Empat Puluh Tiga

1.4K 44 3
                                    


"Asalamualaikum" ucap Boy saat sampai dirumah sakit.

"Walaikumsalam Boy"

"Gimana keadaan Wawan sama Otang?" tanya Boy.

"Wawan koma Boy, karena lukanya paling parah dibagian kepala sedangkan Otang mengalami luka ringan" jawab Haikal.

"Sebenernya siapa sih yang nyerang kita kaya gini? Gue jadi penasaran banget sama nih orang" ujar Iyan.

"Iya yan, kita harus cari tau siapa dalang dari semua ini supaya gak ada lagi korban" balas Willy.

"Ya udah temen temen kita bagi tugas aja, sebagian ikut gue terus sebagian lagi jagain Wawan sama Otang disini" pinta Boy.

"Ok siap Boy"

Akhirnya Boy membagi tugas untuk anggota Anak Jalanan. Mereka segera bergegas untuk mencari siapa yang melakukan semua itu pada Wawan dan Otang sampai adzan subuh berkumandang mereka masih belum menemukan orang tersebut.

"Temen temen lebih baik kita shalat subuh dulu ya, baru nanti kita lanjutin lagi" pinta Boy.

"Ok Brother" balas Iyan.

Akhirnya Boy, Haikal, Mondy dan Iyan melaksanakan sholat subuh disebuah mesjid yang cukup besar. Mereka berdoa agar diberikan kemudahan serta petunjuk dari apa yang saat ini mereka cari.

"Boy, kita belum nemuin juga tuh orang yang nyerang otang sama wawan" ujar Iyan.

"Apa jangan jangan orang itu Alex ya? Kan selama ini polisi belum nemuin keberadaan Alex kan?" ucap Mondy menduga duga.

"Bisa jadi sih Mon, soalnya kata otang orang yang nyerang mereka itu pake topeng" balas Haikal.

"Susah juga ya kalo kita harus nyari penjahat bertopeng ya pastinya kalo udah pagi atau siang dia gak mungkin pake topeng kan" ujar Boy.

"Terus sekarang kita harus gimana Boy?!" tanya Iyan.

"Mendingan kita atur strategi dulu deh, lagi pula kan sekarang kalian harus kuliah jadi kita bicarain ini nanti aja setelah pulang kuliah, gimana?"

"Gue setuju sih Boy, soalnya gue ada kuliah pagi nih" ucap Mondy.

"Ya sama Mon, mana gue belum tidur lagi dari semalem" balas Iyan.

"Udah gampang nanti lo tidur dikelas aja pas jam kuliah" celetuk Haikal.

"Sembarangan lo kalo ngomong, kalo gue tidur dikelas yang ada gue bisa dihukum lo kaya gak tau aja dosennya killer banget"

"Oh iya Boy, lo mau ke kampus gak? Ya secara kan lo udah kerja diperusahaan bokap lo" tanya Haikal.

"Ya untuk sekarang gue masih dalam tahap belajar lah kal, belum sepenuhnya ngerti"

"Gak papa lah Boy, nanti kalo lo udah megang perusahaan kan enak kita bisa ikut kerja, iya gak?!" goda Mondy.

"Ya iyalah Boy masa iya sih lo gak mau ngasih kerjaan buat temen temen lo ini" ujar Iyan.

"Eh, lo gak cocok kalo kerja dikantor yan! Lo itu cocok nya di halaman kantor jadi tukang parkir ha,, ha,, ha!!" ledek Haikal.

"Kerjaan buat Iyan sebenernya ada yang cocok dikantor"

"Apaan tuh Boy?" tanya Iyan.

"Ya jadi Office Boy lah ya" ledek Boy sembari tersenyum.

"Nah, itu baru cocok buat lo yan" balas Mondy.

"Ah lo semua pada ngeledek gue terus, asal lo semua tau ya gue itu cocok kerja dikantor sebagai manager Iyan bin yan yan?! Keren kan"

"Eh mana ada nama manager Iyan bin yan yan jelek tau gak"

Anak Jalanan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang