Saat Eunha mengajak ku untuk menghitung ulang tenda, dan ternyata lagi-lagi ada keganjilan yang di alami kami di perkemahan ini, lalu Eunha bercerita bahwa sesaat sebelum aku menghampirinya, di dalam tenda dia memeluk seseorang yang dia sangka adalah temannya, namun ternyata yang dia peluk itu mungkin memang bukan manusia, dari sana kami yakin bahwa di perkemahan ini memang ada sesuatu yang tidak beres, sampai aku pun menyuruhnya untuk masuk saja ke dalam tenda karena cuaca di luar sini yang semakin dingin, namun dia tidak mau masuk karena alasan takut, tadinya aku hanya asal bicara saja agar dia masuk ke tenda ku, namun ternyata dia sungguh ingin masuk ke dalam tenda ku, dan mau tak mau aku pun mengizinkannya, kami berdua pun masuk ke dalam tenda, di dalam aku menyiapkan tempat agar dia bisa segera berbaring,
aku memberikan bantal ku untuknya dan merelakan diriku hanya memakai ransel ku saja sebagai pengganti bantalku, akupun memberikannya selimut, walau aku tahu aku akan sangat kedinginan nanti.Setelah menyiapkan semua untuknya aku pun berbaring terlebih dahulu dan memposisikan tidur ku menghadap kanan, lalu tak lama kemudian Eunha menyusul ku, aku merasa Eunha belum bisa tidur saat ini, entah apa yang sedang dia fikirkan, aku berusaha untuk tertidur namun rasanya sulit sekali, di tambah tubuh ku sangat terasa dingin, sangat ingin rasanya aku menarik selimut saat ini, dan seperti doa yang langsung di dengar oleh Tuhan, aku merasa seketika tubuh ku menjadi lebih hangat, dan ternyata gadis di samping ku ini yang menyelimuti ku, dia berkata bahwa selimutnya masih cukup untuk di pakai berdua, setelah itu mungkin dia langsung memposisikan badannya menghadap ke kiri, entah kenapa aku tiba-tiba tersenyum saat ini, gadis ini memang sebenarnya benar-benar mempunyai hati yang baik.
~~~~~~~
Pagi ini kami semua bersiap untuk melakukan kegiatan lainnya, kegiatan kami di awali dengan mandi terlebih dahulu, hanya ada dua kamar mandi di hutan ini, yang memang di khususkan untuk orang-orang yang berkemah di hutan ini, bisa di bayangkan bukan ? Peserta kemah sebanyak ini hanya di sediakan dua kamar mandi saja, pastinya itu akan memakan waktu yang sangat lama untuk menunggu giliran, maka dari itu aku segera bergegas pergi ke kamar mandi agar bisa lebih awal datang kesana, jadi aku tidak perlu menunggu terlalu lama, jujur saja aku tak bisa bila harus melewatkan jadwal mandi ku, berbeda dengan Eunha, saat aku mengajaknya untuk ikut menunggu giliran, dia malah lebih memilih melanjutkan tidurnya dan pergi ke dalam tendanya sendiri daripada harus mandi, aku tak heran dengan sikapnya itu, karena saat dulu aku datang ke masa lalunya, darisana aku tahu bila dia itu memang gadis yang susah sekali untuk mandi, dan dia tak berubah sampai sekarang.
"Sowon kau akan mandi ? " Tanya seseorang di belakang ku saat aku sedang berjalan
"Ah, iya .. kau juga ? " Jawab ku sambil menoleh ke belakang dan melihat itu adalah Yeri
"Hmm iya, aku juga .. " Ucapnya
Kami pun berjalan bersama menuju kamar mandi, letaknya lumayan jauh dari lokasi tenda kami, waktu pun masih menunjukan sekitar pukul 04:55, keadaan di sepanjang jalan pun masih gelap, aku hanya menerangi jalan dengan lampu senter ponsel ku.
"Sowon .. mengapa Eunha tiba-tiba ada di tenda kita ? " Tanya Yeri tiba-tiba
"Ah tidak apa-apa, dia semalam hanya takut bila tidur di tenda nya" Jawab ku
"Kau benar dekat dengannya sekarang ? " Tanyanya
"Biasa saja, memangnya kenapa sih ?" Ucapku
"Tidak apa-apa, tapi memang semua anak di sekolah berkata kau memang menjadi dekat dengannya, dan bahkan kau memang terlihat lebih dekat dengan nya daripada dengan ku, padahal aku yang lebih dulu mengenal mu" Ucapnya
"Kau bicara apa sih, walau benar aku dekat dengan nya memang nya kenapa ? Lalu memang nya kalau kau yang lebih dahulu mengenal ku, itu berarti kau yang harus lebih dekat dengan ku ? Begitu ? " Tanyaku namun Yeri tak menjawab nya
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...