38 - Kelas...

816 81 1
                                    

"Kenapa masih belum ada yang terjadi?"

"Pergilah untuk memastikan situasi."

"Baik, Yang Mulia."

※※※

Rucarion dan Lucianna baru saja sampai di depan pintu ruang kesehatan. Sebelum tiba-tiba bel tanda istirahat berbunyi lagi.

Tanpa memperdulikan kegaduhan dari arah koridor itu, Rucarion memutar kenop pintu ruang kesehatan dan berniat masuk ke sana. Namun hal yang dilihat pemuda itu berikutnya adalah hal yang tidak ingin dia lihat. Dengan spontan dan cepat pemuda arogan itu menahan pintu masuk.

"Oh halo, Nona White, oh... Tuan Greene...." Ujar sesosok makhluk berwujud manusia dengan tanduk dan kaki kambing, ya, Mr. Dat, dengan nada ramah.

"White... Apa kau sudah merasa lebih baik? Kau mau kembali ke kelas sekarang?" Tanya Rucarion kepada Lucianna, sengaja mengabaikan Mr. Dat.

Lucianna tidak dapat melangkah masuk ataupun melongok ke dalam karena Rucarion tidak memberikan satupun celah untuknya melangkah lebih lagi.

"Apakah... ada sesuatu di dalam?" Tanya Lucianna setelah menyerah karena tidak dapat menembus 'barrier' berwujud pemuda arogan bersurai merah-putih di hadapannya itu. "Kenapa kau menghalau pintu masuk begini?" Sambung gadis itu.

"Aku tiba-tiba hanya merasa bahwa tidak baik seorang murid baru berbaring di ruangan ini sepanjang hari. Kau juga sudah sehat kan?" Ujar Rucarion mencari-cari alasan.

Lucianna terpana sejenak, kemudian mengangguk mendengar kalimat Rucarion. "Kau benar... aku mungkin akan ketinggalan banyak hal. Padahal ini baru minggu pertamaku." Balas Lucianna mengiyakan.

Rucarion mengangguk kecil. Kemudian di saat yang sama pemuda itu melihat Irene dan Xavier berjalan ke arah mereka.

"Lucianna! Greene!" Panggil Xavier dan telepati Irene bersamaan sambil berlari kecil ke arah Lucianna dan Rucarion.

Rucarion menatap ke arah mereka sejenak, "Bawa gadis ini ke kelas, dan kali ini jangan biarkan dia sendiri!" Perintah Rucarion kepada Irene dan Xavier seenaknya sambil mendorong Lucianna pelan ke arah mereka.

Sebelum Xavier berniat menyuarakan protesnya, Rucarion sudah lebih dulu menjawab, "Aku ada urusan sebentar. Lakukan sesuai dengan perintahku, atau kalian yang akan menanggung akibatnya kali ini." Ujarnya sambil mengeluarkan tatapan membunuh, beserta tongkat sihir kelas S miliknya.

Irene dan Xavier meneguk ludah mereka sambil mundur perlahan. Tangan Irene dengan cepat menarik Lucianna untuk menjauh dari Rucarion. Mereka yang merupakan murid lama Gynx Academy tahu betapa serius dan mengerikannya Rucarion dengan tatapan itu dan tongkat kelas S-nya.

Dalam tiga detik, Irene dan Xavier menarik Lucianna ke 11-Re dengan sempurna, dan tidak akan meninggalkannya sama sekali kali ini.

﹏﹏﹏﹏

Rucarion masuk ke dalam ruang kesehatan, dan menutup pintunya. Kemudian melangkah ke arah tempat duduknya tadi dan mengambil kembali buku-buku yang tadi dibaca olehnya dan Lucianna.

"Hari yang indah untuk membaca buku ya, Tuan Greene?" Ujar Mr. Dat berbasa-basi.

"Basa-basi-busuk milikmu benar-benar membuatku muak, monster." Ujar Rucarion dengan penuh aura kebencian sambil beranjak dari tempat itu.

"Aku tahu, Tuan Greene. Tapi aku tidak tahu bahwa kau ada ketertarikan khusus dengan batuan sihir?" Ujar Mr. Dat dengan senyuman memancing yang tersembunyi.

Magtera RorantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang