Tiga Puluh Tujuh

1.5K 47 4
                                    


Raya dan Mondy pergi ke toko perhiasan untuk membeli cincin yang mereka inginkan. Namun dari kejauhan mereka berdua melihat sosok Boy yang sedang membeli sesuatu di toko perhiasan tersebut.

"Eh a itu kayanya Boy deh, lagi ngapain?" tanya Raya.

"Oh iya itu Boy, ya udah kita samperin yuk!"

Raya dan Mondy menghampiri Boy yang sedang membeli perhiasan. Entah untuk siapa.

"Hay Boy" sapa Raya.

"Hay Ray, Mon pasti kalian berdua mau beli cincin ya?" ujar Boy.

"Iya nih Boy, bay the way lo lagi ngapain disini? Beli cincin juga?" tanya Mondy.

"Enggak gue lagi beli sesuatu buat Reva, ya selama ini kan gue gak pernah ngasih sesuatu buat dia ya paling bunga atau apa gitu jadi gue beli kalung buat dia"

"Wihh gila Reva pasti suka banget tuh Boy jarang jarang cewek tomboy kaya dia pake kalung" ucap Raya.

"Ya makanya nih gue beliin kali aja kalo pake kalung dia bisa agak feminim dikit gitu ya" Canda Boy.

"Ah becanda aja lo Boy"

"Udah sana cepet Kasih kalungnya sama Reva, lo mau langsung kesana kan?" tanya Raya.

"Iya sih, ya udah Ray, Mon gue duluan ya"

"Ya udah Boy lo hati hati ya" ucap Mondy.

"Thank you Mon! Gue cabut ya Asalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Boy langsung pergi menemui Reva, sementara itu Raya dan Mondy melanjutkan untuk melihat lihat cincin untuk acara pertunangannya.

"Kamu mau yang mana sayang?" tanya Mondy pada Raya.

"Eumm, yang mana ya a cincin pada Bagus Bagus semua jadi bingung mau pilih yang mana" balas Raya.

"Ya kamu pilihnya pake hati dong, kaya kamu milih aku kan pake hati"

"Ih kamu apaan sih malah ngegombal deh"

"Loh? Siapa yang ngegombal orang aku serius, bener kan kamu milih aku pake hati?"

"Enggak kata siapa?" Raya menjulurkan lidahnya.

"Oh mulai ya rese, terus kalo gak pake hati kamu pake apaan milih aku?"

"Pake pemungutan suara" tawa Raya.

"Ya kali pake pemungutan suara emangnya aku nyalonin diri jadi presiden apa?!" ujar Mondy tertawa kecil.

"Emang iya, kamu itu calon presiden di hati aku yang akan jadi suami aku nanti" ucap Raya tersenyum menatap Mondy.

"Amiin! Hebat ya calon istri aa bisa ngegombal"

"Ya bisa lah emangnya aa doang yang bisa neng juga bisa tau"

"Iya neng geulisku, udah ah nanti kita gak kelar kelar nih milih cincinnya"

"Oh iya lupa, jadi yang mana nih a??" tanya Raya.

"Yang ini aja kayanya neng, lebih simple gak terlalu rame juga, gimana?"

"Oh iya bener a lucu juga, ya udah yang itu aja a"

"Ya udah mba saya mau yang ini ya!" ucap Mondy.

"Baik mas, tunggu sebentar ya!"

Setelah Raya dan Mondy selesai membeli cincin mereka memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.

============================

"Asalamualaikum Rev" ucap Boy menelpon Reva.

"Walaikumsalam Boy, kamu dimana katanya mau ke rumah aku?"

Anak Jalanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang