Sejujurnya, di hari Sabtu ini aku sangat malas mengikuti pemantanpan/pengayaan. Semua teman teman dekatku termasuk Avry malah bolos meninggalkanku sendirian di sekolah
Tadinya aku juga berniat ikut bolos. Tapi orangtuaku memarahiku dan memaksaku ikut pengayaan walau aku sudah mengatakan kepada mereka kalau aku tidak ada teman. Ibu dan ayahku tidak mendaftarkanku pada bimbel dengan alasan sudah mengikuti pengayaan di sekolah. Ini lah nasib menjadi anak kelas 9. Mereka menekan kita semua sampai titik kelelahan
UN hanya tinggal 5 bulan lagi. Sebentar lagi aku akan menaiki bangku SMA, itu adalah masa yang kata orang orang adalah masa terindah bagi anak remaja. Tapi masa terindahku dan Avry terukir di SMP. Gimana dong? Hehehe
Tapi, ayolah. Aku hanya ingin ada hari dimana aku bermain dari pagi sampai malam. Hari dimana aku bisa melupakan sekolah, pelajaran, ujian nasional dan masalah lainnya
Karena bosan dengan kesendirian di sekolah ini. Aku mengirim pesan Line pada Avry
07.23
Hauli : Sumpah gua kaya orang autis disini, sendiri ngelamun liat kanan kiri ga jelas
Avryen : belum bel?
Hauli : Belum, bentar lagi
Avryen : males ga?
Hauli : Banget
Avryen : mau mabal ga? Gua bawa motor nih kesana, mumpung belom bel, liat gua langsung naik aja
Hauli : HAH?! Lu gila ya, terus kita mau kemana? keliling Cibiru?
Avryen : terserah, yang penting lu udah bareng sama gua
Ini pilihan yang membingungkan. Aku lelah dengan sekolah. Aku ingin bersenang senang. Setelah berpikir panjang, pada akhirnya aku memutuskan. Hari ini aku akan jalan jalan bersama Avry
Aku diam diam berjalan keluar dari gerbang sekolah. Pak satpam yang sedang diam menjaga gerbang bertanya padaku sambil menatapku dengan bingung
"Mau kemana neng?"
"Mmm nyari gehu pak, laper belum sarapan pagi"
Jawabku sambil menyeringai. Aku pun berlari ke arah PGSD. Avry pun datang dengan motornya, aku segera naik dan menyuruhnya untuk menarik gas. Kami pergi jauh dari sekolah, Avry memberiku helm dan menyuruhku untuk memakainya
"Helm? Buat apa?"
"Pakai, penting buat keselamatan lu"
Aku pun memakainya. Aku melihat pakaian yang Avry gunakan. Ia hanya menggunakan hoodie abu abu tua, celana jean hitam dan sepatu hitam. Aku pun bertanya kembali
"Kita mau jalan jalan kemana?"
"Keliling kota Bandung?"
Aku tertawa terbahak bahak. Untungnya aku membawa hoodie biru muda yang ku simpan di dalam tas. Ini untuk berjaga jaga bila hujan turun. Bulan ini adalah musim hujan di daerahku. Pagi ini juga matahari belum terlihat mengeluarkan cahaya, langit menjadi gelap seakan di selimuti awan hitam
Awalnya aku pikir Avry hanya bercanda. Tapi dia benar benar pergi ke jalan raya. Aku menikmati perjalanan dan tidak peduli kemana Avry membawaku
"Ule gua culik ya"
Ucapnya
"Aish"
Sepanjang perjalanan. Kami mengobrol hal tidak jelas. Aku hanya menikmati angin dan terus tertawa karena perkataannya. Tidak terasa, kami pun sampai di sebuah tempat yang benar benar sangat jauh dari rumahku, yaitu paskal. Sebuah mall yang terletak di pasar kaliki Bandung
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For Love
Teen FictionWaiting is the hardest part. What would you thinking if your ex is a famous hacker in the underground world? Petualangan Hauli dan Avry akan mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh tentang pahitnya kehidupan asli remaja di sekolah. Dari mulai kese...