Sinar matahari masuk lewat selaseli daun di pepohonan. Rasanya sangat hangat menyentuh badanku yang masih terbaring lemas di saung ini. Aku terbangun kaget karena mengigat kejadian semalam. Aku melihat sekeliling, hanya ada aku sendiri disini
Aku turun dari saung dan berjalan dengan kaki yang sedikit pincang. Aku tidak tahu dimana ini, Avry juga menghilang ntah kemana. Aku melihat ke atas langit, matahari sudah naik. Mungkin sekarang sudah sekitar jam 8 pagi
Aku kembali ke saung dan duduk terdiam bingung. Seseorang terlihat berjalan menghampiriku, ternyata itu Avry yang berjalan membawa sebungkus nasi di tangannya
"Lu kemana aja sih? Gua hampir panik tau, gua kira lu pergi seenaknya aja ninggalin gua"
Tanyaku kesal
"Gua ngebantuin petani ngebajak sawah, gua di kasih ini deh sebagai imbalan"
Ucap Avry sambil memberikan bungkus nasi itu padaku
"Apa ini?"
"Makan aja"
"Gua?"
"Iya siapa lagi"
"Lu aja"
"Sekarang lu harus makan, soal gua nanti aja"
Ucap Avry sambil pergi kembali ke arah pesawahan. Akhirnya aku membuka bungkus nasi itu, isinya ada nasi dan daging rendang yang wanginya sangat mengenakan. Karena tidak kuat menahan lapar, aku pun memakannya dan menghabiskannya sendiri
Setelah selesai. Aku pergi untuk mencari Avry di sekitar pesawahan. Aku melihatnya sedang duduk melihat kerbau memakan rumput
"Ngapain? Liatin kembaran?"
Tanyaku dengan nada sedikit bercanda
"Bukan, liatin lu"
Ucap Avry sambil menunjuk ke arah kadal yang sedang diam di rerumputan
"Ihhhh gua bukan kadal!"
Avry tertawa terbahak bahak. Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, yaitu mencari jalan arah pulang
Aku dan Avry berjalan melewati pepohonan dan rerumputan yang hijau. Sinar matahari menghangatkan kami. Aku melihat Avry yang sedang mengecek saku celananya, aku bertanya bingung
"Kenapa?"
"Seinget gua, gua bawa hp"
"Yass please ada, hp gua ketinggalan di rumah Nuha"
"Ahhh shit"
"Kenapa lagi?"
"Hp gua, hp gua ketinggalan di mobil Jems"
*di lain tempat*
Salah satu handphone terdengar berdering karena panggilan telfon. Sadam merasa tidurnya terganggu dan segera berteriak
"Hey itu handphonenya matiin dong, brisik amat"
"Yang jelas itu bukan hp gua"
Ucap Nicholas sambil kembali tidur di kursi mobil
"ITU HP AVRY WOY!"
Teriak Jems kaget saat melihat hp Avry yang tergeletak di bawah berbunyi karena panggilan telfon. Semua yang ada di dalam mobil terbangun kaget. Jems mengambil hp Avry dan melihatnya
"Ibu? ANJIR GIMANA INI, EMAKNYA NELFON!"
teriak Jems panik
"Angkat Jems angkat"
Ucap yang lain mencoba untuk tenang
"Kalo kagak di angkat, ntar emaknya khawatir"
Ucap Jordan sambil menepuk pundak Jems. Akhirnya Jems mengangkat telfonnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For Love
Teen FictionWaiting is the hardest part. What would you thinking if your ex is a famous hacker in the underground world? Petualangan Hauli dan Avry akan mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh tentang pahitnya kehidupan asli remaja di sekolah. Dari mulai kese...