Enam Puluh Enam

1.2K 41 3
                                    


Keesokan harinya Anak anak AJ bersiap untuk pulang ke Jakarta. Mereka kembali memeriksa motornya masing masing.

"Heyy barudak kadieu hela atuh abah teh mau ngomong sebentar" panggil Abah.

"Ada apa bah??" tanya Boy.

"Begini koboy abah teh sudah memutuskan tidak akan ikut pulang ke Jakarta sama teh manis dikarenakan kita teh harus mengurus pernikahan neng Raya sama Mondy nah untuk itu abah minta tolong sama kalian semua agar menjaga si neng dan si kemod eh Mondy maksudnya supaya tetap menjaga jarak aman!!"

"Ok siap bah tenang aja pasti sama babang iyan semuanya beres"

"Ah so lo!" Haikal menoyor Iyan.

"Bagus kalo begitu, neng jaga diri ya selama abah disini tong nakal nya teu aya abah teh"

"Iya bah siap laksanakan!"

"Ivan kalo mau bawa mobil tante bawa aja gak papa nanti kan kalian kesini lagi! Kasian tuh Alea kayanya masih belum kuat kalo harus naik motor"

"Udah Van bawa aja biar nanti motor lo dibawa sama Zacky" pinta Mondy.

"Iya Van, mana kuncinya lagian gue kan gak bawa motor"

"Oh iya ya, ya udah nih" Ivan memberikan kunci motornya pada Zacky.

"Ya udah mah, bah kalo gitu kita pamit ya" ucap Mondy.

"Kamu hati hati ya sayang jangan nakal" balas sang mamah.

"Iya pasti mah!"

"Kita pamit ya bah, Asalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah berpamitan satu persatu anak anak AJ mulai pergi meninggalkan rumah abah. Mereka kembali melakukan perjalanan yang cukup melelahkan Bandung-Jakarta. Sementara itu Alea dan Ivan menggunakan mobil milik Rengganis.

"Van, maafin aku ya gara gara aku sakit kita jadi gak bisa konvoi bareng anak anak deh"

"Gak papa ko sayang, kamu gak perlu minta maaf ini kan bukan salah kamu lagian mau naik mobil atau naik motor buat aku sama aja yang penting bareng sama kamu"

"Euumm, gombal" ujar Alea.

"Ih lagi sakit juga masih bisa bilang gombal ya"

"Ya bisalah yang sakit kan kepala aku bukan bibir aku tau"

"Iya sayangku, uuhh bisa aja ya jawabnya nih" Ivan mencubit hidung mancung Alea.

"Iihhh kamu nakal ya, ceritanya mau ngebales ya maen cubit cubit idung aku lagi"

"Biarin dong biar tambah mancung"

"Enak aja tapi kan sakit"

"Iya udah maaf sayang"

"Ya udah kamu nyetir aja yang bener jangan becanda mulu"

"Iya ini juga bener ko, kamu kalo mau istirahat tidur aja gak papa"

"Iyah sayang"

Ivan tersenyum dan kembali fokus mengemudikan mobilnya mengikuti anak anak AJ yang ada didepannya, namun dipertengahan jalan mereka terjebak macet yang sangat parah sehingga tak mungkin jika harus memaksa melanjutkan perjalanan.

"Boy gimana nih?? Didepan macet parah kayanya ada yang kecelakaan deh!" tanya Iyan.

"Ya udah kita istirahat dulu aja cari tempat yang teduh" pinta Boy.

Akhirnya mereka beristirahat dibawah pohon pohon yang rindang dengan udara yang lumayan sejuk.

"Waduhh kayanya macetnya bakalan lama deh" ujar Dado.

Anak Jalanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang