Seperti sebelumnya ..
Hamster gendut itu malah berlari meninggalkan ku sendirian, tak berlama-lama lagi aku juga ikut berlari menyusulnya, kami kembali ke tengah-tengah peserta perkemahan, namun kami berdua duduk di paling belakang."Kau ini kebiasaan selalu berlari tanpa bicara terlebih dahulu " Ucap ku masih mengatur nafas
"Yehhh kalau bicara dulu itu akan lama, mana ada orang lari karena takut tapi bilang-bilang dulu, dasar aneh " Balasnya
Acara pun terus berlanjut, namun tadi aku sempat melihat Jin tiba-tiba pergi dari perkemahan ini, apa dia ada urusan mendadak ? Lalu saat di tengah acara aku melihat Eunha seperti kedinginan, berkali-kali dia menggosokan kedua telapak tangan nya.
"Pakai ini " Ucapku mengeluarkan botol kecil minyak penghangat
"Apa itu ? " Tanyanya
"Pakai saja, oleskan ke leher mu, itu sudah akan membuat mu lebih hangat " Ucapku
Dia pun menuruti perkataan ku, dan beberapa saat kemudian dia sudah terlihat lebih nyaman dari sebelum nya.
"Aku sudah lebih hangat, terimakasih " Ucapnya sambil menyodorkan botol nya
"Simpan saja siapa tahu nanti tengah malam kau butuh " Ucapku
Eunha pun terlihat memasukan botol itu kedalam saku mantelnya.
Acara api unggun pun telah selesai, kami semua di perintah untuk kembali ke tenda masing-masing untuk tidur, aku pun mencoba memejamkan mataku untuk terlelap, namun sulit sekali rasanya untuk bisa tidur, terlebih saat ini aku merasakan dingin sekali, suhu malam ini memang sangat dingin, aku pun mencari sesuatu yang bisa lebih menghangatkan ku, aku mencari minyak penghangat, sampai aku menepuk dahi ku sendiri saat ingat apa yang aku cari itu memang tidak berada padaku, aku mengingat tadi itu aku memberikannya pada Eunha, aishh bisa-bisanya aku bersikap sok baik sedangkan aku sendiri sekarang membutuhkan itu.
Awalnya aku menahan saja diriku dari dingin dengan memakai jaket tambahan, namun tetap saja dingin nya masih menusuk kulit ku, sampai aku putuskan untuk meminjam dulu botol minyak penghangat yang tadi sudah aku berikan pada Eunha, aku pun keluar tenda, aku memperhatikan dulu sekitar, sudah nampak sangat sepi, ada perasaan ragu untuk keluar dari tenda, namun karena aku yakin aku tak bisa tidur bila aku masih merasa dingin seperti ini, aku pun benar-benar keluar dari tenda.
Namun saat aku akan berjalan, aku sepertinya lupa dimana tenda Eunha berada, tapi aku teringat tadi sore saat aku menghampiri Eunha, aku sempat menghitung ada berapa tenda yang aku lewati sebelum sampai di depan tenda milik Eunha, aku ingat .. untuk sampai di tenda milik Eunha, aku harus melewati 12 tenda terlebih dahulu, hmm untung tadi aku iseng menghitungnya, dan keisengan ku itu ternyata bermanfaat saat ini, fikirku.
"Satu ... dua ... tiga ...
Aku menghitung sambil berjalan.
"Empat ... lima ... enam ...
Aku terus menghitung sampai akhirnya aku sudah sampai di hitungan terakhir ku.
"Dua belas ...
"Hahhh sampai juga, berarti disana tenda Eunha " Gumam ku sambil berjalan lagi beberapa langkah ke depan
Sampai aku sudah berada di depan tenda Eunha, aku merasa tidak enak bila harus mengganggunya atau bahkan mungkin mengganggu teman-temannya, namun bila aku urungkan niat ku rasanya sudah terlanjur aku berada disini, jadi aku perlahan saja memanggil Eunha, namun sama sekali tidak ada respon dari dalam, mungkin mereka yang ada di dalam sudah terlelap, namun beberapa kali aku tetap mencoba memanggil Eunha, dan tetap saja tidak ada respon dari Eunha ataupun teman-temannya, sampai aku pun memutuskan untuk kembali ke tenda ku saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
KorkuTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...