AL-QUR'AN

1K 77 2
                                    

Siang ini cuaca panas, dari ujung sana terlihat seorang gadis yang tengah berlari terengah-engah dikejar tentara dengan senjata tempur lengkap. Tanpa henti mulutnya berkomat-kamit beristigfar, seakan memberi kekuatan pada dirinya. Keringat bercucuran diseluruh tubuhnya. Namun dirinya seakan tidak kenal lelah, dia terus berlari tanpa henti. Dalam dekapannya terdapat Al-Qur'an yang terus digenggamnya erat-erat. Saat dia tidak lagi melihat tentara yang mengejarnya, kini dia pun dapat bernafas lega. Kata hamdalah terucap dari mulut mungilnya, sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.

Saat sampai dirumah adzan ashar berkumandang menyerukan perintah melaksanakan sholat ashar yang telah tiba.

"Fatimah..."panggil seorang ibu paruh baya yang menyebutkan nama gadis pemberani itu.

"Iya, bu."jawab lembut Fatimah, dia segera menghampiri sang ibu.

                          ●●●●●

Dari raut wajah Fatimah yang kelelahan, ibu sudah dapat menebak apa yang terjadi pada anak semata wayangnya. Kemudian Fatimah bercerita panjang lebar kejadian yang dialaminya. Fatimah sedih karena banyak anak-anak di luar sana yang dilarang bersekolah oleh tentara Israel, padahal sekolah adalah kewajiban anak-anak dalam menuntut ilmu. Bukankah islam mewajibkan kita untuk menuntut ilmu! Terdapat dalam salah satu hadist Rasulullah SAW, yang artinya:"Menuntut ilmu diwajibkan bagi orang islam"(H.R Ibnu Majah)

Sebab tadi Fatimah ketahuan bersekolah dan dimarahi untuk kesekian kalinya karena melanggar perintah tentara. Namun Fatimah membiarkannya lalu Pergi meninggalkannya. Aku tetap berjalan menuju tempat menuntut ilmu,tapi tentara semakin marah dengan sikap Fatimah. Mereka pun merebut paksa buku-buku sekolah Fatimah. Buku-buku itu dirobek kemudian dibakar tepat di depan mata Fatimah, sungguh malang gadis ini sekarang. Fatimah juga tidak mau kalah dengan membuat onar tempat tersebut, suasana menjadi tidak terkendali dan berantakan karena ulah Fatimah, sampai akhirnya tentara mengejarnya. Kini yang tersisa hanya Al-Qur'an.

Kebahagiaanku yang ingin bersekolah harus dinilai buruk oleh mereka yang bertindak semena-mena tanpa memikirkan perasaan orang lain. Aku termenung. Tak disadari setetes air jatuh dipipi, aku mengisak dalam kesedihan. Ibu merangkulku memberi kekuatan. Sesekali ku menyeka air mata.

  ●●●●●

Hari makin larut saat matahari meninggalkan sorenya. Seusai sholat ashar, aku mengisi waktu luang dengan tilawah Al-Qur'an, sebab Al-Qur'an adalah pedoman hidup umat islam yang harus diamalkan dalam kehidupan ini. Dan kami percaya bahwa Al-Qur'an adalah obat yang ampuh tanpa efek samping dalam menyelesaikan masalah.

GADIS GAZA - TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang