54 - Hari Baru

653 73 25
                                    

Pagi yang cerah dan hangat, seorang gadis kecil berambut hitam pendek tampak sedang berlari-lari kecil di halaman rumah, beserta dua orang bocah, perempuan dan laki-laki yang terlihat sangat mirip.

"Kakaak!" teriak gadis itu sambil tertawa-tawa, menikmati pagi yang cerah bersama. Bocah laki-laki berambut hitam-kuning yang tampak lebih tua dari anak itu mengangkatnya dengan gemas, diikuti dengan tawa dan candaan dari bocah perempuan bersurai pirang-putih yang mirip dengannya.

"Bum!"

Setelah suara itu terdengar, terjadi getaran yang hebat di sekitar mereka, bocah laki-laki yang sedang menggendongnya segera meletakkan adik kecilnya dan berlari masuk ke dalam rumah.

"Lucy, diam di sini, kami akan segera kembali," ujar kakak perempuannya sambil mengusap puncak kepalanya dengan lembut.

Tak lama setelah itu, datang sekumpulan Recht yang berlarian ke arah mereka. "Nona Leanra! Barriernya!"

"Aku tahu," ujar bocah perempuan itu sambil berusaha tetap tenang. "Leonro sudah memanggil ayah, kalian berlindunglah."

"DIONAM MENYERANG KITA!"

Suara dari speaker yang terletak di seluruh penjuru kota membunyikan hal yang sama berulang-ulang, menimbulkan kepanikan bagi para warga yang kini sibuk melarikan diri.

"Kak Lean... apa yang terjadi? Dionam?" tanya gadis kecil bersurai hitam pendek yang sedari tadi berdiri di sana.

Gadis kecil bernama Leanra itu berlutut dan memegang pundak adik kecilnya. "Kalian berdua tetaplah di sini dan sembunyi. Kami akan segera kembali."

Magtera RorantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang