[Part] - 56

490 41 9
                                    

Hari ini, setelah bel pulang berbunyi. Aku langsung naik ke lantai 3 untuk bertemu dengan Cindy dan yang lain lain

Lorong lantai 3 benar benar sepi. Mungkin anak kelas 9 lainnya sudah pulang. Aku melihat Cindy dan Nuha yang sedang membereskan kelasnya

"Hei, gua nunggu di luar ya"

Teriakku. Aku duduk di lorong depan kelas 9D sambil membuka laptop yang kubawa. Aku bermain limbo selagi menunggu mereka beres membersihkan kelasnya

Tiba tiba aku merasakan ada seseorang yang berjalan mendekat kearahku. Aku pun menengok ke kanan

"Avry?"

"Biasa aja kali mukanya, kek ga pernah liat gua aja"

Aku pun menunduk malu. Aku tidak pernah segugup ini saat berbicara dengan Avry sebelumnya

"Eh.. Nga.. ngapain lu kesini?"

"Balikin pulpen sama earphone, gua nyari nyari lu ke seluruh wilayah sekolah, ternyata lu ada disini"

Ucapnya sambil mengembalikan barang barang yang ia pinjam dariku. Aku pun terdiam sambil terus fokus menatap layar laptop

Karena penasaran, aku menengok kembali padanya. Avry berdiri di sampingku sambil melihat pemandangan yang indah dari lantai 3 ini. Karena bingung, aku pun bertanya kepadanya

"Lu ga pulang?"

"gua boleh duduk di sebelah lu ga?"

Tanyanya sambil menunduk menatap mataku. Aku benar benar tegang, saat ini yang kurasakan adalah panas dan dingin, bahkan pertanyaanku tidak di jawab olehnya

"Bo.. boleh"

Aku terus mencoba fokus memainkan limbo, tapi aku malah mati berkali kali

"Lu sama Luqman gimana?"

Tanyanya

"Eh kan sebelumnya gua udah bilang, gua sama Luqman cuma ade kkan doang"

"Oh gitu"

Jawabnya sambil menempelkan kepalanya ke tembok. Aku pun bertanya kembali padanya

"Lu sama Dhita gimana?"

"Kok lu tiba tiba tanya gitu?"

"Iseng doang sih"

"Bangsat emang, gua cuma di jadiin pelampiasan doang, dah punya cowok masih aja gabut, cowoknya mau dijadiin status doang apa gimana sih"

"Dulu lu pegang instagramnya ya?"

"Iya, Chat gua ampe ketelen, isi semua dmnya chat dari cowo semua, bodoh nya dia ladenin lagi"

"Lu harusnya tegur dia lah"

"Dia cuma mentingin status doang Le, soalnya kalo gaada status kan dikira ga laku wkwkwk kasian mana msh muda"

"Yaela, dia deket lagi kan sama si ciwan?"

"Kalo soal itu gua ga tau, gua sama Dhita pacaran satu bulan aja ga nyampe anjir, tiga hari sebelum mensiv malah di putusin"

"Kalo gua tiga hari setelah mensiv malah di putusin, pake alasan mau tobat lagi"

"Hehe maaf"

Suasana kembali hening kembali. Lebih baik aku berkata yang sejujurnya saja

"Vry"

"Paan"

"Sebenernya... gua ga deket sama Luqman"

"Maksudnya?"

"Gua sama Luqman kek temen biasa aja sih, cuma gua cerita ke lunya agak di lebih lebihin"

Waiting For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang