Saat Eunha pergi karena kesal melihat ku yang tak juga memulai bermain piano, darisana aku mulai berusaha menggerakkan jariku untuk menekan satu persatu tuts piano, aku mulai merubah denting-denting piano ini menjadi sebuah alunan lagu, namun saat aku berhasil memainkan lagu ini, air mataku yang sudah daritadi aku tahan sepertinya mulai lolos keluar dari ujung mata, apa yang menyebabkan aku seperti ini ?? Hmm aku hanya teringat keluargaku saat aku memainkan piano ini.
Saat aku masih bermain, aku tersadar gadis pendek itu ternyata kembali lagi kemari, namun wajahnya tidak seperti biasanya, mungkin matanya memang menatap terarah kepadaku, namun sepertinya tatapan itu kosong, entah berada dimana jiwa dia sekarang, apa mungkin dia sedang terhanyut karena lagu yang ku bawakan ?
Melihatnya seperti itu membuat ku ingin menjahilinya saja, aku gebrak saja badan piano ini untuk mengagetkannya, dan berhasil !!
Dia terkejut saat aku menggebrak badan piano ini, aku goda saja dia dengan berkata bahwa dia terpesona melihat ku, namun akan menjadi keajaiban dunia bila dia mengakui nya, dan benar saja dia menyangkal nya mentah-mentah, setelah itu aku menghampirinya, namun saat aku sudah dekat dengannya, aku melihat matanya terfokus pada mata ku, sialll apa mataku terlihat sudah menangis ???
Dan ternyata benar saja, saat aku melihat tangannya tiba-tiba menyentuh pipiku lalu mengusap nya, hahhhh bahkan air mata ku masih ada di pipi ku ??? Memalukan sekaliiii arrgggh !!!
Namun tak lama kemudian, dia menjauhkan tangannya dari pipiku, kita terdiam untuk beberapa saat sampai tiba-tiba ada bapak guru masuk ke dalam dan memarahi kami, kami pun segera keluar sambil tertawa.
Namun saat kita tertawa, telinga ku tiba-tiba mendengar sesuatu, sesuatu seperti seorang wanita yang sedang bernyanyi, belum terlalu jelas suara nya saat ini, aku pun menghentikan langkah ku agar aku bisa mendengar nya dengan jelas, Eunha pun ikut berhenti dan bertanya padaku, aku menyuruhnya untuk tidak bicara terlalu keras, karena suara itu masih terdengar sayup, dan saat Eunha juga sudah mendengarnya, kami berdua pun mencari asal suara itu berasal, sampai akhirnya kami berdua berhenti di depan ruangan, ruangan yang baru saja kami tinggalkan beberapa detik yang lalu, bukan kah hanya aku dan Eunha saja yang yang terakhir berada disini ?? Dan suara nyanyian itu semakin jelas terdengar sekarang, benar-benar berasal dari dalam ruangan ini.
" Eunha .. tadi kan kau yang menutup pintu, apa kau yakin tidak ada orang lagi didalam tadi ? " Tanya ku tanpa melihat Eunha karena aku masih fokus mendengar suara didalam
"Yak !! Tembok pendek !! Aku bertanya !! " Tanyaku kembali karena Eunha tidak juga menjawab
"Yak jawab !! "
Aku sedikit berteriak kesal saat Eunha tak juga menjawab pertanyaanku, sampai akhirnya aku menolehnya, dan ternyata ...
"YAKK !!! Kenapa kau berlari ???!!!"
Aku berteriak dan membulatkan mataku saat ternyata Eunha sedang berlari terbirit-birit menjauh meninggalkanku sendiri disini, dan saat melihatnya berlari seperti itu aku pun ikut berlari juga dari sini.
"Tembok pendek hamster gendut mengapa kau meninggalkan ku yakk !!! " Teriakku sambil berlari mencoba menyusul Eunha
"AKU TAKUT !! AKU KE KELAS SAJA !! " Ucapnya berteriak tanpa menunggu ku
Aish anak itu benar-benar !!
Bisa-bisanya aku di biarkan bicara sendirian tadi, dia malah lari ..
hahhh sayangnya kelas kita berbeda, kalau saja kita satu kelas, sudah ku buat kau menjadi hamster guling.Setelah itu aku pun kembali masuk kelas dan kembali belajar, sampai waktu pulang tiba, saat aku hendak pulang, ada yang menghampiri ku yang mengaku bahwa dirinya adalah ketua ekskul musik, dia tiba-tiba menyuruh ku untuk segera datang ke ruangan musik untuk berlatih, tentu saja awalnya aku menolak karena aku bukan anak musik, namun dia menjelaskan bahwa aku sudah di daftarkan kedalam ekskul musik, seingatku aku belum mendaftar ke ekskul manapun, lalu aku langsung bertanya padanya siapa yang mendaftarkan ku, dan aku cukup terkejut saat dia menjawab bahwa Eunha yang sudah mendaftarkan ku, aish anak itu mengapa tiba-tiba mendaftarkan ku tanpa bertanya padaku, setelah itu mau tak mau aku menurut saja untuk datang ke ruangan musik, dan ternyata saat ini cukup banyak pula para murid yang mungkin ingin menonton anak musik yang sedang berlatih, dan saat aku masuk ke dalam sini, mereka semua memfokuskan pandangannya ke arah ku, seperti biasa mereka hanya bisa memuji-muji fisik ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Ghost [DINOVELKAN]
TerrorTeriakan dan tangisan itu .. Selalu terdengar jelas di telinga ku. Sosok-sosok itu .. Tak pernah permisi mendekati ku. Aku kesal mengapa aku dilahirkan seperti ini, mereka yang lancang selalu mengganggu ku, namun ternyata .. bukan tanpa alasan hadir...