EUNHA POV
Saat Sowon sudah melompat ke dalam pintu portal, cahaya portal itu mulai tertutup, yang aku rasakan hanyalah gelap, aku tahu apa yang selanjutnya akan aku hadapi, di tangkap oleh iblis dan menjadi tawanannya ?? Aku sudah sangat tahu resiko itu, namun sepertinya aku tidak boleh menyerah dengan cepat, apa benar manusia bisa begitu saja menjadi budak iblis sedangkan manusia derajatnya lebih tinggi di banding iblis ? Aku memang penakut, namun bukan berarti aku harus mudah menyerah, aku memang tidak tahu harus kemana, namun sepertinya aku masih mempunyai waktu untuk bersembunyi agar tidak bisa dengan mudah di temukan para iblis itu, aku segera mencari tempat persembunyian, aku mengingat satu tempat, tempat dimana aku dan Sowon sempat bersembunyi disana, tak butuh waktu lama aku sampai, aku bersembunyi ditempat ini berharap Tuhan masih memberikan keajaiban untuk ku, ya ... Aku masih mempunyai harapan untuk hidup.
Namun tak lama kemudian, aku merasakan ada sesuatu lain di sekeliling ku, aku sudah tidak heran dengan ini, aku tahu .. aku sadar aku sedang berada dimana sekarang, dimana pun aku bersembunyi, pasti mereka akan menemukan ku, namun sekali lagi aku tidak ingin menyerah begitu saja, aku lari dari tempat ini mengikuti kemana kaki ku berlari, di dalam hati ku aku menanamkan tekad ku, aku meneriakan diri ku sendiri bahwa aku lebih kuat daripada iblis, sampai tiba-tiba saja ada yang menarik tangan ku dengan cepat, aku tak bisa melihat sosok ini dengan jelas karena gelapnya tempat ini, aku hanya bisa merasakan tangan ku di pegang erat, dan aku tak tahu aku di bawa kemana, aku merasa tubuh ku melayang entah dimana, sampai aku melihat cahaya sangat terang yang menghampiri begitu cepat ke arah ku sampai aku spontan menutup mataku, dan sungguh aku tidak tahu apa yang terjadi padaku setelah itu.
Yang aku tahu, saat tiba-tiba aku sudah berada di atas ranjang rumah sakit, saat itu ada ayah yang sedang menangis, namun saat dia menyadari aku sudah terbangun, dia segera memanggil dokter, aku pun segera di tangani oleh tenaga medis, tidak ada yang salah dengan diriku, bahkan aku lebih merasa sehat daripada sebelumnya, saat itu aku juga mempertanyakan dimana Sowon dan Sinb berada karena aku belum juga melihat mereka, Ayah pun menjawab bahwa Ayah sudah melihat Sowon di ruangannya walau Sowon belum siuman, ayah juga memberitahu ku bahwa Sinb keluar entah kemana sebelum aku sadar, setelah mendapat jawaban dari Ayah, aku meminta Ayah untuk mengantar ku ke ruangan Sowon, karena aku yakin Sowon pasti sudah sadar, rasanya aku ingin segera mengajak dia makan.
Dan oh ya .. Ayah juga bertanya kepada ku bagaimana bisa aku kembali ke dunia, sedangkan alasan Ayah tadi menangis karena dia mengira bahwa aku tidak akan pernah bisa kembali lagi ke dunia, bahkan sebenarnya aku sempat di nyatakan kritis sebelumnya, itu juga yang membuat Ayah marah besar kepada Sinb, dan ayah mengaku .. kemungkinan Sinb tiba-tiba pergi karena Sinb merasa bersalah padaku dan takut kepada Ayah, namun pada saat Sinb pergi, tidak lama kemudian aku melewati masa kritis dan bisa sadar dengan cepat seperti tidak terjadi apa-apa, entahlah aku pun bingung memikirkan ini semua, bahkan saat aku mengingat sosok yang membawa ku kemari, aku pun tidak bisa tahu siapa dia, tapi sudahlah ... mungkin itu memang sudah pertolongan dari Tuhan.
Pada saat aku akan pergi ke ruangan Sowon dengan ayah, aku tiba-tiba mendengar suara teriakan orang memanggil namaku sambil menangis kencang, namun aku sangat mengenali suara itu, aku pun dengan cepat meminta ayah untuk mengantar ku ke sumber suara yang berasal dari ruangan sebelah, dan pada saat aku sudah berada di depan ruangan itu, aku benar-benar mengenali siapa pemilik suara itu, sejenak aku mendengarkan dahulu apa yang dia teriakan dan dia tangisi, sepertinya dia memang bodoh, kesal tapi lucu .. itu yang aku rasakan saat melihatnya seperti itu, aku pun segera menegur dia yang membuat tangisannya terhenti mendadak, dia sontak melihat ku dan memeluk ku erat sampai aku kesulitan untuk bernafas, rupanya dia salah faham, dia mengira bahwa pasien meninggal di ruangan ini adalah aku, dan seperti biasa .. tidak ada yang berubah, kami mulai sedikit berdebat setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HororTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...