"Yakk Sowon !! Jadi ekskul apa yang kau pilih ? " Ucap Yeri membuyarkan lamunan ku di kantin sekolah
"Belum " Singkatku
"Ha ?? Belum ? Tadi kau memilih-milih sangat lama lalu kau bilang belum ? Aisshh benar-benar, hanya tinggal memilih apa susahnya, banyak pilihan lalu apa yang kau bingungkan sih ? " Tanyanya
"Sudahlahhh .. masih ada waktu untuk menentukan pilihan, kau berisik sekali " Ucap ku yang membuat Yeri langsung terdiam
Jujur saja, semenjak melihat kejadian Eunha tadi, aku menjadi tidak fokus, otakku entah mengapa terus selalu memikirkan Eunha, hmm mungkin maksudku aku hanya memikirkan apa yang terjadi dengannya, terlebih saat aku mendengar seperti ada sesuatu yang lain disana yang membuat Eunha seperti itu, percakapan dia dengan Ayahnya yang sangat memperjelas bahwa sepertinya benar ada sesuatu lain itu disana, aku hanya terus melamunkan itu, sampai saat sedang belajar pun aku tidak bisa berkonsentrasi, berusaha untuk berfokus pun aku tetap tidak bisa, sepertinya aku memang harus mencari tahu tentang itu, hmm mungkin sepulang sekolah aku akan mencoba masuk ke arena panahan itu, mungkin aku bisa mendapatkan petunjuk.
Saat bel pulang berbunyi, biasanya aku keluar kelas bila semua orang sudah keluar, namun kali ini tidak, bahkan sebelum guruku keluar, aku sudah keluar terlebih dahulu, mungkin nanti aku akan ditegur setelah ini tapi aku tak peduli, aku langsung bergegas menuju arena panahan itu, sampai aku sudah berada di depannya, aku terdiam sejenak, awalnya aku ragu, namun perasaan ku tetap berbisik bahwa aku harus mencari tahu, aku pun masuk kedalam arena panahan ini, luasnya lumayan besar, sayang sekali arena sekeren ini tidak di gunakan, aku melihat seluruh penjuru arena ini, terdapat bangku-bangku penonton yang bisa memuat banyak orang disini, aku pun menyentuh-nyentuh alat panahan yang di simpan rapi disini, sampai aku ingin mencoba memakainya, aku memakai pelindung tangan, lalu aku mulai mengambil busur panah, dan aku pun mengambil satu anak panah, aku menyesuaikan peralatan ini dengan tanganku, hmm seperti ini saja aku sudah tampak keren ckk, aku berdiri tegap lalu aku mulai mengambil aba-aba untuk memanah, aku menutup satu mataku untuk membidik, aku pun mulai menarik anak panahku, aku yakin anak panah ini akan sampai pada papan target dengan sempurna, dengan yakin aku melepaskan anak panahnya, dan ...
"Aiish mengapa anak panahnya lari kemana saja " Gerutuku saat ternyata anak panah yang ku lepaskan sama sekali tidak tertancap pada papan target
Padahal gayaku sudah bagus, ekspetasiku jauh sekali haha, atau apa karena aku kebanyakan gaya ya ? Ckkkk, ah mungkin busur panahnya saja yang sudah rusak hehe, aku pun berjalan kedepan mengambil anak panah yang tergeletak di lantai tak jauh dari berdirinya papan target ku, aku berjongkok untuk mengambil nya, namun tiba-tiba ...
SHUPPPPP!!
Aku terkejut saat ada anak panah yang tertancap di papan target ku, Siapa yang menembakan anak panah saat ada orang yang berada di dekat papan target ini, sungguh aku akan marah pada siapapun yang melakukan ini, apa dia mau membunuhku dengan cara memanah ku ??
Aku langsung saja melihat ke belakang untuk mengetahui siapa pelakunya, namun aku membulatkan mataku saat ternyata tak ada seorang pun disana, aku melihat-lihat sekitar pun tak ada siapa-siapa disini, namun sudah jelas ada anak panah yang tertancap di papan target ini, sangat tak mungkin bila pelakunya langsung kabur setelah menembakan anak panah ini, karena melihat luasnya arena ini, untuk dia berlari keluar saja pasti aku masih bisa melihatnya, dan tiba-tiba hidungku kembali mengeluarkan darah, dari sini aku faham, pasti bukan manusia pelakunya, artinya disini ada makhluk lain, hah ?? Yang benar saja, bahkan dia lebih pintar dalam memanah di banding ku, bidikannya tepat ditempat yang sempurna, hantu jenis apa lagi ini, aku pun mengelap darah yang menetes di hidungku lalu perlahan berdiri lalu menjauhi papan target ini, aku takut tiba-tiba saja ada anak panah yang akan melukai ku, aku menghampiri dimana tempat alat panahan diletakan, aku meletakan kembali alat-alat panahan yang ku pegang, aku terdiam memikirkan bagaimana bisa hantu yang melakukannya, aku memikirkannya sampai aku lupa tentang hidung ku yang tadi mengeluarkan darah, bukan nya itu artinya ada hantu di dekat ku kan ? Siall ... aku sendirian disini, bulu kuduk ku berdiri sekarang, sepertinya hal yang harus ku lakukan saat ini adalah lari meninggalkan tempat ini, karena sepertinya untuk mencari petunjuk pun masih terlalu berbahaya, aku membalikan badan ku untuk berlari ke pintu keluar, namun saat aku berbalik badan ...
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...