Sudah tiga hari dari kejadian itu, kejadian dimana aku datang ke arena panahan, lalu aku mengalami kejadian yang janggal, dan aku pun melihat kembali pertengkaran Ayah dan anak karena hal yang belum aku mengerti, jujur saja .. aku belum memutuskan lagi apa yang harus aku lakukan selanjutnya, terlebih aku pun masih mengingat perkataan Eunha bahwa arena itu terlalu berbahaya untukku, di tambah melihat Pak kepala sekolah yang melarang keras anaknya untuk datang ke tempat itu, mungkin bukan hanya melarang Eunha, tapi melarang semua murid yang ada disini sampai arena itu tidak lagi di pakai, jujur saja aku ingin mengetahui hal dibalik itu semua, namun mungkin saat ini aku masih belum menemukan petunjuk, apa yang harus aku lakukan selanjutnya, atau mungkin saja aku tak usah terlalu terlibat dalam hal itu, hmmm hari ini aku jadi teringat Eunha, dia kemana ya ? Sudah tiga hari aku tak melihatnya, atau mungkin karena memang kelas kami berbeda lantai jadi sedikit sulit untuk bisa sekedar berpapasan dengannya.
Saat jam istirahat tiba entah mengapa aku ingin sekali turun kelantai dua, lantai dimana kelas Eunha berada, oh ya .. aku mengetahui kelas Eunha di lantai dua karena nama dia yang sering sekali jadi bahan pembicaraan seluruh murid sekolah, tak jarang aku mendengar murid-murid sengaja datang kelantai dua karena hanya ingin melihat wajahnya, aku mengitari area lantai dua, bahkan aku menengok kearah dalam kelas Eunha, namun aku tak menemukannya sedari tadi, padahal biasanya kita sering bertemu dengan tak sengaja, namun sekarang malah rasanya sulit untuk melihatnya, ah tunggu .. sebenarnya aku heran mengapa aku ingin melihatnya, namun aku berfikir mungkinkah ada suatu hal terjadi keladanya ? Tapi biasanya firasatku jarang keliru.
"Apa ?? Kau serius ?? Eunha di pindahkan keluar negeri ?"
"Aku dengar seperti itu, makanya sudah tiga hari dia tak sekolah "
"Apa dia sudah pergi ?"
"Aku tidak tahu, ahhh yang benar saja bila Eunha tak lagi bersekolah disini, sungguh di sayangkan "
"Padahal aku belum sempat berhasil mendekatinya "
"Yak !! Kau ini bermimpi terlalu tinggi !!"
"Mimpi itu kan sah-sah saja, mimpi saja dulu, benarnya belakangan haha "
"Aku juga mendengar, sekitar beberapa hari lalu, Pak kepala sekolah dan Eunha seperti terlibat pertengkaran, apa karena pertengkaran itu ya ?"
"Bertengkar karena apa ?"
"Tak ada yang tahu sepertinya, mereka yang melihat hanya melihat mereka dari kejauhan saja "
"Rasanya aku ingin bertemu dengan Eunha sekali lagi sebelum dia pergi dari sini "
Lagi-lagi aku mendapat info tentang suatu hal karena obrolan orang lain, mengapa kesannya aku seperti penguping saja sih, dan apa tadi ? Eunha akan ke luar negeri ?? Apa dia sudah pergi ?
Karena aku sudah tahu bahwa Eunha tidak masuk sekolah, aku memutuskan kembali ke kelas ku, ah tapi sepertinya aku ke kantin terlebih dahulu saja.
Aku hanya memesan minuman saja, karena rasanya aku sedang tidak bernafsu untuk makan, disini aku kembali mengingat apa yang aku dengar tadi di lantai dua, aku hanya membayangkan bagaimana sedihnya Eunha saat ini, dipaksa untuk melakukan apa yang dia tidak kehendaki, apa benar dia sudah pergi, atau dia masih berada disini ? Aku yakin dimanapun dia berada sekarang, dia pasti sedang memasang wajahnya yang tidak bisa dijelaskan itu, wajah yang menyimpan banyak kesedihan, hahhh sepertinya aku harus kembali ke kelas sekarang, aku seperti orang bodoh melamun sendirian.
Namun saat aku berjalan keluar dari kantin, aku melihat pria itu, pria yang disebut sebagai pacarnya Eunha, Jin.
Aku melihatnya sedang duduk di bangku kantin bersama beberapa temannya, saat aku melihat nya, sepertinya ini menjadi sebuah petunjuk agar aku bisa tahu tentang keberadaan Eunha sekarang, tadinya aku mengurungkan saja niat ku untuk menghampirinya, namun rasa penasaranku lebih besar sekarang, aku langsung saja menghampirinya, mereka yang awalnya berisik karena sedang bercanda gurau, tiba-tiba menjadi hening saat aku berdiri di samping meja mereka, pandangan mereka semua berfokus ke arah ku namun aku menatap datar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
HorrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...