Tujuh Puluh Tujuh

1.4K 43 3
                                    


"Boy kita berhenti dulu di mesjid deh sekalian sholat subuh" ucap Reva yang duduk di depan mendampingi Boy menyetir.

"Iya sayang, calon istri yang baik ya ngingetin sholat"

Uhukkk!!! Uhukkk!!!

"Lebay!! Lebay lo Boy!!" ledek Alea yang pura pura batuk.

"Yee aturan yang dibelakang dieum aja gak usah sirik sama yang didepan" ujar Boy.

"Lagian siapa yang sirikk dih? Keegeran lo!"

"Udah udah gak usah berantem kalian tuh ya kalo lagi bareng pasti berantem deh" ucap Reva menengahi.

"Bolot lo tuh Re, rese banget"

"Dih pake bilang gue bolot lagi dasar budek lo!"

"Apa bedanya?" 😀😀.

"Udah udah mendinga kita sholat subuh dulu yuk turun!" ajak Mondy.

Mereka semua turun dari mobil, lalu mengambil wudhu dan sholat subuh berjamaah disebuah mesjid yang begitu megah.

"Mon, lo kan bentar lagi bakalan jadi Imam sekarang lo yang jadi Imam nya" Boy mempersilahkan Mondy untuk menjadi Imam dalam sholat.

"Tapi Boy?"

"Udah Mon gak usah banyak tapi ya anggap aja lo belajar buat jadi Imam yang baik untuk keluarga kecil lo nanti" balas Boy.

"Udah Mon, ayo mulai! Gak usah ragu gitu"

"Ya udah kalo gitu"

Mondy segera mengambil posisi sebagai Imam begitu pun yang lain. Raya tersenyum saat melihat Mondy menjadi Imam sholat hal yang akan membuat siapapun bahagia ketika calon suaminya mampu menjadi Imam dalam sholat.

"Terima Kasih ya allah engkau telah memberikan aku calon suami yang baik yang mampu membimbing aku ke jalanmu" ujarnya dalam hati.

Mereka melaksanakan sholat subuh berjamaah dua rakaat, sebelum beranjak Mondy dan Raya begitu khusu berdoa meskipun didalam hati.

"Ya allah ya maha pengasih lagi maha penyayang, berikanlah kelancaran untuk pernikahan kami ya allah janganlah engkau biarkan masalah datang dalam acara pernikahan kami" ujar Mondy dalam doanya.

"Ya allah hanya kepadamu aku memohon dan meminta lancarkan lah pernikahan kami ya allah, berikanlah kami kesempatan untuk bisa menjalin rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah"

"Amiin ❤❤"

Selesai sholat mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandung. Perjalanan yang lumayan menyita waktu apalagi dihadang kemacetan.

"Boy, lo pegel gak?? Biar gue aja yang gantiin nyetir" ujar Mondy.

"Ya jangan lah Mon, lo kan calon penganten udah biar gue aja boy yang gantiin nyetir lo sama Reva pindah duduk aja ke belakang" ucap Ivan.

"Eumm mendingan aku aja yang pindah ke belakang sama Alea kamu di depan biar Ivan yang nyetir".  Usul Reva.

"Ya udah kalo gitu, tapi kamu gak papa kan duduk dibelakang?"

"Ya gak papalah Boy, lagian kan dibelakang ada Alea"

"Ya udah bentar aku berenti dulu" Boy menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Mereka beralih posisi, Reva pindah ke belakang bersama Alea sementara Ivan menggantikan Boy yang sudah kelelahan menyetir. Mobil kembali melaju dengan kecepatan tinggi karena kemacetan sudah berlalu satu jam berlalu Raya, Alea dan Reva sudah tertidur pulas karena perjalanan yang lumayan jauh sementara Boy, Ivan dan Mondy masih terjaga.

Anak Jalanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang