SOWON POV
Saat aku di tangkap oleh para iblis itu, mereka membawa dan memasukan ku ke dalam jeruji, upaya ku kabur hanya sia-sia, aku tidak pernah bisa membuka jeruji ini, sekalipun aku bisa, para iblis itu menjaga sangat ketat disini, aku sendirian di dunia yang bukan duniaku, tak ada yang bisa membantu atau menemaniku, dan hanya ada satu nama yang selalu berada di fikiran ku, Eunha ... Nama itu selalu aku sebut didalam hati dan fikiran ku, aku selalu memanggil namanya, seandainya dia bisa mendengarku dan tahu aku berada disini, aku yakin dia akan menolong ku, aku pun semakin merindukannya saat aku sadar bahwa mungkin akan selamanya aku berada disini.
Sampai tiba-tiba saja, aku di kejutkan oleh suara yang tidak asing bagiku, aku mengenali suara itu namun aku ragu untuk menjawabnya, aku takut ini hanya jebakan dari iblis atau bahkan ini hanya halusinasi ku saja, aku mendengar suara Eunha memanggil ku, namun ternyata rupanya itu benar suara Eunha, awalnya aku tak mengerti mengapa bisa dia berada disini, bahkan wujud nya tak bisa terlihat oleh ku, namun dia menjelaskan semuanya, dan rupanya .. dia berkata ada orang yang membantu dia kemari, setelah sedikit menjelaskan, dia pun menyuruh ku untuk berpura-pura seolah aku tidak mendengar apapun, karena hebatnya .. rohnya tidak bisa di lihat dan di dengar oleh para iblis ini, lalu dia menyuruhku untuk memegang tangannya agar roh ku menyatu dengannya, sehingga aku bisa keluar dari jeruji ini, aku pun meraih tangan nya sesuai petunjuk Eunha, dan yes !! Roh ku bisa menembus keluar dari jeruji ini, Eunha pun langsung membawa ku lari dengan mengingatkan ku agar genggaman kami tidak terlepas, aku hanya bisa mengikuti kemana dia pergi, kali ini .. dia terlihat sangat berani, dia terlihat sangat melindungi ku, aku tak menyangka anak yang biasanya merepotkan ku karena sifat penakut nya itu, kini dengan sangat berani dia melindungi ku di dunia yang bahkan bukan dunianya, namun aku tetap bisa melihat bagaimana kerasnya dia melawan rasa takutnya saat kami harus melewati begitu banyak para iblis yang terlihat marah saat mengetahui aku menghilang, namun kami terus berlari mencari jalan keluar, namun tiba-tiba saja tempat ini berguncang sampai kami harus berhenti karena takut genggaman kami terlepas, namun entah mengapa Eunha tetap bersikeras melanjutkan perjalanan kami walau keadaannya seperti ini, guncangannya semakin hebat membuat banyak batu-batu berjatuhan dari atas, dan parahnya batu-batu itu bisa menimpa tubuh kami, aku menariknya ke tempat yang bisa melindungi kami dari runtuhnya bebatuan ini, setidaknya kami bisa berlindung disini sampai guncangan berhenti, namun Eunha tidak menjawab ku, dan dia terlihat memperhatikan telapak tangannya, aku bertanya apa yang dia lihat sebenarnya, namun dia berkata tidak ada apa-apa dan memaksa ku untuk tetap pergi, dia berkata jalan keluarnya sudah dekat, mau tidak mau aku menurutinya saja.
Dan benar saja, tak lama .. kami melihat sumber cahaya di depan sana, kami berlari menghampirinya, namun saat sudah berada di sumber cahaya ini, Eunha nampak kebingungan, dia berkata bahwa hanya ada satu pintu portal menuju dunia kami, padahal semua portal ini terlihat sama saja, aku mengajaknya ke satu portal sembarangan tapi dia memarahi ku, lalu dia menyuruh ku untuk mencari tumpukan batu di depan portal yang sudah menjadi tanda, tak lama aku menemukannya, Eunha tampak gembira menemukannya, kami pun langsung menghampiri portal itu, namun tiba-tiba aku melihat dari atas kami muncul batu yang sangat besar yang akan menimpa kami, beruntungnya dengan cepat dan tepat aku menarik tubuh ku dan tubuh Eunha menghindari batu besar itu, namun kini batu ini menghalangi jalan masuknya pintu portal.
Melihat keadaan ini, Eunha menyuruh ku menaiki pundaknya agar bisa sampai ke atas batu itu, jujur saja aku tidak mau, aku bahkan menyuruhnya agar dia saja yang menaiki pundak ku namun dia menolak dan bersikeras agar aku menurutinya, dan dengan terpaksa aku mengikuti perkataannya, dengan sangat hati-hati aku menaiki pundak nya agar tidak menyakitinya, dan akhirnya aku bisa sampai di atas batu ini, dan sepertinya hanya tinggal melompat saja kami sudah bisa kembali ke dunia kami sendiri.
Aku segera menyuruh Eunha untuk cepat naik karena aku akan menariknya, namun berkali-kali aku menariknya, dia tidak juga bisa naik ke atas sini, lalu tiba-tiba Eunha menyuruh ku agar melepas genggamannya dan lompat ke portal ini, aku terkejut dia berkata seperti itu, karena bagaimana bisa aku melepaskannya dan melompat sendirian, lalu bagaimana dengan dia ?
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...