Tiga puluh satu

1.4K 46 2
                                    


Kinar kembali ke rumah Boy atas permintaan Marissa dan Wirawan. Sementara itu Boy dan yang lain pergi mencari Tristan untuk meminta pertanggung jawaban darinya atas kehamilan Kinar. Namun sayangnya Boy tak menemukan keberadaan Tristan.

"Gimana nih Boy? Kita udah kesana kemari nyari si Tristan tapi gak ketemu ketemu" ujar Haikal.

"Tuh orang ngumpet dimana sih sampe susah banget nemuin nya" tambah Iyan.

"Gue juga gak tau nih harus kemana lagi nyari Tristan" balas Boy.

"Jangan jangan dia kabur lagi ke luar kota Boy" celetuk Baon.

"Gimana kalo kita kerumahnya aja Boy?" Usul Mondy.

"Emang lo tau dimana rumahnya Tristan, mon?" tanya Haikal.

"Ya coba aja kita tanya sama temen temen kampus nya pasti mereka ada yang tau"

"Ya udah kalo gitu kalian coba cari dimana rumahnya Tristan, gue mau pulang dulu ngcek keadaan Kinar" ucap Boy.

"Ok Boy, lo hati hati ya"

Mereka berpisah karena Boy memilih untuk pulang dia khawatir dengan keadaan Kinar yang ditemani Alea juga Reva. Keadaan Kinar saat ini sangat buruk dia Depresi karena Tristan tak kunjung ketemu.

"DIMANA TRISTAN?!! KAMU HARUS NIKAHIN AKU TRISTAN!! INI ANAK KAMU, KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB!!" teriak Kinar sembari memukul mukul perutnya membuat semua orang dirumah kewalahan menghadapinya.

"Astagfirullah aladzim Kinar, istigfar Kinar lo gak boleh kaya gini!" ucap Alea coba menenangkan Kinar.

"TRISTAN DIMANA!! BAWA DIA KESINI SEKARANG!!!"

"Ya allah neng Kinar istigfar neng atuh jangan seperti ini nanti kasian bayi yang ada diperut neng Kinar teh" ucap bi Irah.

"Re, mendingan lo telepon Boy sekarang ya" pinta Alea.

"Ok, bentar ya gue telepon dulu" Reva keluar dari kamar Kinar untuk menelpon Boy, namun ternyata Boy sudah sampai dirumah.

"Asalamualaikum" ucap Boy.

"Walaikumsalam Boy, akhirnya kamu pulang juga"

"Kenapa rev? Ada apa?" tanya Boy.

"Kinar Boy, dia ngamuk terus dari tadi kayanya dia depresi deh Boy soalnya dia manggil manggil nama Tristan terus"

"Ya udah kita liat ke atas"

Boy Dan Reva langsung menghampiri Kinar dikamarnya.

"Lo jangan kaya gini Kinar gue sayang sama lo, plis jangan siksa diri lo kaya gini gue janji gue bakalan nyari Tristan dan nyuruh dia buat tanggung jawab!" jelas Alea memeluk Kinar.

"Kinar?!!" seorang wanita setengah baya menghampiri Kinar.

Plaaakkkkk
Satu tamparan mengenai pipi kanan Kinar.

"Kamu benar benar keterlaluan Kinar, kamu sudah membuat mamah malu dengan apa yang kamu lakukan! Mau kamu sebenarnya apa? Kenapa kamu malah membuat mamah malu Kinar?!!" ucap Renata mamah Kinar yang baru datang dari Amerika.

"Tante, sabar dulu ya jangan marah marah sama Kinar kasian Kinar nya tante" ucap Alea.

"Iya tante, kita bisa bicarain ini semua secara baik baik tante bisa liat sendiri kan kondisi Kinar sekarang gimana, dia butuh kita tante" balas Boy.

"Tante kecewa Boy sama Kinar, sekarang siapa yang akan mau menikahi Kinar? Kalau lelaki yang sudah menghamili dia tidak mau bertanggung jawab seperti ini?!" Renata menangis.

Anak Jalanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang