terdapat gambar satu orang pria dan wanita, sepertinya itu adalah orangtua nya, dan .. saat aku mendengar apa yang dia katakan, mata ku membulat karena mendengar pengakuan itu, jadi artinya, benar bahwa aku sedang berada di masa lalu, dan ternyata ini jawaban salah satu misteri itu, dia lah pelaku pembunuhan itu, dia juga pelaku penculikan Eunha, dan yang belum aku percayai, dia itu ternyata adalah .. petugas kebersihan sekolah, yang pernah membantu ku dan Eunha untuk mencoba membersihkan darah di tembok itu.
Lalu aku melihat dia membuka laci lemari nya, lalu dia mengeluarkan sebuah kertas, dia membuka nya lalu dia merobek nya dengan emosi, aku mendekati nya dan melihat robekan-robekan kertas itu yang sudah dia buang ke sembarang arah, aku mencoba berusaha membaca tulisan yang masih bisa aku baca, namun saat itu juga tiba-tiba aku mendengar suara seperti ledakan, sampai aku menutup telinga dan mata ku, aku tak tahu darimana ledakan itu berasal, akupun membuka mata dan telinga ku kembali untuk melihat apa yang terjadi, namun kini .. aku sudah berada di tempat semula, aku sudah kembali berada di dalam gedung kosong, dan apa yang aku lihat sekarang ??
Aku melihat sudah ada beberapa polisi disini, mereka sibuk mengurusi seseorang yang sudah tergeletak di lantai dengan darah yang keluar dari tangan nya, dan orang yang tergeletak itu adalah dia .. penculik itu, yang juga merupakan petugas kebersihan sekolah, aku juga melihat ke arah dimana Eunha berada, dan aku melihat dia sedang di bawa oleh petugas medis dan ada Pak kepala juga disana.
"Sowon, kau tidak apa-apa ?? " Ucap seseorang yang menghampiri ku
"Siwon ?? Kau berada disini juga ?? " Tanya ku
Ternyata yang menghampiri ku adalah Siwon.
"Tentu saja, aku salah satu dari mereka, aku sedang bertugas saat ini, aku seorang polisi " Jawab nya membuat ku terkejut
"Siwon !! Tolong aku, aku tidak mau di tangkap !! " Ucap penculik itu
Aku menggelengkan kepala ku saat ternyata dia dan Siwon sepertinya saling mengenal dengan baik, bukan kah dulu mereka sempat terlibat bentrok ?? Atau apakah Siwon belum tahu bahwa dia itu pembunuh nya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...