"Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk. "(Q.S Al-Baqarah:43).
Aku dan Aisyah sedang berada di masjid Al-Aqsa untuk menunaikan zakat fitrah. Hukum berzakat adalah fardhu'ain bagi setiap muslim/muslimah yang mencukupi syaratnya.
Uang ini hasil dari kerja aku dan ibu yang serabutan. Setelah menyerahkan uang tersebut ke amil(panitia zakat) sesuai dengan jumlah zakat yaitu:2,5%.
"Kenapa ketika menunaikan zakat selalu digandengkan dengan melaksanakan sholat?"tanyaku kepada kak Ismail sebagai salah satu anggota amil.
"Hal ini menandakan bahwa shalat sebagai ibadah seorang hamba dengan Allah, tapi bisa terlepas dari keharusan untuk peduli pada kondisi masyarakat di sekitarnya. Dengan bahasa lain, umat islam yang baik adalah mereka yang senantiasa memposisikan secara beriringan antara ibadah individual dan ibadah sosial. Sayangnya, rata-rata tingkat kesadaran untuk berzakat seringkali lebih rendah daripada kesadaran untuk menunaikan shalat. Barangkali karena ada anggapan"Hasil Kerja Sendiri"dari harta kita yang membuat zakat terasa berat. Belum lagi ditambah keinginan untuk menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya. Tertanam sebuah pikiran bahwa jika harta semakin banyak, maka semakin mudah dan enaklah kita menjalani hidup ini. Pandangan inilah yang kerap melengahkan banyak orang bahwa sebenarnya di dalam kelebihan harta kita ada hak orang lain yang sedang membutuhkan."jelasnya.
Penjelasannya cukup menjawab pertanyaanku. Dan ilmu baru pun kami dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GAZA - TERBIT
SpiritualJika kaki mu jauh untuk melangkah menolong kami, maka ulurkan lisan mu untuk mendoakan kami. Kami tengah berjuang mewakili seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia. Note : Diharapkan follow akun Wattpad Guratan Sendu sebelum baca karya tulisku da...