[Part] - 19

617 42 4
                                    

Aku menggunakan jas lab dan segera melakukan ujian praktek ipa dengan kelompokku

Aku jadi ingat. Waktu aku masih di kelas 7. Aku melakulan ujian praktek ipa bersama dengan Avry. Kami membedah kodok dan ikan bersama sama

Aku benar benar senang mengerjainya ketika dia tidak tahan melihatku memainkan mata ikan yang sudah mati

"Ule! Diem!"

"Wkwkwakak, Yen yen takut ya?"

Ucapku dengan nada mengancam sambil terus menyentuh mata ikan di depannya

"Arkh gua linu liatnya"

Avry menutup sebelah matanya dengan mulutnya yang di masker

"Liat matanya pecah Yen"

Aku tidak sengaja memecahkan mata ikan tersebut. Aku tertawa puas akan hal ini

"ANJIR ULE! LAMA LAMA GUA SODONGIN LU PISAU!"

Avry berteriak histeris sambil mengambil pisau bedah dan menyodongkannya padaku

"Kalm woy kalm, wkwkwk"

Aku pun meletakan ikannya kembali kedalam baskom dan tetap tidak bisa berhenti tertawa

"Hauli, Avry Jangan main main!"

Guru ipaku sampai menegur kami berdua karena terlalu berisik dan banyak bermain main

Aku menutup mulutku sambil melirik kepada Avry yang meletakan pisau bedahnya kembali ke atas meja

Itu adalah kenangan terlucu yang pernah kami berdua alami waktu kelas 7. Aku jadi senyum senyum sendiri karena mengingat hal ini

"Uli! Serius nih! Jangan senyum senyum ga jelas gitu dong"

"Ohh iyaa, maaf Cin, gua ngelamun"

Aku dan Cindy melanjutkan untuk melakukan praktek ipa. Setelah selesai, kami segera melepas jas lab yang di lanjut dengan ujian praktek bahasa inggris

Tiba tiba bu Tia guru seni budayaku yang sekaligus adalah panitia acara study tour ke dufan datang ke kelasku sambil membawa kertas denah tempat duduk untuk bis

Kami semua segera berlari mengambil kertasnya dan tidak sabar untuk melihat denah tempat duduk kami. Aku berteriak senang saat melihat semua teman dekatku ternyata satu bis denganku

Tapi, senyuman bahagiaku berubah saat melihat nama Avry yang ternyata sebis denganku juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, senyuman bahagiaku berubah saat melihat nama Avry yang ternyata sebis denganku juga. Bahkan tempat duduknya tidak jauh dari tempat dudukku. Kami berdua hanya terhalang oleh Raja dan Derril

Aku membuka mulutku merasa ingin membanting meja

"Cie, sebis sama Avry lu, deket lagi"

"Shit! Huaa ga mau ikut aja deh"

"Eh kan lu udah bayar"

"E'e"

Aku berada di bis pertama. Aku penasaran dengan tempat duduk bis kedua. Aku mengambil kertas denah tempat duduk bis kedua dan segera melihatnya

Waiting For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang