Waiting For Love

[Part] - 18

2 bulan kemudian...

Bu guru membagikan surat kepada semua siswa SMPku. Isi suratnya berisi tentang jadwal ujian praktek ukk kenaikan kelas untuk senin depan

Tidak terasa, sebentar lagi aku sudah mau menaiki bangku kelas 9. Padahal baru saja kemarin aku naik ke kelas 8

Aku melihat beberapa mata pelajaran yang mememiliki nilai ujian praktek. Ada Ipa, Bahasa Indonesia, PJOK, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Seni Budaya

Kami sedikit kesal karena Seni Budaya memiliki ujian praktek, padahal baru saja 2 bulan yang lalu kami di tes untuk bernyanyi

Ujian praktek pertama adalah PJOK, yaitu berenang. Shit, aku tidak bisa berenang :(

(Seninnya)

Aku duduk di kursi kayu bersama Rafdin dan Cindy. Kami menunggu angkot sewaan untuk menjemput kami semua ke kolam renang

"Eh maraneh, kata bu Tia hari Kamis kita studytour ke Dufan"

Ucap Rafdin sambil memainkan dan memandang hpnya

"Wah? Berarti kita ujian praktek sampai rabu?"

"Iyaa, jummat nya kan libur?"

Tanyaku dan Cindy merasa sangat bahagia

"Hooh, sekarang kan jepang sama PJOK, tapi kata sensei ujian praktek jepang teu aya"

"Ohh iyaa, kata Bu Tia juga ujian praktek seni budaya nilai nya di ambil dari tes kita nyanyi waktu itu"

"Wah? Enak banget sih ujian praktek kelas 8, eh berarti besok cuma praktek bahasa indonesia? Terus rabu ipa sama b inggris? Dan kamisnya ke dufan? MERDEKA!"

"Wawkaakak, aing ge heppy, tapi katanya tempat duduk sama bisnya di acak, aing ga mau kalau sebis sama Ridwan"

"Lah? Di acak? tai, merdekanya ga jadi ah"

Ucapku dengan nada kecewa dan kesal

"Berdoa aja kita semua sabarudakeun se bis lah, tanpa ada anak motor"

Teriak Rafdin sambil mengangkat kedua tangannya ke atas

"Hahaahh, aminn"

Angkot penjemput pun datang, kali ini perempuan anak kelas 8 berangkat lebih dulu dari pada laki laki. Aku, Cindy dan Rafdin duduk dalam 1 angkot dan saling mengobrol sepanjang perjalanan

"Li, kemarin aing minta tolong Avry buat ke hack ignya Ridwan"

Bisik Rafdin padaku

"Hah? Avry? Lu ngapain minta hack ig Ridwan ke dia?"

"Aing mau mata matain si Ridwan lewat ig"

"Gila lu Raf"

"Tapi maneh shuttnya tong cepu, awas w mun cepu tampol ku aing"

"Iyaa engga"

"Avry mau bantu, eh btw kemarin juga aku cerita tentang Ridwan ke Avry, kita saling curhat, nih ya aku tunjukin chatnya"

Rafdin membuka hpnya dan menunjukan chatnya dengan Avry

20.12

Rafdin : aing bingung euy, si Ciwan teh bisa putus sama aing teh gara gara orang ketiga, sakit tau ga, aing sampe nangis 7 hari 7 malam

Avryen : Cowo juga bisa nangis lah. Gua pernah nangis gara gara dia karena dia orang yang pernah gua sayang. Tapi gua nangis cuma sehari

Aku bingung ketika membaca 'dia' yang di katakan Avry