Fiqri pov
Dari sd sampai menginjak di bangku kelas 7, fansku selalu bertambah. Mulai dari teman seangkatan, ade kelas sampai kakak kelas sekali pun. Mereka adalah anak anak perempuan yang tergila gila denganku
Aku tidak peduli dengan perempuan. Aku juga belum memiliki mantan. Aku adalah anak laki laki yang sangat menyukai game, tapi kalau soal ranking di kelas, aku selalu mendapatkan urutan ke satu
Sekarang, di kelas 7 ini. Aku di masukan ke dalam kelas 7B. Aku berkenalan dengan siswa laki laki yang kelakuannya hampir mirip denganku, namanya Avry
Aku senang dengan sejarah, salah satu yang palingku suka adalah tentang Aldolf Hitler, Nazi, Jerman dan lain lain. Avry juga sama denganku
Oiya, aku juga senang dengan matematika. Aku tidak mudah stress seperti anak lainnya
"Bu! Aku alergi angka"
Teriak salah satu murid sekelasku yang bernama Aqil. Semua murid tertawa
Selera humorku berbeda, aku tidak mudah tertawa dengan lelucon seperti itu, lagi lagi Avry juga sama denganku. Dari tadi ku perhatikan dia hanya melamun sambil memainkan pulpen di tangan kanannya
"Fiq"
Panggilnya
"Paan"
"Lu enak ya, main game tiap hari aja tetep pinter, kalau gua? Gua cuma sampah"
Dia tidak pandai dalam berhitung. Tapi dia tidak malas dalam belajar, dia mau mengerjakan soal matematika atas bantuanku. Dia pandai dalam bahasa inggris dan memainkan komputer, tapi tidak dalam bidang yang lain
Aku jarang keluar kelas. Sekali pergi, semua anak perempuan menatapku dengan tatapan centilnya. Aku meminum pop ice yang kubeli bersama dengan Avry. Kami duduk bersantai di kursi kantin
"Fiq"
Panggilnya
"Paan"
"lu ga pernah ngerasa seneng gitu punya banyak fans? Perempuan lagi"
"Ga, malahan gua risih"
"Iya sih, satu juga cukup, ye kan"
"Iya lu uda ada Hauli, jangan macem macem lu ya, hargain perasaan dia"
"Wkwkw ya masa gua selingkuh anjir"
Aku melihat anak perempuan yang diam diam memperhatikanku. Dia menunduk malu saat ku lihat matanya
"Anak itu, namanya Cindy ya"
Tanyaku pada Avry. Avry segera berbalik
"Iya kali"
"Pergi yu"
Ucapku sambil berdiri dan berjalan cepat untuk pergi dari kantin. Avry menyusulku bingung di belakang
Setiap hari sabtu. Aku selalu pergi ke gunung Manglayang untuk melakukan refresing menggunakan sepedah. Aku membujuk Avry untuk ikut, tapi dia tidak mau. Dia lebih memilih diam di kamar dengan laptop kesayangannya
Aku menggoes sepedah dengan kencang untuk menukik jalan yang menanjak dan tajam. Setelah sampai di tempat tujuan, aku beristirahat di salah satu saung favoritku. Aku menyebut tempat ini dengan nama Kanhay, ini adalah puncaknya
Beberapa kali aku pernah bertemu dengan anak anak motor di smpku yang mengunjungi Kanhay. Kami mengobrol dan mengopi bersama di saung. Aku bertemu dengan Arap, dia ketua yang ramah dan baik
"Fiq tiap hari Sabtu lu kesini pakai sepedah?"
Tanya Arap sambil meminum segelas kopinya
"Iyaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For Love
Teen FictionWaiting is the hardest part. What would you thinking if your ex is a famous hacker in the underground world? Petualangan Hauli dan Avry akan mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh tentang pahitnya kehidupan asli remaja di sekolah. Dari mulai kese...