Tiga Puluh Lima

1.6K 47 5
                                    


"Aa yang sabar ya aku yakin kok kalo Ivan pasti akan baik baik aja, dia itu orang yang kuat!" ucap Raya menemani Mondy.

"Iya sayang, semoga Ivan cepet sadar dan bisa berkumpul lagi bersama kita"

"Amiin, udah dong jangan sedih lagi nanti ganteng nya berkurang lagi" Canda Raya.

"Apaan sih kamu nih masa orang sedih gantengnya berkurang"

"Nah gitu dong senyum, kan jadi tambah ganteng"

"Iya sayangku, makasih ya udah bikin aku sedikit lebih tenang"

"Iya sama sama a itu kan udah jadi tugas aku"

Saat mereka sedang mengobrol Boy membawa Alea bergabung bersama yang lain dengan tangan diperban dan kondisi tubuh yang masih lemah, dia mencoba menguatkan diri untuk menemui Ivan yang masih Kritis.

"Alea?! Lo gak papa kan le?" tanya Cindy.

"Gue gak papa ko Cin" balasnya.

"Lo harusnya istirahat dulu le, lo masih lemes gitu" ujar Raya.

"Gak papa ko, Boy gue boleh kan liat Ivan?!"

"Boleh kok le, mau ditemenin gak?" tanya Boy.

"Gak usah gue sendiri aja"

"Ya udah kalo gitu"

Alea langsung masuk ke ruang ICU dia melihat Ivan terbaring lemah dengan beberapa selang yang terpasang ditubuhnya.

"Ivan maafin gue ya, gara gara gue lo jadi kaya gini! Van, lo harus bangun Van gue gak mau kehilangan lo, gue tau lo cowok yang kuat pliss gue mohon lo bangun Van" Alea berceloteh sendiri sambil memegangi tangan Ivan. Air mata turun membasahi pipinya yang chubby.

"Gue mohon lo bangun Van, gue Cinta sama lo gue gak mau kehilangan lo Ivan!" ujar Alea menangis memegangi tangan Ivan.

Alea menundukan wajahnya dia sudah merasa tak sanggup untuk melihat wajah Ivan yang masih terlelap dalam tidur panjangnya, Alea beranjak pergi keluar namun tiba tiba tangan Ivan menahannya seketika Alea menoleh dan kembali duduk.

"Ivan?" ujarnya.

Ivan membuka matanya perlahan dan tersenyum menatap Alea disampingnya.

"Jangan nangis" ucap Ivan mengusap air mata Alea.

"Gue seneng lo udah sadar Van, gue panggil dokter dulu ya"

Alea langsung keluar menemui yang lain dan menyuruh salah satu dari mereka memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Ivan.

"Gays Ivan udah sadar" ucap Alea.

"Hah?? Serius lo le?" ujar Mondy.

"Iya serius, tolong panggilin dokter dong buat ngcek keadaan Ivan"

"Ya udah gue panggil dokter dulu" ucap Iyan segera pergi memanggil dokter.

Tidak lama dokter pun datang memeriksa keadaan Ivan yang sudah sadar.

"Alhamdulillah pasien sudah melewati masa kritisnya dan dia bisa segera dipindahkan ke ruang rawat" ucap dokter.

"Terima Kasih dokter" balas Mondy.

"Baik kalo begitu saya permisi dulu ya"

"Iya dok silahkan!" ucap Boy.

"Alhamdulillah Van, akhirnya lo sadar juga gue sampe takut lo kenapa napa" ujar Mondy.

"Gue gak papa ko mon" balas Ivan yang masih lemah.

"Emang dasarnya harus ada pujaan hati dulu baru sadar lo" Canda Okky.

Anak Jalanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang