18 - Sihir Misterius

1K 104 2
                                    

"Lucianna White ya? Dia berbahaya?"
"Hancurkan dia!"
"Baik, tuan."

※※※

Mereka masuk semakin dalam ke hutan, tapi tidak menemukan satupun monster. Dan waktu mereka sudah hampir habis, dan mereka terpaksa kembali sebelum Mr. Dat mengamuk karena banyak yang belum kembali.

Sementara Irene masih tetap siaga akibat mendengar suara dan mantra misterius itu. Xavier terheran-heran melihat tingkahnya itu. Tidak seperti biasanya.

"Irene, kau baik-baik saja?" Tanya Xavier khawatir. Irene terkejut, menatap Xavier sejenak dan akhirnya mengangguk. Dia tidak mau membuat pemuda itu khawatir. Xavier hanya mengangguk singkat, kemudian melanjutkan perjalanannya.

"Laix zeirn!"

Suara misterius itu lagi! Pikir Irene. Dia berusaha mencari sumber suara itu. Tidak mempedulikan Xavier yang semakin heran dan khawatir dengannya.

Tiba-tiba...

"Czm!"

Sebuah petir menyambar pohon tepat di depan mereka. Irene memicingkan matanya. Menatap tajam ke arah belakangnya, yang tidak terlihat siapapun di sana.

Tiga orang lainnya terkejut. Terutama Lucianna. Petir tadi menyambar tepat di depan matanya, nyaris mengenainya. Sehingga dia merasa sedikit ketakutan.

Tak lama kemudian petir kembali muncul kali ini benar-benar akan mengenai Lucianna kalau saja Xavier tidak menariknya menjauh.

Sementara itu, Irene masih tidak bergeming dari tempatnya mencari posisi musuh itu. Dia yakin dia berhadapan dengan manusia, suku Recht. Bukan monster ujian. Monster tidak memerlukan mantra untuk mengeluarkan kekuatan mereka.

"Irene!!" Teriak Xavier dan Lucianna memperingatkan Irene untuk pergi dari sana. Namun Irene tidak mengindahkan perkataan mereka. Dia tetap di situ, dengan posisi memegang tongkat sihirnya dengan posisi siaga.

Xavier hendak berlari dan menarik Irene dari sana. Tapi Rucarion menahannya.

"Apa-apaan kau ini?! Lepaskan! Irene bisa mati di sana!!" Teriak Xavier dengan marah. Berusaha melepaskan genggaman Rucarion dari lengannya.

"Kaulah yang akan mati, bodoh! Diam di sini dan lihatlah. Dia bukan gadis bersihir lemah." Ujar Rucarion dengan pasti. Xavier mengalah, dan mengurungkan niatnya untuk menarik Irene menjauh dari sana.

"Aku tidak akan memaafkanmu jika sesuatu terjadi pada Irene." Ujar Xavier pada Rucarion dengan tatapan membunuh. Sementara Rucarion hanya tersenyum sinis.

"Pergi dari sini!" Sebuah suara berteriak di dalam kepala mereka. Itu suara dari telepati Irene. Sontak mereka semua menoleh ke arah gadis itu. Irene sedang mengeluarkan mantranya untuk menyerang. Tapi tidak tahu apa yang diserang gadis itu.

"Musuhnya tidak terlihat! Pergi!" Ujar Irene lagi. Terus melemparkan mantra-mantranya. Tapi nihil, hasilnya tidak terlihat perbedaannya. Irene tidak tahu di mana keberadaan musuhnya.

"Irene!! Hentikan!" Teriak Xavier khawatir. Dia tidak mau gadis itu terluka. Dia berniat untuk menarik Irene pergi sekarang juga.

Magtera RorantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang