Waiting is the hardest part. What would you thinking if your ex is a famous hacker in the underground world?
Petualangan Hauli dan Avry akan mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh tentang pahitnya kehidupan asli remaja di sekolah. Dari mulai kese...
Bis kami mulai memasuki jalan tol, aku melihat pemandangan dari jendela
"Li, lu beda selera ya sama mereka, wkwkwk"
Aku membuka earhone saat Cindy menoel padaku
"Gua ga suka dangdut Cin"
"Korea?"
"Ga"
"Idih"
"Gua sukanya jepang, karena gua suka nonton film anime"
"Oh kirain, lu suka jepang karena suka hentai"
"Gila lu Cin, gua cewe baik baik lah, ga mungkin gua nonton begituan"
"Wkwkwk, iyaa deh iyaa"
Aku memasang earphoneku kembali dan membuka ig di hpku untuk membuat sg
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit sudah mulai terang. Aku terus terdiam tenang sambil mendengarkan lagu menggunakan earphone
Aku melihat Gerry berjalan kedepan sambil membawa hpnya. Cindy menoelku kembali
"Li, buka earphonenya, udah bukan dangdut nih, kabel aux nya di colokin ke hp si Gerry"
Aku membuka earphone dan menyimpan hpku di dalam tas
"Where there's a will, there's a way, kind of beautiful... And every night has its day, so magical..."
Entah kenapa hatiku menjadi bersemangat setelah mendengar lagu ini di sekitar kepalaku
"And if there's love in this life, there's no obstacle... That can't be defeated..."
Aku menepuk lantai bis dengan hentakan kakiku. Aku terus memukul mengikuti irama lagu
"Ini lagunya Avici kan? Gua lupa, judulnya apa sih?"
Tanyaku pada Cindy
"Iyaa, judulnya Waiting For Love kalau ga salah"
Aku dan Cindy bernyanyi mengikuti lirik lagu yang keluar dari speaker
"For every tyrant a tear for the vulnerable... In every lost soul the bones of a miracle... For every dreamer a dream we're unstoppable... With something to believe in..."
Pohon demi pohon terlewati. Pemandangan indah terus terlihat sepanjang jalan tol. Aku dan Cindy terus memandang jendela
"Monday left me broken... Tuesday I was through with hoping..."
Aku memelankan suaraku. Lalu aku mendengar suara Fiqri yang bernyanyi lagu ini sangat keras dan bersemangat
"Wednesday my empty arms were open... Thursday waiting for love, waiting for love..."
Teman dekatnya yaitu Akbar dan Arka tertawa saat mendengar Fiqri bernyanyi dengan suara jeleknya. Aku juga mendengar suara Avry yang mengeluh karena nyanyian Fiqri mengganggu tidurnya
