Dia tiba-tiba menghilang didepan mata kepalaku sendiri.
Aku menutup mataku dan menitikan air mata ku saat aku mengerti mengapa Eunha tadi hanya menangis, dan kakaknya hanya berdiam diri, aku mengerti mengapa tadi Eunha hanya melewati kakaknya bahkan keluar begitu saja tanpa kakaknya, aku mengerti .. bahwa yang aku lihat bukanlah sosok kakak Eunha yang masih menjadi manusia, dia .. kini benar sudah tiada, dan yang aku lihat itu hanyalah arwahnya, aku sangat merasakan bagaimana perasaan Eunha sekarang, terlebih saat aku mengingat Eunha yang sifat dan sikap nya sudah berubah sangat drastis di masa ku, aku sudah sangat mengerti mengapa Eunha bisa berubah seperti itu, dia jelas seperti sudah kehilangan jati dirinya, atau bahkan dia sudah merasa kehilangan semuanya, karena orang yang menjadi segalanya untuk nya sudah meninggalkan dia, aku ikut merasakan hancurnya dia saat ini, sampai aku pun tak sanggup membendung air mataku, namun saat aku menutup mata dan menitikan air mata ku, tiba-tiba saja aku mendengar suara teriakan di dalam sini, sontak aku langsung membuka mata ku, dan yang aku lihat sekarang sudah berbeda dari yang sebelumnya aku lihat, sepertinya saat aku menutup mataku tadi, aku pun berpindah ke waktu yang lain, namun masih ditempat yang sama, aku masih berada didalam arena panahan, tapi sekarang aku berada di tengah bangku penonton yang kosong, hanya ada aku di bangku-bangku ini, namun apa yang aku lihat sekarang membuat mataku membulat, karena saat ini aku melihat beberapa pria berlarian dalam area ini, ada tiga orang pria disini, mereka sepertinya murid sekolah ini, mereka berlarian sambil berteriak, dan yang membuat ku terkejut, mereka berlarian karena untuk menghindari anak panah yang berhamburan mengikuti mereka, mereka setengah mati menghindari anak panah yang terus-menerus mengarah pada mereka, aku lebih terkejut saat aku melihat siapa yang melakukan ini semua, aku melihat dia ditengah arena, ya .. aku melihat arwah kakaknya Eunha terlihat sedang berdiri dengan merentangkan satu tangannya untuk mengendalikan para anak panah itu, apa yang dia lakukan ? Bukankah itu akan membuat orang lain terluka ? Namun aku memperhatikan setiap arah dari anak panah itu, anak panah itu tak pernah sedikit pun mengenai tubuh dari para pria itu, walau sepertinya anak panah itu selalu saja akan mengenai tubuh mereka, namun aku sangat bisa melihat, anak panah itu selalu dilencengkan ke arah yang lain sebelum anak panah itu mengenai tubuh mereka, dari sini aku yakin, dia tidak benar ingin melukai para pria itu, lalu pandangan ku berpindah ke arah pintu keluar, aku tidak menyadari bahwa daritadi ada Eunha disana, dia hanya berdiri di ambang pintu keluar arena, terlihat dia pun nampak terkejut melihat kejadian ini, sampai tak lama muncul Pak kepala sekolah, dia melihat juga apa yang terjadi di dalam sini, dan terlihat Pak kepala sekolah langsung menarik tangan Eunha namun dengan penolakan eunha, aku tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, namun sepertinya Ayahnya memaksa Eunha untuk keluar dari arena ini, namun sesaat setelah itu, tiba-tiba saja para anak panah itu berhenti berhamburan, ketiga pria itu pun perlahan merangkak menuju pintu keluar, terlihat juga kini mereka sedang bicara dengan Pak kepala sekolah, dengan cepat aku langsung saja menghampiri mereka.
"Kalau begitu kalian cepat pulang saja kerumah, dan jangan bicarakan semua kejadian tadi pada semua orang, cukup kita saja yang tahu "
"Ba-baik Pak, ka-kami pulang dulu "
Aku melihat mereka bertiga berpamitan kepada Pak kepala sekolah, namun ...
"Tunggu kalian !! Jangan seenaknya pulang begitu saja "
"Ada apa Eunha ? Mereka akan pulang, mengapa kau tahan ?"
"Ayah, mereka bertiga ini tadi mencoba mengangguku saat aku berada disini, dan mereka sengaja datang kesini hanya untuk mengganggu dan menggodaku, padahal kau bisa lihat, mereka bahkan bukan anak ekskul panahan "
"Hmm benarkah itu ? Itu yang kalian lakukan pada anak ku ??!! Apa kalian tidak tahu dia adalah anak ku ??!! "
"Ma-maaf Pak, kami memang tidak mengira dia adalah anak mu "
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...