Untuk hal yang tadi, aku tidak ingin memikirkannya lebih lama, mungkin saja memang petugas itu tidak terlalu memperhatikan pria itu, yang menjadi fokusku sekarang adalah menyelesaikan masalah keluarga Eunha, aku sudah berada di depan sekolah, aku menggunakan taxi dari bandara menuju sekolah, aku pun sudah melihat mobil Pak kepala terparkir didalam, mungkin mereka sudah berada di arena panah, aku pun segera menyusul mereka kesana, dan benar saja mereka berdua telah berdiri di tengah arena dengan memasang wajah yang tak bisa aku jelaskan, dan beberapa meter di depan mereka, aku pun telah melihat dia disana, aku melihat kakak Eunha yang menatap Ayah dan adiknya, aku menghampiri mereka segera.
"Sowon, dimana dia berada ? Apa dia berada disini ?" Tanya Pak kepala
"Hmm .. dia sudah ada sebelum aku datang, dia ada didepan kalian " Jawabku
"Bagaimana keadaan dia sekarang ? Dia nampak baik-baik saja kan ?" Tanya Pak kepala
"Dia .. selalu cantik, tidak seperti arwah lain yang sudah aku temui sebelumnya, dia dari awal tetap seperti itu, walau memang tampak pucat, namun kecantikannya tidak berubah, namun wajahnya menyimpan kesedihan atau kekhawatiran, apalagi setiap dia menatap mu Eunha " Jawabku lalu menatap Eunha
Saat Eunha mendengar perkataanku, dia menutup matanya dan menunduk sebentar, lalu dia mengangkat kepala nya lagi dan membuka matanya, lalu perlahan dia berjalan ke depan, aku tak tahu apa yang akan dia lakukan.
"Apa dia disini ?" Tanyanya saat berhenti tepat di depan kakaknya
Aku pun mengangguk, sepertinya ikatan mereka masih kuat, sampai Eunha bisa berhenti tepat di depan kakaknya.
"Kak, kan sudah aku bilang, fikirkan dulu dirimu sendiri sebelum menjaga ku, mengapa kau masih berada disini ? Sedangkan ada dunia yang lebih baik yang sudah menunggumu disana ? Oke maafkan aku bila itu pun kesalahanku, aku yang masih saja selalu ingin bergantung padamu, aku yang selalu saja ingin melakukan apapun bersamamu, namun dengarkan aku sekarang kak, aku berjanji akan menjadi orang yang bisa menjaga diriku sendiri, aku akan melakukan semuanya dengan baik, kau tak usah khawatir lagi tentang ku, pergilah kak, bahagialah disana tanpa harus merasa khawatir lagi " Ucap Eunha tepat di depan kakaknya
Walau aku tahu dia tidak benar bisa melihat kakaknya.
"Yerin, anak ku .. maafkan Ayah nak, selama ini Ayah seakan tidak mau peduli akan adanya dirimu disini, bukan maksud ayah seperti itu, ayah hanya terlalu sedih bila mendengar bahwa kau masih ada disini, saat kau meninggal, kau tahu betapa hancur nya ayah bukan ? Namun ayah harus mengikhlaskan mu, maka dari itu ayah hanya berdoa dan berharap bahwa kau bisa pergi dengan tenang, lalu saat ayah mendengar bahwa kau masih berada disini, ayah sangat terluka, ayah selalu menolak menerima kenyataan itu tanpa ayah mencari tahu apa yang bisa membuat mu tenang, sekarang .. ayah ingin kau pergi dengan tenang Yerin .. " Ucap Ayahnya
Hmm Yerin .. bahkan aku baru tahu namanya, nama yang indah.
Aku pun menghelakan nafas ku lega, aku menunggu sebuah cahaya yang akan menjemputnya, karena biasanya, arwah akan di jemput oleh sebuah cahaya bila urusannya sudah selesai, namun setelah beberapa saat, tidak ada cahaya apapun yang muncul seperti biasanya, aku melihat arwah Yerin pun tetap terdiam disana.
"Dia belum juga pergi " Ucap ku membuat Eunha dan Pak kepala menoleh ke arah ku
Aku tak mengerti mengapa dia belum juga pergi ? Apa ada hal lain yang membuatnya belum bisa pergi ? Aku pun memutar otakku mengingat apa saja yang aku lihat di masa lalu itu, lalu aku pun teringat aku sedang berada dimana, dia selalu berada di tempat ini, tempat dimana dia dan Eunha pernah mengucapkan mimpi mereka bersama disini, hmm mimpi ?? Apakah karena itu ??
Aku berjalan menghampirinya, aku pun menggeser Eunha dari tempat nya, kini aku sedang berada tepat di depan Yerin, entah mengapa aku tiba-tiba mempunyai fikiran ini, namun benar atau tidak, aku akan mencobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...