Anak Jalanan

Enam Puluh Empat

Allahu akbar allahu akbar

Suara adzan subuh berkumandang, Boy terbangun dari tidurnya. Dia segera membangunkan Mondy namun sebelum itu Boy menyelimutkan jaketnya pada Reva yang masih terlelap.

"Mon!! Bangun Mon kita sholat subuh dulu yuk sekalian ajak anak anak diluar" ajak Boy.

"Oh iya ya udah jam 4 nih ya udah yuk! Gue bangunin Ivan dulu ya"

"Ya udah gue tunggu diluar, awas jangan sampai Alea bangun"

"Ok siap" Mondy beranjak dari duduknya dan menghampiri Ivan yang masih terlelap tidur disamping Alea.

"Van?! Van!! Bangun" Mondy membangunkan Ivan.

"Mon?? Kenapa?"

"Sholat subuh dulu udah jam 4 biar Alea dijagain sama cewek cewek dulu" ajak Mondy.

"Ya udah bentar" Ivan mencoba melepaskan tangan Alea yang sedari tadi menggenggam tangannya tanpa ingin membuat kekasihnya bangun.

"Sayang, Ray bangun"

"Kenapa a?" tanya Raya yang baru bangun dari tidurnya.

"Aku, Boy sama Ivan mau sholat subuh dulu ke mesjid kamu jagain Alea dulu ya"

"Oh ya udah kalo gitu" Raya setuju.

Mondy dan Ivan segera keluar dari ruang rawat Alea menemui Boy dan yang lain yang sudah bersiap untuk berangkat ke mesjid melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Boy menjadi Imam yang memimpin sholat, dia memang lelaki idaman gadis mana yang tak ingin menjadikannya sebagai calon Imam untuk bisa membimbing nya menuju syurga Allah swt. Selesai sholat mereka sama sama memanjatkan doa yang entah apa isi dalam doanya lalu setelah itu mereka bersalaman namun tak beranjak pergi melainkan menanyakan sesuatu pada Boy.

"Boy lo bener bener lelaki idaman banget ya gue bangga Boy bisa kenal sama lo" ujar Bocin.

"Ajarin dong Boy gimana caranya supaya kita bisa kaya lo gini??" tanya Dado.

"Iya Boy bagi bagi tips dong sama kita kita" ujar Zacky.

"Eh lo semua gak akan bisa sama kaya Boy karena setiap orang itu punya caranya sendiri untuk berubah kalo lo mau kaya Boy ya lo harus ngambil sisi baiknya" jelas Mondy.

"Bener tuh apa yang dibilang Mondy, lebih baik kalian ikuti jejak Rasulullah SAW yang selalu berbuat baik terhadap siapapun bahkan kepada musuhnya sendiri dan beliau tidak pernah meninggalkan sholat satu waktu pun sampai maut memanggilnya" jelas Boy.

"Nah itu tuh Boy penyakitnya kalo kita mau berbuat baik sama musuh kita tapi dia malah memanfaatkan situasi itu buat nyelakain kita, itu gimana Boy?" tanya Okky.

"Ya kalo emang dia mau berniat jahat setelah kita tolong ya biarin aja itu urusan dia sama Allah yang penting kita udah nolong dia dengan ikhlas"

"Thank you ya Boy semoga aja kita bisa jadi manusia lebih baik apalagi dengan usia kita yang gak akan muda lagi"

"Amiin, emangnya lo udah tua cin?" Canda Boy.

"Ya menuju tua kan Boy" balasnya tertawa kecil.

"Ya udah kita balik ke ruang rawat Alea yuk takutnya cewek cewek udah pada bangun"

"Ok siap Boy!"

Mereka semua kembali ke ruang rawat Alea, disana sudah ada Haikal dan yang lain.

"Loh Wil? Lo jadi pulang?" tanya Boy.

"Iya Boy sorry ya gue pulang duluan soalnya babeh nyuruh gue bawa Nadin cepet cepet pulang"

"Oh ya udah gak papa, bareng sama Baon sama Meiti kan pulangnya?"